Bantenraya.co.id- Penyakit HIV AIDS tidak hanya menular kepada kelompok beresiko, melainkan juga kepada anak-anak.
Data terakhir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten menunjukkan, ada 582 anak di Banten positif HIV AIDS. Dari 582 anak di Provinsi Banten yang positif HIV AIDS, 66 anak di antaranya meninggal dunia.
Dokter kulit dan kelamin dr Santoso Edy Budiono mengatakan, penularan HIV pada bayi merupakan maslaah yang serius.
Bila itu terjadi, maka itu adalah kesalahan semua orang bukan hanya kesalahan dari orang tuanya.
Jalan Berlubang Tertutup Air Bahayakan Pengguna Jalan
“Kalau ada bayi kena HIV itu salah kita semua,” kata Santoso, Rabu (6 Desember 2023).
Santoso mengatakan, penularan HIV pada bayi dari ibunya bisa dilakukan.
Hal ini sudah dilakukan dan dibuktikan oleh negara tetangga seperti Thailand dan Singapura.
Namun sayang Indonesia belum bisa melakukan itu karena skrining yang dilakukan pada ibu hamil baru mencapai 50 persen.
Wakil Ketua II DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun Berbagi Tips Soal Kepemimpinan Politik
Santoso mengungkapkan, penularan HIV pada bayi bisa melalui tiga fase, yaitu saat kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Namun bila ibu yang positif HIV AIDS segera diketahui sebelum hamil, maka penularan HIV pada bayi bisa dihindari.
Pada ibu hamil, pencegahan bisa dilakukan dengan meminum obat anti retroviral selama 6 bulan sebelum kelahiran.
Sehingga ketika akan melahirkan jumlah virus berkurang dan anak bisa lahir secara normal dan tidak akan tertular HIV.
Ukir Prestasi, PLN UID Banten Raih Penghargaan Gold pada Ajang Indonesia SDG’s Award 2023
“Banyak ibu yang poistif HIV AIDS tapi anaknya nggak karena itu. Kita bisa turunkan penularan HIV AIDS dari 25-45 persen sampai dengan 2 persen,” katanya.
Santoso menuturkan, keberhasilan penanganan penyakit menular seperti HIV AIDS ada pada penanganan di hulu atau pada pencegahan.
Ini juga yang dilakukan ketika pemerintah menangani wabah Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Sayangnya pada penanganan HIV AIDS upaya pemerintah dan pemerintah daerah menurutnya belum semuanya serius.
“Ada daerah yang peduli tetapi ada juga yang tidak, sehingga penularan akan tetap terjadi. Usaha di hulu atau sosialisasi ini yang kurang,” katanya.
Sementara itu pada penularan virus HIV di Provinsi Banten saat ini lebih banyak didominiasi oleh perilaku beresiko yaitu lelaki seks lelaki.
Data Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes) Provinsi Banten menunjukkan, dari 1 Januari 2023 sampai Oktober 2023 terdapat 13.935 penderita HIV AIDS di Provinsi Banten.
Koordinator program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten Arif Mulyawan mengatakan,
menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Banten estimasi epidemi HIV/ AIDS di Provinsi Banten sejak 1991 sampai dengan saat ini mencapai 16.810 orang.
“Kalau penemuan kasus HIV AIDS di Provinsi Banten hingga Oktober 2023 sebanyak 13.935 orang.
Kumulatif penemuan kasus HIV di Provinsi Banten ini sesuai dengan data Sistem Informasi HIV AIDS atau SIHA 2.1,” kata Arif.
Arif mengungkapkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten tersebut, sebanyak 1.760 orang dengan status orang dengan HIV meninggal dunia.
Di mana persentase ODHIV yang meninggal mencapai 10 persen dari total populasi. Untuk jenis kelaminnya sendiri pendeerita HIV AIDS adalah laki-laki dibandingkan dengan pemrempuan.
Syafrudin Dilepas Purna Tugas Walikota Serang Dengan Cara Upacara Pedang Pora
Hal ini karena lelaki adalah kelompok beresiko yang cukup rentan.
Kerentanan lelaki terinveksi HIV AIDS adalah karena teori 4 M yaitu man, mobile, money, macho.
Di mana seorang lelaki ketika memilki uang akan banyak berpergian atau berkelana dan mencari jasa Perempuan penghibur atau lelaki penghibur. Hal ini yang terjadi juga pada lelaki seks lelaki.
“Kenapa lelaki ini tinggi karena ada kelompok beresiko juga namanya lelaki seks lelaki atau lelaki yang suka seks dengan lelaki. Kalau perempuan pekerja seks datanya malah kecil,” ujarnya.
Dinkop UKM Kota Cilegon Eratkan Komunikasi dengan Koperasi Syariah dan Dewan Pengawas Syariah
Untuk penderita HIV AIDS pada perempuan lebih banyak terjadi pada ibu rumah tangga yang penularannya melalui suaminya yang “jajan di luar”.
Ketika kasus HIV AIDS pada ibu rumah tangga, terutama ibu hamil, maka akan memicu pelonjakan juga jumlah anak penderita HIV AIDS karena virus ini ditularkan dari ibu ke anak.
Laporan yang disampaikan Bina Muda Gemilang yang merupakan organisais yang konsen pada isu HIV AIDS mengonfirmasi bahwa lelaki seks lelaki (LS) adalah kelompok beresiko tertula HIV AIDS.
Sesuai dengan laporan mereka per semesnter 2023 bahwa banyak lelaki seks lelaki yang positif HIV AIDS.
Prabowo Bagi-Bagi Cokelat dan Kaos ke Warga Saat Ziarah di Banten Lama
Misalnya di Kabupaten Tangerang, dari 1.884 LS yang melakukan konseling dan tes secara sukarela diketahui 89 di antaranya positif HIV AIDS.
Sementara pada transgender dari 193 hanya 7 yang positif positif HIV AIDS.
Di Kabupaten Serang dari 1.414 LS 48 di antaranya positif HIV AIDS. Sedangkan untuk transgender dari 182 hanya 8 yang positif HIV AIDS.
Untuk di Kota Serang, dari 928 LS yang ada 31 di antaranya positif HIV AIDS.
Di Kota Cilegon dari 1.000 LSL, 43 di antaranya positif HIV AIDS. Sedangkan dari 30 transgender hanya 1 yang positif HIV AIDS.
Terkat dengan metode penularan HIV, Arif mengatakan, trend penularan HIV paling banyak masih lewat jalur transmisi seksual, baik vaginal seks maupun anal seks.
Sementara penularan lewat jarum suntik sudah jarang ditemukan karena selain zat yang disuntikkan tidak ada,
para pencandu narkoba jenis heroin juga sudah mulai berkurang karena ada yang meninggal dunia dan ada juga yang sudah pulih dari ketergantungan heroin. “Tapi sebagian besar meninggal dunia,” ujarnya.
Rumah Berdaya Cilegon Terus Kembangkan Sinergitas dengan Berbagai Stakeholder
Arif mengatakan, biasanya para pencandu pengguna heroin meskipun masih ada mereka menyuntik hanya mencari sugesti menyuntiknya aja.
Sementara zat yang dipakai bukan lagi heroin melainkan sabu, metadon, tramadol maupun suboxon. “Tapi secara garis besar penularan lewat jalur suntik sudah tidak ada,” katanya.
Ditanya tentang jumlah penderita HIV AIDS tahun sebelumnya, Arif mengungkapkan, bahwa data HIV AIDS tidak bisa membandingkan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Namun berdasarkan data dia mengungkapkan pasti akan ada kenaikan jumlah karena setiap saat ditemukan kasus baru. “Ini seperti teori fenomena gunung es,” katanya.
Berkat Helldy, Kini Produk Rumahan UMKM ada di Mal Termegah di Kota Cilegon
Arif mengatakan, pemerintah pusat menargetkan ending AIDS atau tidak ditemukannya lagi AIDS pada tahun 2030 mendatang.
Karena itu ke depan yang harus diperkuat adalah pada upaya pencegahannya.
Sayangnya dia menilai perhatian Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah kabupaten kota di Provinsi Banten masih kurang dalam isu HIV AIDS.
Padahal, HIV AIDS masuk sebagai standar pelayanan minimum yang merupakan target pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri.
“Hari AIDS itu bukan hari ulang tahun HIV AIDS tetapi hari keprihatinan, hari duka cita karena angka HIV AIDS cukup tinggi tapi Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah kabupaten kota kurang merespons isu ini secara serius,” katanya. (tohir)