BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 6.803 keluarga di Kota Serang berisiko stunting.
Ribuan keluarga berisiko stunting itu diantaranya disebabkan oleh pola asuh bayi yang kurang baik, asupan gizi ibu hamil yang tidak baik, dan pola makanan yang sembarangan.
Data ribuan keluarga berisiko stunting itu tercatat oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang.
BACA JUGA:Pasar Banjarsari Kota Serang Direvitalisasi
Kepala DP3AKB Kota Serang Anthon Gunawan mengatakan, satu semester pertama tercatat sudah ada ribuan keluarga yang berisiko stunting.
“Ada 6.803 jumlah keluarga risiko stunting hasil verifikasi validasi (verval),” ujar Anthon Gunawan, kepada Bantenraya, Rabu 12 Juli 2023.
Anthon Gunawan menjelaskan, dari 6.803 keluarga berisiko stunting rinciannya Kecamatan Serang 245, Kecamatan Kasemen 3.332, Kecamatan Walantaka 660, Kecamatan Curug 1.985, Kecamatan Cipocok Jaya 91, dan Kecamatan Taktakan 490.
“Terbanyak di Kecamatan Kasemen,” jelas dia.
Anthon Gunawan menyebutkan, jumlah ibu hamil (bumil) yang berisiko stunting total 887 orang, Kecamatan Serang 241, Kecamatan Kasemen 400, Kecamatan Walantaka 53, Kecamatan Curug 121, Kecamatan Cipocok Jaya 39, dan Kecamatan Taktakan 33.
“Untuk bumil juga terbanyak di Kecamatan Kasemen,” sebutnya.
BACA JUGA:Marak Angkot Kota Serang Copot Stiker Tarif Ongkos, Dishub Ancam Cabut Trayek
Begitu pula jumlah bayi umur dua tahun (Baduta) yang berisiko stunting berjumlah 2.629 anak rinciannya, Kecamatan Serang 66, Kecamatan Kasemen 1.108 anak, Kecamatan Walantaka 452 anak, Kecamatan Curug 709 anak, Kecamatan Cipocok Jaya 50 anak, dan Kecamatan Taktakan 244 anak.
“Bayi dua tahun yang berisiko stunting juga terbanyak di Kecamatan Kasemen,” jelas Anthon Gunawan.
Anthon Gunawan menerangkan, keluarga yang berisiko stunting banyak penyebabnya.
BACA JUGA:Pemilih Pemilu 2024 di Kota Serang Bisa Ajukan Pindah TPS, Tapi Syaratnya…
“Banyak. Pola asuh bayinya, kalau ibu hamil asupan gizinya, makanannya asal, secara lahiriah dia ibunya kecil, itu berisiko juga,” katanya.
Anthon Gunawan mengaku pihaknya pun menemukan satu bayi berisiko stunting saat monitoring stunting di kelurahan.
“Tadi kita monitoring yang berisiko stunting di Lialang Dari lima yang kita kunjungi satu bayi ada hipotiti kurang berat badan. Cuma aktifitas bayinya bagus. Nggak diam dan tidak sakit,” ungkapnya.
BACA JUGA:Warga Permata Safira dan Korpri Kota Serang Tuntut Perbaikan Infrastruktur
Anthon Gunawan menjelaskan, penanganan keluarga yang berisiko stunting diberikan asupan makanan tambahan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang.
“Kami juga tadi memberikan bantuan berupa telur, beras, biskuit, dan buah-buahan,” ucap dia. ***