Bantenraya.co.id- Dinas Pariwisata Provinsi Banten mencatat jumlah kunjungan wisatawan atau pelancong yang datang ke Provinsi Banten sepanjang tahun 2023 mencapai 61 juta orang.
Dari jumlah itu, wisatawan yang berburu kuliner dan belanja yang mendominasi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi
Banten mencapai 61 juta orang tersebut diperkirakan masih akan mengalami kenaikan karena belum ada laporan resmi dari dinas pariwisata kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Meski Pemohon Membludak, Blanko KTP Disdukcapil Kota Serang Aman
“Saat Mei 2023 kunjungan sudah 45 juta, sekerang bisa mencapai 61 juta wisatawan,” kata Al Hamidi, Senin (1 Januari 2024).
Al Hamidi mengatakan, khusus untuk kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru pihaknya mencatat ada 5 juta wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata yang ada di Provinsi Banten.
Al Hamidi mengungkapkan, dari 61 juta wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten itu yang mendominasi adalah wisatawan yang berburu kuliner dan belanja sebanyak 45 persen dari total kunjungan.
Sisanya adalah wisatawan yang berwisata ke pantai, ke tempat wisata religi, wisata minat khusus, dan lain sebagainya.
15 Tahun Tak Kunjung Diangkat ASN, Honorer di Kota Serang Nyalon Jadi Walikota Serang
Tingginya jumlah wisatawan yang berburu kuliner dan belanja ini juga didukung oleh sejumlah event,
khususnya yang banyak dilakukan di wilayah Tangerang Raya. Event-event ini kemudian mendatangkan orang untuk berbelanja dan berwisata kuliner di wilayah Tangerang Raya.
Al Hamidi mengungkapkan, setiap bulan dinas pariwisata kabupaten kota melaporkan kunjungan wisatawan ke Dinas Pariwisata
Provinsi Banten melalui aplikasi yang disebut dengan Sistem Informasi Pariwisata Daerah atau Simparda. Dari laporan inilah jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Banten diketahui.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten GS Ashok Kumar mengungkapkan bahwa untuk wilayah Tangerang Raya memang pendapatan di sektor kuliner cukup mendominasi.
Dia mencontohkan bahwa di Tangerang Raya restoran lebih besar pendapatannya dibandingkan hotel.
Meski demikian, Ashok memberi kritik kepada Pemerintah Provinsi Banten bahwa kunjungan wisatawan termasuk yang menginap di hotel sebagian besar merupakan usaha yang dilakukan oleh pihak hotel sendiri.
Bahkan dia berani mengklaim 90 persen yang menginap di hotel karena upaya yang dilakukan oleh manajemen hotel. Sedangkan upaya Pemerintah Provinsi Banten dinilai masih sangat minim.
Bantu Warga Hadirkan Air Bersih, Telkom Bangun SAB & Waterweel di 3 Wilayah di Banten
Untuk itu, Ashok berharap ke depan Pemerintah Provinsi Banten lebih banyak menggelar promosi, baik destinasi wisata maupun juga atraksi budaya dan wisata minat khusus, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten.
Dia mengatakan bila kunjungan wisatawan ke lokasi wisata di Banten membludak pada akhir pekan atau libur panjang seperti malam tahun baru, hal itu bukan sesuatu yang luar biasa.
Menurutnya, sebuah daerah wisata dapat dikatakan baik pariwisatanya apabila wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut tidak hanya datang pada momen akhir pekan atau libur panjang, melainkan juga datang pada hari-hari biasa.
“Daerah yang bisa seperti ini salah satunya adalah Bali, di mana wisatawan tidak hanya datang pada akhir pekan maupun momen libur, melainkan juga pada hari kerja seperti biasa,” ujar Ashok.
Trotoar Jalan Raya Jakarta Kota Serang Dijadikan Lapak Jualan
Untuk itu dia berharap agar Dinas Pariwisata Provinsi Banten memperbanyak promosi, sehingga wisatawan tidak hanya datang pada akhir pekan, melainkan juga pada hari kerja.
“Termasuk juga penggunaan hotel oleh instansi pemerintah yang sejak kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim sangat dibatasi hingga saat ini,” tegasnya. (tohir)