BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 29.717 warga atau keluarga penerima manfaat atau KPM di Kota Serang bakal diguyur bantuan pangan beras dari Pemerintah Kota atau Pemkot Serang.
Pemkot Serang akan akan menyiapakan bantuan pangan beras sebanyak 891,51 ton untuk tiga bulan, yakni dari September hingga November 2023.
Bantuan pangan beras itu secara simbolis dibagikan oleh Walikota Serang Syafrudin kepada warganya di Kantor Kelurahan Terondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, Rabu 11 Oktober 2023.
Baca juga : Tak Dapat Bantuan Beras, Warga Protes ke Walikota
Pemberian bantuan pangan beras itu untuk mengentaskan kemiskinan, gizi buruk, stunting, dan pengendalian inflasi akibat harga beras mahal, lantaran musim kemarau panjang atau El Nino.
Syafrudin mengatakan, bantuan pangan beras yang dibagikan kepada warga alokasi Oktober tahun 2023.
Bantuan pangan beras itu berasal dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas melalui Pemkot Serang bekerja sama dengan Bulog, dan Kantor Pos.
Baca juga : Harga Beras di Pasar Induk Rau Kota Serang Masih Tinggi
“Pembagian bantuan ini yang kedua. Yang pertama adalah September. Rencananya mudah-mudahan sampai 6 bulan untuk masyarakat Kota Serang,” kata Syafrudin.
Syafrudin menerangkan, pemberian bantuan pangan beras ini untuk mengentaskan kemiskinan, gizi buruk, stunting, dan pengendalian inflasi, karena harga beras saat ini tengah membumbung tinggi.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan pemerintah ini harga beras stabil. Kemudian juga dimaklumi harga beras naik, karena saat ini musim kemarau. Jadi musimnya tanamnya baru satu kali,” terang dia.
Baca juga : Dijual Murah Langsung Ludes, Warga Pulo Panjang Kabupaten Serang Borong 5 Ton Beras Bulog
Syafrudin juga mengatakan, bantuan pangan ini karena dampak musim kemarau panjang (El Nino).
“Iya, salah satu dampak kemarau panjang atau El Nino, maka pemerintah pusat melalui pemerintah daerah memberikan bantuan beras khusus beras,” tuturnya.
Syafrudin menegaskan, bantuan pangan beras itu sasarannya untuk warga yang tidak mampu.
Setiap keluarga penerima manfaat bantuan pangan ini mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilogram.
Baca juga : Kendalikan Harga Beras Melonjak, Pemerintah Bakal Gelar Operasi Pasar
“Ini buat warga tidak mampu. Yang mampu tidak diberikan. Dibagikan 10 kg satu orang,” tegas dia.
Syafrudin berharap bantuan pangan beras bermanfaat untuk masyarakat Kota Serang. Ia pun berpesan kepada keluarga penerima manfaat bantuan pangan untuk tidak menjual berasnya.
“Jangan dijual berasnya. Kalau dijual sayanya gak rela. Buat kebutuhan makan sehari-hari,” pintanya.
Lalu, berapa rincian penerima bantuan pangan beras ini per kecamatan?
Baca juga : Jokowi Perintahkan Guyur Beras Secara Masif Bagi Masyarakat, Bulog Siapkan 640.590 Ton untuk 21,3 Juta KPM
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPPP Kota Serang Siswati mengatakan, bantuan pangan tahap 2 untuk se Kota Serang sebanyak 891,51 ton.
Bantuan pangan itu untuk 29.717 keluarga penerima manfaat (KPM).
Setiap KPM mendapat 10 kg selama tiga bulan berturut-turut, yaitu September sampai November 2023.
Rinciannya Kecamatan Cipocok Jaya 3631 KK, Kecamatan Curug 3009 KK, Kecamatan Kasemen 9.915 KK, Kecamatan Serang 5.452 KK, Kecamatan Taktakan 3.336 KK, Kecamatan Walantaka 4.374 KK. Totalnya 2.9717 KPM atau KK.
Baca juga : Kelelahan, Panitia Panjang Mulud di Kota Serang Meninggal Dunia
“Untuk Kelurahan Terondol aja ada 481 KPM,” kata Siswati.
Siswati menjelaskan, syarat KPM mendapat bantuan pangan harus sudah terdaftar dari data kemiskinan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Mereka yang dapat ini sudah terdaftar by name by address di kantor POS,” jelas dia.
Siswati menjelaskan, bantuan pangan tahap 2 ini sebanyak 891,51 ton beras itu dibagikan untuk enam kecamatan di Kota Serang.
Baca juga : Tidak Kourum Usul Pengunduran Diri Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin Diundur
Siswati mengungkapkan, bantuan pangan tahap pertama bulan April sampai Juni dengan jumlah tonasenya 954,99 ton.
Penerimanya semuanya 31.833 orang tahap pertama.
“Tahap dua ini ada pengurangan. Pengurangan yang kedua. Kan dulu 31.833 kedua 29717 berkurangnya 2.116 orang. Berkurangnya seperti yang saya sebutkan tadi waktu di rapat kemungkinan pindah tempat orangnya,” tegasnya.
“Kedua mungkin meninggal ketiga mungkin orang tersebut yang tadinya tercatat itu meningkat taraf hidupnya. Jadi sudah tidak terdaftar di miskin lagi,” sambung dia.***