BANTENRAYA.CO.ID – Bukan kaleng kaleng, berikut adalah pesantren kharismatik di Jombang yang didirikan oleh mustasyar NU.
Pesantren yang ada di Jombang ini jangan diragukan lagi, karena pesantren di Jombang sudah terbukti selalu mencetak alumni yang terbaik.
Lantas seperti apakah kondisi pesantren yang ada di Jombang yang di anggap sangat kharismatik oleh para ulama dan santri.
dalam artikel ini terdapat beberapa informasi mengenai pesantren kharismatik di Jombang yang sangat terkenal dan didirikan oleh mustasyar NU.
BACA JUGA : Dijamin Menambah Cuan! Inilah 4 Cara Mendapatkan Uang Dari Bigo Live Dengan Cepat
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri.
Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Di Pesantren para siswa biasa disebut santri dan mereka akan belajar hidup lebih mandiri dan sangat jauh dari orang tua.
BACA JUGA :Parah Nih! Kelakuan Eca Aura Bisa-bisanya Akui El Rummy Ganteng di Hadapan Maia Estianti
Lantas seperti apa sih keadaan pondok pesantren kharismatik di Jombang ini yang sangat cocok untuk anak menempuh pendidikan Islam
Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber merupakan rekomendasi pondok pesantren kharismatik di Jombang yang didirikan oleh mustasyar NU.
1. Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kiai Haji Abdus Salam, putra dari Kiai Abdul Jabbar dan cucu dari Sultan Hadiwijoyo, Penguasa Pajang.
BACA JUGA :Pesona Pesantren Legendaris di Banyuwangi, Ada Juga Berdiri Tahun 1800 San
Pada tahun 1965, Kiai Abdul Wahab mengubah nama warisan ayahnya menjadi Bahrul Ulum, yang berarti “Lautan Ilmu Pengetahuan”. Kiai Abdul Wahab juga terlibat dalam pendirian organisasi Islam besar, Nahdlatul Ulama (NU).
Pesantren ini memiliki puluhan ribu santri dan banyak alumni yang memberikan kontribusi besar bagi negara.
2. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
Pesantren Tebuireng, terletak di Diwek, Jombang, Jawa Timur, didirikan pada tahun 1899 oleh Hadhrotussyekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Islam besar Nahdlatul Ulama.
Tempat ini telah menghasilkan banyak anak didik berguna dan alumni yang memberikan kontribusi besar bagi negara, termasuk Presiden RI ke-4, Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ajaran di Pesantren Tebuireng merupakan kombinasi antara adab modern, salaf, tradisional dan kitab-kitab kuning. Ajaran Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari masih tetap diterapkan dan sains juga diajarkan kepada santri.
Pesantren Tebuireng juga memiliki sekolah besar di Desa Jombok, Ngoro dan Kesamben dengan jumlah santri ribuan orang.
3. Pondok Pesantren LDII Ganding Mangu
Pesantren LDII Ganding Mangu berada di Desa Gading Mangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Didirikan pada tahun 1952 oleh H. Bey Prawironoto, H.M. Ridwan, H. Nurhadi, dan H. Nurhasan, dengan kepemimpinan H. Bey Prawironoto.
BACA JUGA :Joosss, Inflasi Kota Serang di Triwulan III 2023 di Bawah Standar Nasional
Untuk sampai ke lokasi pesantren, hanya perlu bepergian sejauh 8 kilometer dari Stasiun Jombang ke arah barat. Atau, turun dari bus di pertigaan pasar jeruk Perak dan melangkah sekitar 400 meter ke utara.
Pesantren ini memiliki ribuan santri dengan metodologi pengajaran Al Quran dan Al Hadist serta memfokuskan pada pembentukan akhlakul karimah pada generasi muda.
Selain itu, pesantren juga memiliki sekolah umum yang dibawahi oleh Yayasan Budi Utomo, termasuk SMP, SMA, dan SMK.
4. Pesantren Darul Ulum di Jombang
Pesantren Darul Ulum yang terletak di Rejoso, Peterongan didirikan pada tahun 1885 oleh Kiai Haji Tamim Irsyad bersama mitra kerjanya, Kiai Haji Cholil yang juga menantunya.
Santri dari Kiai Haji Kholil Bangkalan, Kiai Haji Tamim Irsyad hijrah ke Rejoso untuk mempraktikkan ajaran yang diterimanya.
Akses menuju pesantren ini mudah, hanya 4 kilometer dari stasiun Jombang ke arah timur atau turun di pasar Peterongan dan berjalan sekitar 300 meter ke arah selatan.
5. Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah
Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, didirikan oleh Al-Mukarrom Kyai Mochtarulloh Al-Mujtaba pada tahun 1973, terletak di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seiring berjalannya waktu, Al-Mukarrom Kyai Mochtarulloh Al-Mujtaba membentuk sebuah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) bernama ORGANISASI SHIDDIQIYYAH (ORSHID) pada tanggal 17 Oktober 2001.
BACA JUGA : Spanduk Gibran Untuk Indonesia Maju Bertebaran di Pandeglang, Ternyata Ini Pemasangnya
Thoriqoh Shiddiqiyyah semakin populer dan banyak diterima oleh masyarakat, banyak santri yang mempelajari ilmu-ilmu agama di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah.
Pendidikan formal dengan nama Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat (THGB) juga dijalankan di lingkungan pesantren, dimana cinta tanah air diajarkan sebagai hal yang wajib bagi setiap santri.
6. Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif
Pesantren Mamba’ul Ma’arif yang berlokasi di Kecamatan/Kabupaten Jombang, Denanyar, didirikan oleh K.H.M Bishri Sansuri dan Nyai Hj. Noor Khodijah pada tahun 1917.
Pendirian pesantren ini mendapat dukungan dari guru besar Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari dan K.H Hasbullah.
BACA JUGA :Profil dan Biodata Megawati Hangestri Pertiwi Atlet Voli Berhijab yang Jadi MVP di Liga Korea
Untuk mencapai pesantren ini, hanya perlu berjalan kaki sekitar 3 kilometer dari Stasiun Jombang ke arah utara dan barat kota Jombang.
Santri yang belajar di sini berjumlah ribuan dan banyak alumni yang memberikan sumbangsih pada negara, seperti Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.
Pesantren Mamba’ul Ma’arif menawarkan berbagai program pendidikan, termasuk TPQ, Madrasah Diniyah, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
Itulah informasi pesantren kharismatik di Jombang yang didirikan oleh mustasyar NU.***