BANTENRAYA.CO.ID – Job Fair Pemprov Banten dilakukan sebagai upaya menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka.
Di mana, Provinsi Banten yang meraih peringkat pertama se Indonesia, menggelar acara Job Fair 2023.
Acara tersebut berlangsung selama dua hari sejak mulai Rabu hingga Kamis, 25-26 Oktober 2023.
Pelaksanaan Job Fair Pemprov Banten dilaksanakan di Halaman Masjid Al-Bantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Curug, Kota Sarang.
Penjabat atau Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyampaikan, Job Fair 2023 dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam menangani tingginya angka pengangguran di Banten.
Selain itu, kata dia, juga sebagai wadah mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi lapangan pekerjaan.
“Job Fair 2023 ini merupakan bagian daripada bentuk Pemerintah hadir untuk masyarakat dengan mempertemukan para pencari kerja dan pemberi kerja. Ini juga sebagai salah satu upaya kita (Pemprov Banten) untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada,” kata Al Muktabar kepada wartawan.
Ia mengatakan, terdapat beragam jenis bidang pekerjaan yang ditawarkan dari berbagai perusahaan.
BACA JUGA:Indonesia jadi Negara Pengekspor Sepatu Terbesar Ke-3 di Dunia, di bawah Tiongkok dan Vietnam
Al Muktabar berharap, setidaknya lima ribu orang dapat terserap melalui lowongan pekerjaan yang disediakan dalam acara Job Fair Pemprov Banten 2023 tersebut.
“Ada banyak sekali bidang pekerjaan yang ditawarkan, mulai dari kimia dasar, jasa, logam, dan produk-produk plastik. Ada juga bidang perseroan, dan swasta. Semuanya berlokasi di Banten. Hanya saja memang tenaga medis dan tenaga spesifik itu paling banyak dibutuhkan,” katanya.
Di sela-sela acara, Al Muktabar juga sempat menemui peserta Job Fair 2023 dengan menanyakan latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan yang diminati.
Ia berpesan, para pencari kerja diharapkan mampu menguasai setidaknya dua bahasa asing, karena saat ini dunia telah tersambung dengan digitalisasi, dan lapangan kerja sudah langsung terakses secara internasional.
BACA JUGA:Pj Gubernur Banten Al Muktabar Sapa Pencari Kerja di Job Fair
“Saya sampaikan tadi, minimal kuasai bahasa asing, karena saat ini di zaman digitalisasi, semua sudah twrhubung secara intwrnasional. Sehingga jika kita mampu menguasai bahasa asing, dapat lebih mudah untuk bersaing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Provinsi Banten, Septo Kalnadi mengatakan, ada sebanyak 53 perusahaan yang ikut dalam acara Job Fair 2023.
Tidak hanya perusahaan yang beroperasi di Banten, ada juga lembaga pemerintah yang terakses ke hubungan bilateral.
Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk di luar negeri.
BACA JUGA:Lowongan Kerja S1 Terbaru Oktober 2023 untuk Kota Serang, Wilmar Group Buka 2 Posisi Sampai Desember
Berdasarkan data dari dashbord pendaftaran, Septo mengatakan, pihaknya telah mencatat sebanyak 5.469 orang pelamar kerja yang telah terdaftar di acara Job Fair 2023 hari pertama.
“Hari ini kita siapkan tiga ribu formasi, tapi kita lihat jumlahnya (pelamar) terus meningkat. Kita lihat aja besok sore totalnya ada berapa,” kata Septo.
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 5000 hingga 7.000 pelamar yang dapat diserap dalam acara Job Fair 2023.
Meskipun, pihaknya mengakui bahwa jumlah tersebut tak sebanding dengan jumlah pengangguran yang ada di Banten yang mencapai 680 ribu orang.
“Harapannya ada sekitar 5.000 sampe 7.000 orang, ya meskipun gak sebanding dengan jumlah pengangguran kita. Tapi di job fair 2023 kita juga ada peluang untuk bekerja ke luar negeri dengan dinaungi oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Ada peluang untuk mereka ditempatkanndi Korea, Jepang, Taiwan, dan Eropa,” jelasnya.
Septo menuturkan, dari targetnya sebanyak 5000 lowongan yang tersedia.
Ia mengaku 40 persen di antaranya adalah lowongan untuk ke luar negeri.
Hal tersebut juga untuk mengatasi persoalan tentang pengiriman tenaga kerja non prosedural ke luar negeri yang banyk terjadi di Banten.
BACA JUGA:Anggota PWI Rangkap Jabatan Jadi PNS, Ini Sanksi dari Dewan Kehormatan PWI Pusat
“Ini juga sebagai upaya kita dalam mencegah dari pelaksanaan pengiriman tenaga kerja non prosedural seperti yang kemarin terjadi. Jika dilakukan secara prosedural, lamaran untuk bekerja ke luar negeri ini memang memakan waktu dan ada sedikit biaya. Namun, akan lebih aman dan lebih terjamin,” ucapnya. (mg-rafi)***