Bantenraya.co.id– Sejumlah orang tua murid dan siswa SD Negeri di Kota Serang rela datang lebih awal untuk
mendapatkan tempat duduk di barisan depan pada hari pertama masuk sekolah, Senin 15 Juli 2024.
Tradisi berebut tempat duduk di barisan depan itu salah satunya di SD Negeri Serang 02.
Sejumlah orang tua murid dan siswa sudah terlihat antre di depan gerbang SD Negeri Serang 02, Kota Serang, sejak pagi buta.
Pemulung Mencari Barang Rongsokan Diantara Sampah Yang Tersumbat
Sebagian orang tua meyakini jika posisi duduk di barisan depan akan lebih cepat memahami pembelajaran dibanding duduk di belakang.
Salah seorang orang tua murid, Sri Rahayu mengatakan, berangkat dari rumahnya di Ciracas ke SD Negeri Serang 02 sejak pagi buta.
“Dari rumah sekitar jam 05.30. Nyampe sekolah sekitar jam 06.00. Datang ke sini udah macet jalannya.
Karena semua juga pada nganter hari pertama sekolah,” ujar Sri Rahayu, ditemui di SD Negeri Serang 02.
PAN Sudah Oke, PKB Tunggu Keputusan DPP
Ia menjelaskan, sengaja memilih berangkat pagi buta, karena hari pertama anaknya masuk sekolah SD Negeri Serang 02.
“Sangat antusias karena ini hari pertama anak saya sekolah. Apalagi memang dari pihak sekolah mengizinkan
orangtua mengantarkan ke sekolah ditunggu sampai tiga hari selama MPLS. Jadi antusias aja.
Maksudnya lebih semangat biar anaknya juga semangat sekolah,” ucap dia.
Wakil Ketua DPRD Cilegon Hasbi Sidik Sampaikan Pentingnya Pendidikan
Saking antusiasnya, Sri Rahayu mengaku tidak sempat memasak untuk makan siang keluarganya.
“Nggak sempatlah. Masak juga untuk sarapan aja. Masak nasi sama nugget untuk sarapan karena harus pagi,” tuturnya.
Perjuangan Sri Rahayu tak sia-sia harus berangkat pagi buta dari rumahnya, ia mendapatkan kursi untuk anaknya di urutan depan.
“Alhamdulillah anak saya dapet kursi di urutan kedua,” ungkap Sri.
Mencari Rumput Untuk Pakan Ternak Hingga Ketengah Sawah
Serupa dikatakan orang tua murid lainnya, Hamzah. Ia juga mengaku berangkat dari kediamannya di Ciracas sejak pagi buta.
“Saya berangkat sekitar jam 05.30 karena harus nganter kakaknya dulu ke SMP Negeri 1 Kota Serang. Jadi sampe sini sekitar jam 06.30 WIB,” kata Hamzah, ditemui di lokasi.
Ia menuturkan, sengaja datang lebih awal karena agar tidak terjebak macet di jalan.
“Karena dijadwalkan jadi 06.45 di sini. sebisa mungkin 15 menit sebelum masuk sudah ada di sekolah,” tutur dia.
Huruf N dan I Dari Katuran Rawuh Malih Ning Kota Serang Rusak
Hamzah juta mengaku mendapat tempat duduk anaknya masih di urutan depan, walau bukan di urutan pertama.
“Kalau saya di urutan tiga. Tapi kelihatan kok. Nanti biasanya suka dirolling sama gurunya,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Serang Tubagus M Suherman mengatakan,
sesuai Permendikbud Nomor 18 tahun 2016 masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS tidak ditekankan pembelajaran secara khusus,
Akses Ziarah Ke Makam Sultan Kenari Kota Serang Tambah Rusak
tapi ditekankan belajar sambil bermain, karena ada masa transisi PAUD, sehingga di SD Negeri Serang 02 sudah tepat dilaksanakan MPLS selama tiga hari.
“Dua pekan untuk masa transisi PAUD. Ini untuk menghindari ada unsur bully, kekerasan fisik, maupun psikis,
dihindari dengan transisi PAUD ini. Dan Alhamdulillah saya percaya pada ibu kepala SDN Serang 02, apalagi ini sekolah ramah anak juga,” ujar Suherman.
Ia juga mengimbau kepada seluruh sekolah yang lain agar melaksanakan MPLS serupa di SD Negeri Serang 02,
Dimyati Siap Jadikan Banten Modern dan Sejahtera
karena MPLS di SD Negeri Serang 02 dipantau langsung oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
“Ada tim dari BPMP ke sini langsung untuk melaporkan kepada pusat bahwa kegiatan MPLS, kegiatan transisi PAUD di SDN Serang 02 sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ucap dia.
Bilamana ditemukan ada unsur bully, kekerasan fisik maupun psikis, Dindikbud Kota Serang akan memberikan sanksi kepada sekolahnya.
“Pasti kami akan berikan sangsi kepada sekolah yang memberikan kekerasan baik fisik maupun psikis termasuk bullying. Sanksinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Makin Kompak! Ini yang Dilakukan Paguyuban Komando Kodim Cilegon untuk Rayakan HUT Kopassus
BKD yang memberikan sanksi. Kita melaporkan, merekomendasikan, nanti ada sanksi ringan, sanksi sedang, sanksi berat,” katanya.
Kepala SD Negeri Serang 02 Salmi mengatakan, antusias orang tua murid dan siswa menghadapi hari pertama masuk sekolah sangat luar biasa.
“Antusiasnya luar biasa. Mereka semangat sekali. Sampai-sampai ada yang datang dari jam 5 subuh, sebelum gerbang sekolah dibuka,” kata Salmi.
Ia menyebutkan, agenda selama MPLS sesuai dengan Permendikbud nomor 18 tahun 2016.
Nelayan Karangantu Belum Melaut Saat Libur Lebaran
“Intinya kami pihak sekolah untuk mengenali potensi peserta didik siswa SDN 02, dan juga putra-putri kami bisa beradaptasi dengan lingkungannya sendiri.
Kemudian juga tadi yang diucapkan Pak Kadis, masa transisi PAUD. Sambil bermain dan menyenangkan,” ucap dia.
Salmi juga mengaku membolehkan para orang tua murid untuk mengantar anaknya atau standby menunggu di luar sekolah selama dua pekan. “Ini boleh sampai dua Minggu.
Yang disebut masa transisi PAUD tadi. Setelah itu baru dilepas diserahkan kepada pihak sekolah sepenuhnya,” tuturnya.
Transaksi Lotte Grosir Serang Saat Ramadan Capai Rp 2,3 Miliar Perhari
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya akan memberlakukan rolling tempat duduk, agar siswa yang lain pun bergiliran dan refreshing.
“Untuk rolling tempat duduk ada. Tadi tidak di depan aja duduknya. Nanti bisa dari belakang ke depan. Depan ke belakang. Tetap dilakukan rolling,” ujarnya.
Kondisi serupa terjadi di Pandeglang. Hari pertama sekolah di tahun ajaran baru 2024/2025 di Kabupaten
Pandeglang disambut antusias oleh para orang tua dan murid, khususnya para murid baru yang baru saja duduk di jenjang sekolah lebih tinggi.
Ramaikan Bazar Kementerian ESDM 2024, UMKM Binaan PLN Banten Laris Manis
Antusias tersebut terlihat di salah satu SMP di Pandeglang, yakni SMPN 3 Pandeglang yang beralamat di Jl. Raya
Rangkasbitung Pandeglang Nomor 3, Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
Pantauan Banten Raya di lokasi pada Senin (15/7), para orang tua dan murid yang baru saja naik tingkat dari SD
ke SMP bahkan sudah memadati gedung sekolah sejak pukul 06.00 WIB. Para orang tua mengaku mengajak
Tetap Jalani Tes Sebelum Diangkat, 11.737 Honorer Pemprov Diangkat Tahun Ini
anak-anaknya datang lebih awal karena khawatir anaknya tidak kebagian tempat duduk di kelas.
Hal tersebut dilontarkan oleh salah satu orang tua murid, Rima. Ia menjelaskan, sejak anaknya masih duduk di
Sekolah Dasar, dirinya memang selalu rajin mengantarkan anaknya ke sekolah di setiap tahun ajaran baru.
Selain itu, kedatangannya sejak pagi juga diakui olehnya sebagai bentuk rasa haru setelah anaknya naik ke jenjang pendidikan tingkat SMP.
Harga Cabe Merah di Kota Serang Rp 100 Ribu Per Kilogramnya
“Ya sebetulnya nganterin anak takutnya gak kebagian tempat duduk. Tapi tadi udah kok, masuknya tertib, soalnya didampingi guru,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Pandeglang Ading Suhendi memastikan pemilihan tempat duduk berjalan tertib.
Ia menjamin karena memang para guru membantu mengarahkan para murid untuk mendapatkan tempat duduknya tanpa harus berebut.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa para murid baru diwajibkan mengikuti kegiatan Masa Pengenalan
Harga Telur Ayam di Kota Serang Rp 32 Ribu Per Kilogramnya
Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Senin (15 Juli ) hingga Rabu (17 Juli ).
“Di masa MPLS itu, para siswa tentu dikenalkan dengan lingkungan sekolah, kemudian tata krama, dan aturan yang ada di sekolah ini,” kata Ading.
Di tahun ajaran baru ini, lanjut Ading, SMPN 3 Pandeglang sendiri sedikitnya menerima sekitar 315 murid baru
yang terdiri dari 9 Rombongan Belajar (Rombel). “Masing-masing rombel tersebut berisi sekitar 35 siswa,” paparnya.
KPU Kota Serang Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara
Antusias yang sama juga terlihat di SMPN 1 Pandeglang. Sama seperti yang terjadi di SMPN 3 Pandeglang,
Kepala SMPN 1 Pandeglang, Ruli Permana menjelaskan bahwa sekolah sudah ramai sejak pukul 06.00. Lagi-lagi,
antusias yang terjadi di SMPN 1 Pandeglang sendiri terjadi karena para orang tua khawatir anak-anaknya tidak kebagian tempat duduk.
“Tahun ini saya rasa lebih meriah, sejak pagi saja sekitar pukul 06.00, sekolah sudah ramai.
Bocah Gunakan HP Buuh Pengawasan Orang Tua
Banyak ibu-ibu dan bapak-bapak yang datang mengantar anaknya masuk sekolah, khawatir enggak kebagian bangku,” terangnya
Ruli menyampaikan, pada awal tahun ajaran tahun ini para siswa bisa meningkatkan kompetensinya di dalam proses pembelajaran sehingga mereka bisa mengikuti metode pembelajaran yang baru.
“Pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah termasuk prestasi anaknya,” ujarnya. (harir/aldi)