LEBAK, BANTEN RAYA – Sebuah bendungan irigasi peninggalan Belanda di Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak kondisinya memprihatinkan dan tak terawat.
Berdasarkan informasi bendungan irigasi tersebut dibangun di zaman kolonial Belanda atau di kisaran tahun 1935.
Tokoh masyarakat setenpat Samsu mengatakan, Bendungan itu sendiri pada dasarnya memiliki peran yang cukup penting karena air yang mengalir di bendungan tersebut dimanfaatkan untuk mengaliri sawah warga di tiga desa, yakni Desa Sukadaya, Sukarendah, dan Tambakbaya.
Namun, sejak sekitar tahun 1990, bendungan tersebut rusak dan hingga kini tak tersentuh perbaikan.
“Jadi bangunan Belanda 1935, terus direhab tahun 1980. Bendungan irigasi untuk pengairan sawah. Sekarang bendungan macet karena gak berfungsi,” kata Samsu kepada wartawan pada Minggu, (11/8).
Samsu menjelaskan, bagian yang rusak pada bendungan tersebut terjadi pada bagian pintunya. Saat ini, kondisi pintu dari bendungan dalam keadaan hampir tertutup seluruhnya dan tidak bisa diangkat atau dibuka.
Padahal, puluhan hektar sawah sangat bergantung pada bendungan tersebut. Tak hanya itu, kondisi atap bendungan juga sudah tidak ada, karena pada tahun 2000 atapnya ambruk termakan usia.
Selain itu besi bendungan juga sudah berkarat dan usang. “Sekarang bendungannya tidak berfungsi dengan baik, karena susukannya macet (aliran irigasi),” ungkap pria berusia 90 tahun tersebut.
Warga lainnya, Sukmadi berharap bendungan ini bisa di perbaiki. Kondisi bendungan sangat penting untuk mendukung lahan sawah warga. Terlebih selain sebagai sarana irigasi, bendungan tersebut pula memiliki nilai historisnya sendiri.
Hal tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata sejarah. Apalagi, saat ini warga sekitar juga sering bermain di sekitar bendungan. “Jadi ini 20 tahunan tak terawat. Jadi kami merasa ini terbengkalai.
Kami sangat berharap kepada pihak terkait untuk diperbaiki karena untuk pengairan sawah,” tuturnya
Sukmadi melanjutkan, karena kondisi bendungan irigasi yang tidak baik, terlebih saat ini memasuki musim kemarau, lahan pertanian warga yang mengharapkan pasokan air dari bendungan tersebut kini terancam kekeringan.
“Jadi karena kondisinya macet dan terbengkalai, akhirnya lahan sawah terancam kekeringan,” tandasnya. **