BANTENRAYA.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak mencatat 111,710 orang atau 8,44 persen dari jumlah jiwa masuk kategori miskin.
Hal tersebut menempatkan Kabupaten Lebak peringkat kedua tingkat kemiskinan tertinggi di Banten, satu tingkat di bawah Kabupaten Pandeglang 9,18 persen.
Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Lebak, Ai Budiman menyebutkan, angka kemiskinan di Lebak tahun 2024 itu sendiri mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meski sedikit, dirinya menilai bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang positif. “Kondisi angka kemiskinan tahun 2024 di Lebak memang ada penurunan dari tahun 2023.
Di mana tahun 2023 angka kemiskinan kita atau angka kemiskinan di Lebak itu sebesar 8,68 persen.
Dan tahun 2024 menurun 0,24 persen menjadi 8,44 persen,” kata Ai kepada Banten Raya, Kamis (7 November 2024).
Secara absolut, terang Ai, jumlah penduduk miskin di Lebak juga menurun lebih dari 3 ribu jiwa karena tahun 2023 lalu, ada sekitar 114.540 jiwa warga Lebak yang masuk kategori miskin.
Namun ia juga menyebut masih ada ribuan warga Lebak yang masuk ke dalam ambang kemiskinan.
KPU Banten Terima Surat Suara 9.156.350 Lembar
“Itu secara persentase secara absolut jumlah penduduk miskinnya di tahun 2023 jumlahnya 114,5 ribu jiwa.
Sementara di tahun 2024 jumlahnya ada 111,7 ribu jiwa. Itu gambaran terkait dengan perubahan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak,” ungkapnya.
Sementara itu, garis kemiskinan di Kabupaten Lebak mengalami peningkatan di tahun 2024 sebesar Rp440.705 perkapita.
Sementara di tahun 2023 sebelumnya sebesar Rp419 ribu perkapita. Ai menjelaskan bahwa meningkatnya garis kemiskinan di suatu daerah merupakan suatu yang wajar karena hal tersebut sejalan dengan tren inflasi yang terus terjadi.
Ratusan Kader Posyandu Curug Walantaka Minta Calon Walikota Serang Budi Rustandi Tambah Honor
“(Garis kemiskinan) Naik sekitar Rp21 ribu. Wajar, itukan inflasi,” ucap Ai.
Ai menjelaskan, terkait dengan kondisi angka kemiskinan di Lebak yang tidak jauh dari tahun 2023, karena kurangnya program dalam menurunkan angka kemiskinan di Lebak.
Sehingga hal tersebut, menjadi faktor penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak.
“Ya memang yang namanya angka kemiskinan ya sulit untuk menurunkan secara drastis.
Cuaca Panas di Banten Saat Ini Karena Peralihan Musim
Drastis itu memang harus intervensi programnya harus benar-benar serius dan itu tentunya membutuhkan anggaran yang besar.
Sementara kemampuan APB di Lebak kan tahu seperti apa, kecil sehingga dengan program-program yang sudah ada inilah hasilnya,” tandasnya. (aldi/muhaemin)