LEBAK, BANTEN RAYA – Kue Jojorong secara resmi ditetapkan sebagai warisan Budaya.
Cemilan manis dibungkus daun pisang berisi gula merah dan tepung setelah melalui berbagai tahapan pengajuan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia untuk menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Selain jojorong, ada tiga warisan budaya lain yang ditetapkan sebagai WBTb yakni, Kacapi Buhun, Carita Pantun dan Golok Sajira setelah sebelumnya disidangkan oleh Kemendikbudristek beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Kue Snack Box Bisa Jadi Pilihan Usaha
“Alhamdulillah sudah resmi ditetapkan, tinggal menunggu SK dari Kemendikbud pada November mendatang,” kata Kepala UPT Museum Multatuli Lebak, Ubaidillah Muchtar, Kamis, (29/8).
Ubaidillah mengatakan, dengan penambahan Obyek WBTb baru tersebut, kini Provinsi Banten memiliki 26 WBTb dan 15 diantaranya berada di Kabupaten Lebak.
“Jadi sejak tahun 2013 sampai 2024, kini di Banten ada 26 WBTb karena ada penambahan lima WBTb. Empat dari Lebak dan satu dari Tangerang,” ungkapnya.
Baca Juga : Kue Keranjang Imlek di Kota Serang Dijual Rp 12 Ribu
Ubaidillah menjelaskan, Kabupaten Lebak telah memiliki Peraturan Bupati tahun 2018 tentang Kebudayaan yang mengatur tentang Pangan Lokal, Bahasa dan Pakaian.
“Dalam upaya Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan (4P), Pemerintah Lebak sudah menerapkan Perbup tersebut. Mulai dari mewajibkan menggunakan panjang lokal disetiap acara formal dan menggunakan bahasa sunda setiap minggu ke empat hari kamis,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Pegiat Budaya dan Wisata di Lebak, Acep Nazmudin mengatakan, dengan ditetapkannya empat warisan budaya tersebut dapat menjadi suatu kebanggaan dan branding untuk Kabupaten Lebak.
“Bangga tentunya, karena ini sebagai wujud memperkenalkan kuliner Kabupaten Lebak secara lebih luas baik kepada penduduk lokal maupun para wisatawan,” kata Acep.
Acep menjelaskan, khusus untuk jojorong, harus ada perhatian lebih agar makanan khas tersebut tetap eksis. “Lebih banyak dukungan pegiat UMKM jojorong karena masih sulit mencari jojorong, hanya bisa ditemukan dibeberapa toko di pasar tradisional dan waktu tertentu,” tandasnya. **