BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan mencatat terjadi lonjakan kasus HIV/AIDS di Provinsi Banten.
Sepanjang Januari-Oktober 2024, tercatat ada 2.100 kasus baru HIV/AIDS di Banten.
Salah satu penyebab lonjakan kasus penyakit menular dan mematikan tersebut adalah maraknya prostitusi online melalui aplikasi Michat.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten dr Santoso Edy Budiono mengatakan, fenomena wanita yang menjajakan diri lewat aplikasi daring seperti MiChat merupakan fenomena yang mengkhawatirkan saat ini.
Sebab kini, setiap orang bisa menjajakan diri mereka dan tidak ada yang tahu karena tidak tampak secara kasat mata.
Kalau dulu, prostitusi itu ada pusat lokasinya. Tapi era digital saat ini, marak prostitusi online, ini yang mengkhawatirkan,” ujarnya, Selasa (19 November 2024).
Santoso Edy yang merupakan dokter kilit dan kelamin ini menjelaskan, tren penularan HIV/AIDS saat ini sudah bergeser dari yang sebelumnya dari jarum suntik ketika menggunakan narkoba, ke aktivitas seksual.
Dengan banyaknya pria hidung belang yang memakai jasa PSK, maka kemungkinan penularan HIV akan semakin tinggi.
Sederhananya Tugu Perjuangan Cijentul
Santoso mengungkapkan, fenomena prostitusi online ini berbeda dengan prostitusi yang terjadi pada era sebelum internet dan media sosial masuk ke Indonesia.
Pada masa lalu, prostitusi biasanya terkumpul dalam satu area yang disebut dengan lokalisasi.
Dengan adanya lokalisasi, maka para penjaja cinta hanya akan berkumpul di tempat itu. Dengan pola ini, pengawasan dan pemeriksaan penyakit HIV akan menjadi lebih mudah.
“Namun seiring banyaknya lokalisasi yang dibubarkan oleh pemerintah, maka saat ini PSK tidak perlu lokasi mangkal.
Komitmen Penanganan Sampah di Kota Serang, Budi-Agis Bakal Ubah Sampah Menjijikan jadi Menjanjikan
Cukup dengan menggunakan ponsel, maka mereka bisa menjajakan diri. Inilah yang mempersulit pengawasan kasus HIV/AIDS terhadap salah satu kelompok berisiko ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten temuan kasus terbaru orang dengan HIV di tahun 2024 periode Januari-Oktober sebanyak 2.100 kasus.
Angka tertinggi ada di Kota Tangerang dengan 639 kasus, Kabupaten Tangerang 510 kasus, Kota Tangerang Selatan 346 kasus,
Kota Serang 164 kasus, Kabupaten Serang 145 kasus, Kota Cilegon 122 kasus, Kabupaten Lebak 102 kasus, dan Kabupaten Pandeglang 72 kasus.
Lubang Jalan di Taktakan Kota Serang Ditambal Tanah Merah dan Puing
Sedangkan secara kumulatif sejak 1996 hingga Oktober 2024, jumlah kasus HIV/AIDS di Banten mencapai 11.652.
Kasus tertinggi di Kabupaten Tangerang dengan total 4.156 kasus, Kota Tangerang 2.532 kasus, Kota Tangerang Selatan 1.884 kasus,
Kabupaten Serang 1.225 kasus, Kota Cilegon 758 kasus, Kabupaten Lebak 445 kasus, Kabupaten Pandeglang 332 kasus, dan Kota Serang 320 kasus.
“11.652 kasus itu kan kumulatif dari 1996 sampai Oktober 2024.
Jalan Karang Mulya Kasemen Tergenang dan Rusak
Kalau temuan kasus terbaru di 2024 dari Januari hingga Oktober, itu tercatat ada sebanyak 2.100 kasus,” ujar Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti.
Lebih lanjut Ati mengatakan, penyebab terjadinya seseorang bisa terpapar virus HIV dikarenakan aktifitas seksual yang tidak normal, dan pergaulan bebas.
Untuk itu, Ati mengimbau agar masyarakat Banten dapat menghindari perilaku seks yang menyimpang dan menerapkan pola hidup sehat.
“Penularan itu bisa terjadi karena aktivitas seksual, baik heteroseksual maupun homoseksual seperti LBGT.
Pemkot Serang Anggarkan Rp 191,5 Miliar Untuk Menangani Kemiskinan Tahun 2024
Aktifitas pergaulan bebas seperti berganti-ganti pasangan, seks bebas, LGBT, maupun tertular dari ibu kepada anaknya, itu yang saat ini jadi penyebab.
Kalau dulu trennya itu karena narkoba, saling tukar jarum suntik dan lain sebagainya. Kalau saat ini ya karena pergaulan bebas (prostitusi) tadi,” jelasnya.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Dr Devie Rahmawati mengatakan, perlu adanya peran dari keluarga dan pemerintah dalam mencegah terjadinya aktivitas prostitusi online yang dilakukan oleh para anak muda.
Menurutnya, pendidikan seksualitas sangat penting untuk mulai diterapkan sedini mungkin guna antisipasi jangka panjang kepada para anak-anak muda.
Selokan Dangkal di Kota Serang
“Tentu fenomena yang seperti ini (prostitusi online) itu juga tidak lepas dari peran orang tua dan pemerintah.
Dimana orang tua berperan untuk mengajarkan pendidikan seksualitas tentang bahayanya aktivitas seksual beresiko.
Memang perlu kita amini juga bahwa pendidikan seks ini masih menjadi hal yang tabu di negeri ini,” kata Devie.
Ia juga mengatakan, pengaruh dari media saat ini juga dinilai sangat luar biasa yang mana hal itu juga menjadikannya ada pergeseran nilai-nilai budaya.
Warga Ngeluh Tutup Drainase Perempatan Warung Pojok Kota Serang Amblas
Di mana, kata dia, akses yang luar biasa dalam bersosial media memudahkan anak-anak muda mengakses hal-hal yang beresiko tanpa ada pendampingan.
“Hal ini juga perlu adanya peran dari orang tua tadi untuk mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan menanamkan bahwa aktivitas menyimpang itu beresiko.
Karena, saat ini, aktivitas seks bebas sudah dianggap menjadi hal yang biasa di kalangan para anak muda dan masyarakat.
Maka, inilah yang kemudian menjadi penyumbang terjadinya lonjakan aktivitas-aktivitas penyeberan penyakit seksual tadi,” jelasnya.
DI MASA AKHIR JABATAN PJ BANTEN, GURU KAPUANGKAPAENG
Menurutnya, ada tiga tahapan untuk bisa kita lakukan, yang pertama adalah menanamkan pendidikan seksual sedini mungkin.
Kemudian, melakukan diet digital bagi orang tua kepada anaknya dengan membatasi akses digital kepada anak-anaknya.
“Terkahir, adalah pemerintah yang harus melakukan pengawasam dengan memblokir dan pembatasi situs maupun aplikasi prostitusi semacam michat dan lainnya,” jelasnya. (tohir/mg-rafi)