Populasi Homoseksual di Banten Melonjak

Bantenraya.co.id – Populasi warga homoseksual atau lelaki suka lelaki (LSL) di Banten melonjak.

Hal tersebut tampak dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten mengenai jumlah warga yang melakukan konseling HIV/AIDS atau Voluntary Counseling and Testing (VCT) serta Skrining HIV Mandiri.

Data ini ini dirangkum dari lima kabupaten/kota meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

Hingga Juni 2023, jumlah warga yang melakukan VCT dan mengikuti Skrining HIV Mandiri di lima daerah inimencapai 7.644 orang.

Tidak Aktif Bermedsos, Instagram Pj Gubernur Banten Al Muktabar Hanya Berusia 2 BulanĀ 

Dari jumlah itu, warga LSL mencapai 5.226 orang, sedangkan dari kalangan waria sebanyak 410 orang, dan wanita pekerja seks sebanyak 2.008 orang.

Sementara jumlah warga LSL di tahun 2022 yang melakukan VCT dan skrining HIV Mandiri mencapai kurang lebih 1.000 orang.

Project Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten Arif Mulyawan mengatakan, dari 5.226 warga LSL, sebanyak 3.494 warga mengikuti VCT dengan hasil 129 orang dinyatakan postif HIV/AIDS.

Dan sebanyak 1.732 orang lagi mengikuti Skrining HIV Mandiri dimana hasilnya sebanyak 82 warga LSL dinyatakan positif HIV/AIDS.

Innalillahi Satu Bacaleg Meninggal, KPU Pandeglang Tetapkan DCT DPRD Pandeglang 640 orang

Arif merinci, temuan kasus HIV/AIDS dari kalangan LSL di Kabupaten Serang sebanyak 28 orang LSL, Kabupaten Tangerang sebanyak 62 orang LSL, Kota Cilegon sebanyak 16 orang LSL, dan Kota Serang sebanyak 23 orang LSL.

Sedangkan dari kalangan waria yang dinyatakan positif HIV/AIDS di Kabupaten Serang sebanyak enam orang waria, Kabupaten Tangerang tiga orang waria dan Kota Cilegon satu orang waria.

Berdasarkan dari kelompok usia, 70 persen LSL yang dinyatakan positif HIV/AIDS berusia produktif yaitu 25 tahun hingga 49 tahun.

Sebanyak 25 persennya berusia 20 tahun hingga 24 tahun, 3 persennya berusia 15 tahun hingga 19 tahun dan 2 persen berusia 50 tahun ke atas.

2024 Pondasi Dasar Bagi KONI Kabupaten Serang untuk Porprov 2026

Sedangkan berdasarkan dari kelompok pekerjaan, sebanyak 54 persen LSL yang dinyatakan postif HIV/AIDS berprofesi sebagai karyawan, buruh 18 persen dan pengangguran sebanyak 10 persen.

“Berdasarkan kelompok pendidikan LSL yang positif HIV/AIDS sebanyak 86 persennya lulusan sekolah dasar, SMP mencapai 10 persen dan 2 persennya adalah sarjana,” ungkapnya.

Arif mengatakan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah dan kini merambah pedesaan, di antaranya ke kawasan Banten Selatan.

Di tahun 2023 ini, temuan warga positif HIV/AIDS di Banten Selatan mencapai 23 orang atau meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 11 orang.

Fitron Ajak Masyarakat Pandeglang Kampanyekan Bangga Gunakan Produk Lokal

Dia menduga, meningkatnya angka HIV/AIDS di kawasan Banten Selatan karena beberapa faktor, yaitu akibat Covid-19, berganti pasangan, melakukan seks melalui anal, dan gaya hidup yang mahal sehingga menciptakan pekerja seks pria.

“Berdasarkan analisa KPA Provinsi Banten, ada dua faktor yang dominan penyebab tingginya kasus HIV/AIDS di wilayah pedesaan, pertama karena adanya Covid-19 dan perubahan gaya hidup yang menyebabkan terciptanya pekerja seks pria,” kata Arif.

Arif menjelaskan, Covid-19 menyebabkan banyak warga pedesaan yang merantau di perkotaan dengan perilaku seks menyimpang terpaksa kembali ke desanya, dan karena faktor kebutuhan mempraktikkan perilaku seks menyimpang tersebut kepada anak-anak muda yang berada di pedesaan.

Kedua, lanjut Arif, adanya perubahan gaya hidup yang mahal yang terjadi di kalangan remaja pria, yang memaksa mereka yang pelajar dan mahasiswa menjajakan tubuhnya untuk dinikmati oleh sesama jenis.

Deretan Pondok Pesantren Modern Terbaik di Jawa Tengah, Salah Satunya Ada di Jepara

CARI PASANGAN VIA MICHAT
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang mencatat penderita HIV/AIDS didominasi LSL atau homoseksual.

Dinkes menyebut komunitas LSL mencari pasangannya melalui aplikasi MiChat.

“Kita tidak melakukan penelusuran, adanya target pemeriksaan HIV.

HIV itu ada delapan kelompok populasi yang harus kita periksa.

Empat kelompok yang berisiko tinggi secara prilaku seksulanya yaitu LSL, wanita pria (waria) PSK, Penasun (pengguna narkoba suntik),” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti, Senin (6 November 2023).

12 Aplikasi Penghasil Uang yang Bisa Dicoba, Terbukti Bayar Sambil Rebahan!

Selain itu ada empat kelompok lain yang yang menjadi target pemeriksaan HIV yaitu pasien tuberkulosis (TBC), pasien infeksi seksual menular, warga binaan pemasyarakat, dan ibu hamil.

“Ibu hamil diperiksa supaya tidak terjadi penularan dari ibu ke janin atau pada bayinya. Penderita HIV paling banyak dari kelompok LSL,” katanya.

Ia mengungkapkan, rata-rata LSL di Kabupaten Serang usia produktif antara 18 tahun hingga 59 tahun, namun paling dominan adalah remaja.

“Kalau ditanya berapa jumlah LSL saya kurang tahu, karena kami adanya target pemeriksaan. Tapi datanya ada di kantor tapi yang jelas LSL cukup banyak,” tuturnya.

Bacaan Doa Selamat dari Kedengkian atau Penyakit Iri Hati, Lengkap Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

Istianah menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi LSL atau kelainan orientasi seksual di antarnya pada fase determinasi sekesual tidak bisa membedakan laki-laki dengan perempuan, pengaruh media, pengaruh lingkungan, dan salah pergaulan baik di dunia maya maupun di dunia nyata.

“Mereka itu menarik orang lain untuk masuk komunitasnya. Jadi yang tadinya normal menjadi tidak normal, dan mereka ditarik dengan berbagai cara.

Yang kita tangani mereka menarik anggota lain dari aplikasi MiChat cerita dari teman-teman yang menjangkau komunitas itu, saya enggak pernah membuka aplikasinya,” paparnya.

Adapaun untuk mencegah agar tidak masuk ke komunitas LSL, Istianah menyarankan agar memperkuta keimanan dan meyakini bahwa LSL adalah prilaku yang mentimpang dan dilaknat oleh Allah SWT serta kontrol dari keluarga dengan meminimalkan anak-anaknya terjerumus ke dalam komunitas LSL.

Fakta Unik Eko Saputra Artis Tiktok Viral Segudang Prestasi

“Kalau anak-anaknya sudah aneh-aneh harus diwaspadai dan kelaurga harus mengamati prilaku teman-temannya. Kalau sudah masuk ke komunitas itu sulit untuk bisa kelaur.

LSL itu tampilannya murni laki-laki, kalau waria kan tampilannya memang beda, tapi prilaku seksualnya sama,” ungkapnya. (satibi/tanjung)

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 

Related Articles

Back to top button