BANTENRAYA.CO.ID – Angka putus sekolah di Provinsi Banten tergolong cukup tinggi.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, saat ini ada 13.684 pelajar SMA/ SMK/ SKh yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten yang putus sekolah atau drop out.
Adapun ke-13.684 siswa yang putus sekolah ini tersebar di delapan kabupaten kota di Provinsi Banten dengan rincian di Kabupaten Tangerang 3.516 siswa,
Kabupaten Lebak 2.492 siswa, Kabupaten Serang 2.114 siswa, Kabupaten Pandeglang 2.056 siswa, Kota Tangerang 1.431 siswa, Kota Tangerang Selatan 860 siswa, Kota Serang 843 siswa, dan Kota Cilegon 372 siswa.
DPUPR Intensifkan Komunikasi dengan Petugas Pintu Air
Kasus angka putus sekolah ini mendapat tanggapan serius dari Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 2 (Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang) Furtasan Ali Yusuf.
Wakil rakyat dari Fraksi Partai Nasdem ini mengaku prihatin masih banyak angka putus sekolah di Provinsi Banten.
“Adanya ribuan siswa yang putus sekolah tidak boleh hanya dibiarkan begitu saja, melainkan harus ditindaklanjuti agar mereka mau kembali sekolah.
Harus ada solusi dan tindakan tegas dari pemerintah agar para pelajar ini bisa menyelesaikan pendidikannya. Harus ditindalklanjuti jangan cuma ditonton,” kata Furtasan, Selasa (17 Desembere 2024).
Dindikbud Provinsi Banten Fokus Melestarikan dan Mempromosikan Cagar Budaya
Diketahui, Furtasan saat ini berada di Komisi X DPR RI yang salah satu tupoksinya mengurusi masalah pendidikan.
Furtasan mengaku ingin tahu siapa saja para pelajar yang putus sekolah ini. Bila perlu dia minta agar diberikan nama dan alamat siswa-siswi tersebut agar bisa dikomunikasikan dan dibantu.
“Saya juga pengen tahu anak-anaknya di mana aja, siapa saja?” katanya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Banten ini mengatakan, para pelajar yang putus sekolah ini pasti memiliki alasan mengapa sampai putus sekolah.
AHY Puji Kualitas Perumahan Mulia Gading Kencana
Alasannya dia yakin bukan karena biaya, karena semua sekolah gratis bila di sekolah negeri.
Sementara untuk biaya perlengkapan sekolah, Furtasan mengaku memiliki program bernama Program Indonesia Pintar atau PIP.
Dengan anggaran PIP, para pelajar bisa dibantu pembiayaan untuk perlengkapan sekolahnya. “Itu bisa kita bantu. Yang peting sasarannya kena,” katanya.
Anggaran PIP sendiri adalah sebesar Rp450 ribu setahun per siswa untuk SD, Rp750 ribu setahun per siswa SMP, dan Rp1 juta setahun per siswa untuk SMA.
Dishub Kota Serang Lakukan Rekayasa Lalin Saat Nataru di Alun-Alun Kota Serang
Anggaran PIP nantinya akan masuk langsung ke rekening siswa penerima untuk membeli peralatan sekolah.
“Kuotanya saya tidak ingat jumlah pastinya tapi cukup banyak. Untuk masyarakat Kota Serang mah cukup saya kira,” katanya.
Dihubungi terpisah, Jabatan fungsional pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Rudi Yatmawan mengatakan,
untuk mengatasi anak yang putus sekolah agar mau sekolah lagi, Dindikbud Provinsi Banten menganggarkan anggaran sekitar Rp60 juta pada tahun 2025.
PT Krakatau Baja Industri Teken Kerjasama dengan 23 Perusahaan Distributor Baja
Nantinya setiap anak akan mendapatkan anggaran Rp1 juta berbentuk peralatan sekolah agar mereka mau kembali bersekolah.
“Kita sudah siapkan anggaran untuk 2025. Satu anak sekitar Rp1 juta tapi berbentuk barang,” ujarnya. (tohir)