BANTENRAYA.CO.ID – Bank Sampah Digital atau BSD yang didirikan sejumlah anak muda bekerjasama dengan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Serang untuk menangani sampah di masyarakat.
BSD yang sudah berdiri sejak tahun 2020 itu memiliki akses langsung untuk mensuplai sampah kertas ke PT Indah Kiat Pulp and Paper sebagai bahan baku kertas daur ulang (KDU).
Sampai dengan Maret ini Bank Sampah Digital telah mensuplai sampah kertas ke PT IKPP mencapai 16 ton dengan rata-rata pengiriman 3 sampai 4 ton per bulan.
BACA JUGA: PT Indah Kiat Jualan Minyak Goreng, Wakil Bupati Serang Menjadi Pelayan
Head of Corporate Sosial Responsibility PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Serang Dani Kusumah mengatakan, BDS merupakan mitra kerja IKPP yang berkerja secara profesional.
“Jika dilihat dari input sampah yang diterima memang tidak seberapa, sebab Indah Kiat punya kebutuhan sehari bisa ratusan bahkan ribuan ton,” ujar Dani usai acara buka bersama di hotel Horison Ultima, Senin 17 April 2023.
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Hotel Murah di Lembang Bandung dekat Tempat Wisata, Indah dan Mempesona
Dani mengaku, pihaknya mengapresiasi semangat, konsep, dan strategi yang dilalukan oleh BSD.
“Adapun strategi yang dilakukan BSD adalah melakukan penjaringan di berbagai wilayah utamanya di Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Sampah selanjutnya diambil tiap bulan,” katanya.
Selain itu BSD juga diberi pembelajaran oleh Indah Kiat mengenai kadar moisture atau tingkat kelembapan air nya. Sebab banyak kenakalan yang terjadi dengan cara mencampur kertas dengan air.
BACA JUGA:
Kumpulan Link Twibbon Idul Fitri 2023, Desain Menarik Dan Gratis Download
“Selama ini kerja sama dengan BSD tidak ada masalah. Kertas yang dikirim sudah dipilah terlebih dahulu,” tuturnya.
Saat ini posisi BSD sebagai suplier sehingga harga jual sampahnya sama dengan suplier lain, dan sampah dijemput oleh perusahaan sebagai bentuk kepedulian pada BSD.
“Kalau dijual di lapak berbeda dengan langsung dijual ke Indah Kiat. Untuk kertas cokelat dihargai Rp2.500 per kilogram, yang bayar kopersasi IKPP selanjutnya koperasi menyampaikan tagihannya kepada IKPP,” paparnya.
CEO BSD Desty Eka Putri Sari mengatakan, BSD merupakan sosial enterprise, perusahaan pengolah sampah kering berbasis pemberdayaan.
Saat ini sudah ada 200 titik di Serang raya, tersebar di Kabupaten Serang 41 titik, Kota Serang 117 titik, dan Cilegon 31 titik. Bank sampah lahir sejak Desember 2020 atau sudah berumur 3 tahun.
Pada penghujung 2022, pihaknya bermimpi bank sampah induk bisa suplai kertas daur ulang langsung ke industri.
Mimpi tersebut disambut oleh PT Indah Kiat Pulp and Paper. Dirinya tahu bahwa Indah Kiat skala produksi nya besar, dan biasa menerima sampah ratusan ton.
“Jadi nasabah kami tingkat hulu ada komunitas RT RW, ibu arisan, pengajian. Sampahnya ditimbang ke BSD, itu untuk diputar jadi modal mereka lagi. Untuk charity misalnya ngopi gratis tiap Jumat,” kata Desty.
Ia menjelaskan, Indah Kiat mendukung penuh gerakan anak muda BSD yang terdiri dari 11 orang dengan rentang usia 22-35 tahun. Dimana BSD punya visi agar lingkungan lestari masyarakat sejahtera 2045.
Desty mengungkapkan, nasabah BSD hampir 3.500 orang adalah ibu-ibu dan kalangan menengah kebawah. BSD bisa bertahan sejak 2020 karena usai dibentuk terus bergerak.
Tidak hanya itu BSD juga telah membentuk BSD mart, dimana nasabahnya sudah ada 4000. Dari jumlah itu 50 persen punya ekonomi menengah kebawah, diantaranya ada tukang gorengan, gado gado, pecel, namun secara modal mereka minim.
Untuk itu diluncurkan permodalan bergulir dengan bebas bunga dan riba, yang dicicil dengan tabungan sampah.
“Jadi ini mengurangi akses mereka untuk langsung pinjam ke bank keliling atau ke pinjol. BSD sudah berikan permodalan bergulir ke 110 nasabah, dari awalnya 17 piloting murni pembiayaan dari BSD,” ujarnya.
Selain itu, ada juga pembayaran pajak dengan tabungan sampah. Dimana sampai saat ini sudah ada 116 nasabah yang bayar pajak pakai tabungan sampah.
Kegiatan itu dikerjasamakan dengan Pemkot Serang. Kemudian ada juga berobat bayar dengan tabungan sampah. “Jadi untuk nasabah yang batuk pilek bisa pakai tabungan sampah, invoice nya dikirim ke kami,” katanya.***