SERANG, BANTEN RAYA- Kasus Covid-19 di Banten terus mengalami lonjakan sejak awal Januari 2022. Kini kasus harian Covid-19 di Banten sudah mencapai di atas 2.000 per Selasa (1/2), dengan sebaran terbanyak terjadi di wilayah Tangerang Raya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, di Banten total sudah ada 148.377 kasus positif Covid-19 sejak pandemi melanda. Angka tersebut bertambah 2.463 kasus dibanding hari sebelumnya. Rinciannya terdiri atas 13.906 kasus aktif atau masih dirawat, 131.766 sembuh, dan 2.705 meninggal dunia.
Penambahan kasus harian di atas 2.000 menjadi penambahan kasus Covid-19 tertinggi di Banten sejak memasuki 2022. Bahkan, penambahan sudah tembus di atas 1.000 kasus per hari sejak 26 Januari 2022.
Sementara itu, adapun sebaran kasus Covid-19 di Banten terdiri atas Kota Tangerang dengan 4.703 kasus aktif, 30.899 sembuh dan 498 meninggal. Kota Tangerang Selatan dengan 5.370 kasus aktif, 30.967 sembuh dan 653 meninggal. Kabupaten Tangerang dengan 2.797 kasus aktif, 26.934 sembuh dan 395 meninggal.
Kabupaten Lebak dengan 160 kasus aktif, 38.327 sembuh, dan 211 meninggal. Kota Cilegon dengan 171 kasus aktif, 12.681 sembuh, dan 308 meninggal. Kota Serang dengan 326 kasus aktif, 6.975 sembuh dan 141 meninggal. Kabupaten Serang dengan 253 kasus aktif, 8.777 sembuh, dan 249 meninggal. Lalu untuk Kabupaten Pandeglang dengan 126 kasus aktif, 6.206 sembuh dan 250 meninggal.
Untuk zona sebaran, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan masuk di zona oranye. Sementara itu, 6 kabupaten dan kota lainnya di Banten masuk ke zona kuning penyebaran Covid-19.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan, Tangerang Raya menjadi penyumbang penambahan kasus Covid-19 di Banten. Dengan penambahan tersebut kini ada 13.906 kasus aktif yang sedang ditangani.”2.000 lebih kasus per hari antara Covid-19 dan Omicron. Tapi kasus yang banyak di Tangerang Raya,” ujarnya, Rabu (2/2).
Mantan Walikota Tangerang itu menuturkan, penambahan kasus yang cukup tinggi di Tangerang Raya terjadi karena wilayah tersebut berdekatan dengan DKI Jakarta. Ibu Kota Negara itu saat ini sedang terjadi lonjakan kasus varian Omicron.
Menurutnya, banyak warga Tangerang Raya yang terpapar Covid-19 karena sebagian beraktivitas di DKI Jakarta. “Tangerang Raya karena aglomerasi pengaruh dari Jakarta,” katanya.
Dengan perkembangan kondisi saat ini, lanjut Wahidin, Pemprov Banten sudah menyiagakan rumah sakit dan rumah singgah untuk merawat pasien. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan obat-obatan, tenaga kesehatan dan oksigen. Meski ada lonjakan kasus, hingga saat ini kondisi keterisian rumah sakit di Banten masih di bawah 50 persen.
“Tapi kalau dilihat lebih lanjut banyak yang isolasi mandiri. Tidak serta memenuhi atau dibawa ke rumah sakit, karena tidak sebahaya Covid-19 varian delta,” ungkapnya.
Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, bahwa dalam beberapa bulan terakhir kasus aktif Covid-19 di Banten sangat melandai. Akan tetapi, saat ini kasus mulai kembali naik sejak awal Januari. “Sejak awal Januari terjadi peningkatan kasus terutama di wilayah Tangerang Raya,” ujarnya.
Ati mengimbau agar masyarakat tetap dan bahkan memperketat protokol kesehatan (prokes). Lakukan kapanpun dan dimana serta pada siapapun. Pihaknya juga terus berupaya melakukan pencegahan dari sisi vaksinasi.
“Karena dengan vaksinasi akan memberikan kekebalan, imunitas di dalam tubuh secara buatan. Dapat mencegah dan meminimalisir angka kesakitan dan kematian,” tuturnya. (dewa/rahmat)