Kekurangan Lifeguard, Wisata Air di Banten Belum Aman 

IMG 20230425 084113
Banten kekurangan lifeguard sehingga tempat wisata belum aman. (Muhamad Tohir/ Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Kekurangan lifeguard di Provinsi Banten disebut menjadi salah satu faktor mengapa wisata air di Banten belum aman.

Karena kekurangan lifeguard itu, maka wisata air di Banten belum aman karena itu selalu ada korban di tempat wisata setiap kali musim liburan tiba.

Kekurangan lifeguard di Provinsi Banten itu diamini oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi.

Bacaan Lainnya

Jumlah penjaga tempat wisata air yang tidak sebanding dengan jumlah tempat wisata di Provinsi Banten diduga menjadi salah satu penyebab mengapa masih ada korban tenggelam di tempat wisata di Provinsi Banten.

BACA JUGA: Disparbud Dorong Balawista Miliki SKKNI

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Banten ada sekitar 900 tempat wisata di Provinsi Banten sementara jumlah penjaga termasuk dari Balawista hanya ada 200 orang.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi tidak membantah adanya kemungkinan tersebut.

Al Hamidi mengungkapkan, saat ini memang jumlah personil keamanan yang melakukan pengamanan plus Balawista masih sangat sedikit hanya 200 orang.

Padahal jumlah tempat wisata di Provinsi Banten ini mencapai 900 lokasi dan butuh pengamanan lifeguard.

BACA JUGA: 5 Hotel Murah Dekat Taman Safari Indonesia, Harga di Bawah Rp500 Ribu, Jarak hanya 1 Km Lebih, Fasilitas Kolam Renang 

Apalagi, ketika jumlah pengunjung membludak seeprti ketika musim libur Lebaran seperti sekarang.

“Ya bisa jadi,” kata Al Hamidi, Rabu (26/4/2023).

Diketahui, pada libur Lebaran 2023 ini ada dua korban meninggal dunia di tempat wisata di Provinsi Banten.

Pertama, Suhendi Hilaman (25 Tahun), warga Kampung Jami RT/ RW 02/ 07 Kelurahan Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, yang tenggelam di Curug Leuwi Putih di Desa Cinoyong, Kecamatan. Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

BACA JUGA: Wisatawan Asal Serang Tenggelam di Pemandian Air Terjun Curug Putih, Begini Kondisinya Sekarang

Kedua, Abdu Syukur (12 tahun), warga Kampung Ciheru, RT/ RW 005/ 008, Ds. Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang tenggelam di Pantai Kasvana di Kampung Cipenyu, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Al Hamidi mengungkapkan, masih adanya korban jiwa di lokasi wisata juga diduga disebabkan karena pengelola tempat wisata belum memasang rambu-rambu peringatan penting bagi wisatawan.

Hal ini juga yang membuat pengunjung kemudian tidak mendapatkan informasi tentang bahaya yang bisa mengancam mereka.

Al Hamidi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun pada Selasa lalu jumlah kunjungan yang ke tempat wisata di Provinsi Banten baru tercatat sebanyak 1 juta orang lebih.

BACA JUGA: 5 Tempat Wisata Murah di Bogor, Tiket Masuk Kurang dari Rp20 Ribu bahkan Ada yang Gratis 

Itupun baru sekitar 30 persen dari selurh lokasi wisata yang datanya sudah dihimpun.

“Lokasi wisata favorit masih wisata air, mulai dari pantai sampai kolam renang,” ujarnya.

Sementara jumlah kunjungan wisatawan ke Anyer dan sekitarnya diperkirakan mencapai 600 ribu pengunjung.

Dia mengatakan, pada H+4 Lebaran 2023 ini ada penurunan jumlah pengunjung wisata di Provinsi Banten sebanyak 20 persen.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Bandung Paling Seru, Lengkap dengan Tiket Masuk!

Lulu Jamaludin, salah satu anggota Balawista, membenarkan bahwa saat ini jumlah personel penjaga wisata air dengan jumlah lokasi wisata tidak seimbang.

Karena itu, maka ada banyak lokasi wisata air tidak mendapatkan penjagaan memadai.

Dia menuturkan, idealnya satu lokasi wisata yang memiliki kolam renang membutuhkan setidaknya 6 orang penjaga.

Bahkan untuk wisata pantai yang lebih luas wisata airnya membutuhkan lebih banyak lagi penjaga. Bukan sekadar penjaga, mereka harus memiliki skil yang tersertifikasi sebagai penjaga (lifeguard). ***

Pos terkait