Trending

Disparbud Dorong Balawista Miliki SKKNI

Untuk Menjaga Keselamatan Wisatawan

PANDEGLANG, BANTENRAYA – Sebanyak 40 pemandu wisata atau Balawista mendapatkan pelatihan yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang mulai tanggal17 sampai 19 November 2022 di Hotel Wira Carita Kecamatan Carita. Pelatihan ini dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan peran Balawista untuk 0menjaga keamanan dan keselamatan para wisatawan yang berkunjung ke wisata tirta.

Kepala Disparbud Pandeglang Neneng Nuraeni mengatakan, belum lama ini ia membaca berita di Koran Banten Raya yang isinya tentang kecelakaan di pantai Carita yang menewaskan seorang pelajar SMPN 1 Banjar.” Oleh karena itu, dengan pelatihan ini semoga menjadi salah satu solusi tidak terjadi lagi kecelakaan sejenis. Maksudnya, bahwa kehadiran pemandu balawista sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan para wisatawan yang berkunjung ke wisata tirta,” Neneng menandaskan.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Maman Rukmana, selaku ketua panitia penyelengara menyampaikan bahwa diadakannya pelatihan kepemanduan balawista/lifeguard bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu balawista/lifeguard agar dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

“Para pemandu balawista perlu dibekali dengan pelatihan semacam ini agar mengetahui dan memahami pengelolaan dan penanganan pencegahan kecelakaan, selain itu agar mereka dapat melakukan petolongan pada saat terjadi kecelakaan,” ujar Maman.

Dalam pelatihan ini, panitia menghadirkan para pelatih dan asisten pelatih dari Asosiasi Balawista Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang untuk membimbing peserta dari mulai teori sampai praktik. Beberapa materi yang disampaikan dari mulai berenang dan teknik berenang 400 meter, water survive plooting, emergency management system and signal rescue, swim technic combination, duck dive with weight, general life saving, CPR and medical dan materi terkait lainnya. Kegiatan lainnya juga diadakan diskusi-diskusi antara peserta dan pelatih pada malam hari. Beberapa materi teori seperti penyelenggaraan kegiatan wisata tirta pada masa penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19) juga disampaikan oleh instruktur.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button