BANTENRAYA.CO.ID – Dalam rangka menjaga kerukunan antar kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Lebak menggelar acara Halal Bihalal beserta syawalan di Pondok Pesantren Daaruttafsir, Kampung Cempa, Desa Cilangkahan, Kecamatan Kalanganyar, Minggu 30 April 2023.
Ketua Umum HMI Cabang Lebak, Habibullah mengatakan, pasca Lebaran 2023 perlu perekatan yang lebih kuat antara para kader dan alumni HMI se Cabang Lebak. Untuk itu, pihaknya menyelenggarakan acara halal bihalal dan syawalan.
“Untuk menjaga kerukunan antara kader dan alumni kami buat acara ini. Alhamdulillah terlaksana dengan lancar,” kata dia kepada Bantenraya.co.id.
BACA JUGA : HMI MPO Lebak Minta APH Usut Tuntas Penemuan KIP di Lapak Rongsokan
Ia mengungkapkan, untuk mencapai cita-cita bersama seluruh kader dan alumni harus menggemborakan semangat berjamaah.
“Acara ini adalah stimulan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan, dan kebersamaan, karena tak dipungkiri acara seperti ini sangat penting,” ungkap Ketua.
Habibullah membeberkan, kerukunan adalah keadaan hubungan antar sesama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalannya serta kerjasama dalam kehidupan berorganisasi.
“Eksistensi kerukunan itu sangat penitng, di samping karena merupakan keniscayaan dalam konteks hidup berdampingan. Juga karena kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi dalam berorganisasi, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan bersama,” beber Habibullah.
Dikatakan Habibullah, dalam acara halal bihalal alumni dan kader dipertemukan di tempat yang sama. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan semangat berjamaah.
“Ketika di forum yang sama, seluruh kader sama, tak ada perbedaan, terkecuali perbedaan usia, dan kematangan dalam berorganisasi,” tandasnya.
BACA JUGA : HMI MPO Nilai Pendidikan di Lebak Masih Terbilang Rendah
Ia mengungkapkan terimakasih kepada seluruh alumni yang sudah hadir dalam acara halal bihalal. Menurutnya, acara ini langkah baru untuk menuju HMI baru.
“Tadi kami mendengarkan nasehat dari Kanda Ahmad Fauzi, bahwa harus ada satu wadah yang bisa berada di tengah-tengah umat. Itu adalah salah satu gagasan yang mudah kami terima, soalnya di kemelut dunia ini, perlu ada golongan yang bisa mendamaikan ketika umat sedang bermusuhan,” ungkap Habibullah.
Sementara itu, Alumni HMI, Kanda Ahmad Fauzi menjelaskan, kondisi kerukunan dan toleransi umat beragama di Indonesia menurut pandangan masyarakat internasional sudah mengkhawatirkan.
“Kerukunan antar umat beragama di Indonesia saat ini diganggu banyak isu. Mulai dari insiden kerukunan umat beragama, pendirian rumah ibadah sampai pada penistaan agama. Kondisi ini menyebabkan masyarakat semakin tidak toleran, intoleransi makin meningkat,” tandasnya.
Lebih lanjut, maka dalam menjawab persoalan tersebut HMI harus memberikan solusi dengan cara berada di tengah-tengah umat.
“Belum ada organisasi yang bergerak di tengah-tengah umat, maka ketika ada perbedaan pendapat mereka selalu saling menyalahkan, saya harap HMI bisa membuat gerakan seperti itu,” tungkas Kiyai.***