Contoh Khutbah Jumat Bahasa Indonesia dan Download PDF Menggetarkan Hati: Buah Iman di Dunia

Contoh khutbah Jumat Bahasa Indonesia dan download PDF (Pixabay/mufidpwt)
Contoh khutbah Jumat Bahasa Indonesia dan download PDF (Pixabay/mufidpwt)

BANTENRAYA.CO.ID – Di artikel ini terdapat referensi naskah khutbah Jumat Bahasa Indonesia yang dapat digunakan para khotib pada shalat Jumat besok dan link PDF di akhir artikel.

Naskah khutbah Jumat Bahasa Indonesia kali ini berjudul Buah Iman di Dunia. Iman dan taqwa harus senantiasa ditingkatkan setiap hari oleh seluruh umat muslim di dunia.

Dengan naskah khutbah Jumat Bahasa Indonesia tentang buah iman di dunia ini diharapkan dapat memberi pencerahan dan dapat berlomba-lomba untuk meningkatkan iman dengan memperbanyak ibadah.

Bacaan Lainnya

Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah dalam mendirikan shalat Jumat. Shalat Jumat dianggap sah jika sudah didahului dua khutbah sebelumnya.

BACA JUGA: Contoh Khutbah Jumat Bahasa Sunda dan Download PDF yang Menggetarkan Hati: Hade Laku Lampah Ciri Muslim Nu Taat

Dikutip Bantenraya.co.id dari an-nur.ac.id, berikut rukun, syarat dan sunnah khutbah Jumat:

Rukun khotbah Jumat

  • Mengucapkan puji-pujian kepada Allah Swt.
  • Membaca salawat atas Rasulullah saw.
  • Mengucapkan dua kalimat syahadat.
  • Berwasiat (bernasihat).
  • Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu dua khotbah.
  • Berdoa untuk semua umat Islam pada khotbah yang kedua.

Syarat Khotbah Jumat

  • Khotbah Jumat dilaksanakan tepat siang hari saat matahari tinggi dan mulai bergerak condong ke arah Barat.
  • Khotbah Jumat dilaksanakan dengan berdiri jika mampu.
  • Khatib hendaklah duduk di antara dua khotbah.
  • Khotbah disampaikan dengan suara yang keras dan jelas.
  • Khotbah dilaksanakan secara berturut-turut jarak antara keduanya.
  • Khatib suci dari hadas dan najis.
  • Khatib menutup aurat.

Sunah Khotbah Jumat

  • Khotbah dilaksanakan di atas mimbar atau tempat yang tinggi.
  • Khotbah disampaikan dengan kalimah yang fasih, terang, dan mudah dipahami.
  • Khatib menghadap ke jamaah salat Jumat.
  • Khatib membaca salawat atau yang lainnya di antara dua khotbah.
  • Khatib menertibkan tiga rukun, yaitu dimulai dengan puji-pujian, salawat Nabi, dan berwasiat.
  • Jamaah salat Jumat hendaklah diam, tenang dan memperhatikan khotbah Jumat.
  • Khatib hendaklah memberi salam.
  • Khatib hendaklah duduk di kursi mimbar sesudah memberi salam dan mendengarkan azan.

Dengan mengetahui rukun, syarat dan sunah khutbah Jumat, jamaah sholat Jumat dapat mendengarkan khutbah Jumat dengan seksama dan khusyu’.

Berikut contoh naskah khutbah Jumat Bahasa Indonesia dilansir dari dakwah.id:

BUAH IMAN DI DUNIA

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ بِما ما خَلَقْتَنَا وَرَزَقْتَنَا وَهَدَيْتَنَا، وَأَنْقَذْتَنَا وَفَرَّجْتَ عَنَّا، لَكَ الحَمْدُ بِالِإيمانِ، وَلَكَ الحَمْدُ بِالإِسْلام، وَلَكَ الحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالمَالِ وَالمُعَافَاة، بَسَطْتَ رِزْقَنَا وَأَظْهَرْتَ أَمْنَنَا وَمِنْ كُلِّ مَا سَأَلْنَاكَ رَبَّنَا أَعْطَيْتَنَا فَلَكَ الحَمْدُ عَلى ذَلِكَ حمْدا كَثِيرا. أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ:

Kami wasiatkan kepada diri kami juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa dengan sungguh-sungguh. Betapa meruginya kita ketika tiba hari berbangkit namun kondisi iman dan takwa kita tidak mampu menyelamatkan dari berbagai ujian di akhirat kelak.

Meningkatkan iman dan takwa itu bukan perkara mudah. Upaya itu akan membawa kita pada proses yang begitu panjang, menempuh jalan yang begitu terjal, dan ujian yang begitu berat.

Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala pun juga tidak tanggung-tanggung dalam memberi balasan terbaik bagi orang-orang beriman yang memiliki kesungguhan maksimal dalam iman dan takwanya.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Allah subhanahu wata’ala menyebutkan karakter orang beriman di dalam al-Quran sebagai berikut:

Pertama: Ketika teringat atau disebutkan nama Allah subhanahu wata’ala, hatinya bergetar.

Kedua: Jika dibacakan ayat-ayat Allah subhanahu wata’ala, imannya bertambah.

Ketiga: Tawakal hanya kepada Allah subhanahu wata’ala.

Keempat: Disiplin melaksanakan shalat.

Kelima: Gemar berinfak.

Apa janji Allah subhanahu wata’ala bagi hamba-Nya yang memiliki karakter tersebut?

Allah subhanahu wata’ala sebutkan dalam al-Quran surat al-Anfal ayat 4:

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ

“Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.”

4 Buah Iman di Dunia
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Siapa pun yang telah Allah subhanahu wata’ala ridhai ia sebagai hamba yang beriman, maka Allah subhanahu wata’ala akan selalu menjaganya. Allah subhanahu wata’ala akan limpahkan rahmat kepada diri-Nya di dunia dan akhirat.

Iman yang tertanam dalam diri seseorang akan menghasilkan buah yang dapat ia petik ketika masih di dunia.

Buah Iman Pertama: Iman melahirkan akhlak yang Baik
Iman yang tertanam dengan baik dalam diri seseorang akan melahirkan akhlak karimah. Melahirkan hubungan sosial yang baik dan positif baik dalam lingkup hubungan masyarakat maupun lingkup keluarga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi, hadits nomor 1162,

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُهُمْ خِيَارُهُمْ لِنِسَائِهِمْ

“Orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling berlaku baik terhadap istrinya.”

Buah Iman Kedua: Iman menyelamatkan diri dari dosa lisan
Keimanan yang tertanam baik akan melahirkan lisan yang terjaga. Semakin baik kualitas iman seseorang maka lisannya semakin terjaga. Terjaga dari segala bentuk perkataan kotor, kasar, ucapan-ucapan dosa, dan kalimat-kalimat yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi, hadits nomor 1977,

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

“Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang kotor ucapannya.”

Buah Iman Ketiga: Iman melahirkan keluarga sakinah
Apakah Anda ingin membangun keluarga yang sakinah? Maka perbaikilah kualitas iman Anda dan keluarga.

Apakah Anda ingin agar hubungan suami istri menjadi baik dan kokoh? Maka perbaikilah kualitas iman Anda.

Iman yang berkualitas akan melahirkan keluarga yang sakinah, keluarga yang dibimbing dan dilindungi oleh Allah subhanahu wata’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, hadits nomor 1469,

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Seorang suami mukmin tidak boleh membenci istri mukminah, sebab apabila dia membenci satu akhlak dari istrinya tersebut maka dia pasti ridha dengan akhlaknya yang lain.”

Buah Iman keempat: Iman Melahirkan Kehidupan Berkualitas
Kehidupan dunia ini hanya sementara. Maka, mari kita berikhtiar semaksimal mungkin mewujudkan kehidupan yang baik dan berkualitas.

Apakah tujuan itu dapat kita raih dengan menumpuk harta? Tidak!

Jika Anda berpikiran bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang dihiasi dengan harta berlimpah, jabatan yang tinggi, status sosial yang mulia, maka itu adalah cara pandang hidup yang keliru.

Kehidupan yang baik dan berkualitas hanya dapat kita wujudkan dengan meningkatkan kualitas iman kita.

Mari kita renungi betulbetul firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat an-Nahl ayat 97 ini,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Iman itu tersusun dari perkataan lisan, keyakinan dalam hati, dan amal perbuatan. Tiga penyusun iman ini tidak boleh kita pisah-pisahkan. Jika hilang salah satu, maka hilang pula kesempurnaan iman.

Iman itu dapat bertambah juga dapat berkurang. Ini adalah kemurahan dari Allah subhanahu wata’ala. Dengan bertambah dan berkurangnya iman adalah kesempurnaan bagi manusia untuk berikhtiar dan berusaha.

Maka, mari kita berusaha semaksimal kemampuan untuk meraih kualitas iman yang terbaik. Mari padukan antara usaha yang maksimal dengan tawakal yang kuat kepada Allah subhanahu wata’ala.

Penilaian Allah subhanahu wata’ala bukan pada hasil, akan tetapi penilaian Allah subhanahu wata’ala terletak pada kualitas usaha kita dalam meraih ridha-Nya.

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah memberi nasehat kepada kita semua, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ibnu Syaibah dalam kita al-Mushannaf juz 13 hadits nomor 504,

لَيْسَ الْإِيمَانُ بِالتَّحَلِّي وَلَا بِالتَّمَنِّي؛ وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِي الْقَلْبِ وَصَدَّقَتْهُ الْأَعْمَالُ

“Iman itu bukan dengan angan-angan dan hiasan bibir saja, akan tetapi iman adalah yang menetap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan.”

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang buah iman di dunia yang dapat kami sampaikan. Semoga materi khutbah Jumat pada siang hari ini dapat memperkuat iman kita dan menjadi pelecut semangat untuk terus ikhtiar dan tawakal meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ، وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ، اَللَّهُمَّ اهْدِنَا وَلَا تُضِلُّنَا، اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، وَتَوَفَّنَا عَلَى ذَلِكَ، اَللَّهُمَّ تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا، اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ وَالسُّنَّةِ، وَأَمِتْنَا عَلَى التَّوْحِيْدِ وَالسُّنَّةِ، إِنَّكَ وَلِيُّ ذَلِكَ وَالْقَادِرُ عَلَيْهِ.

اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَاخْذُلْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ، وَكِتَابِكَ، وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ، وَعِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهِ مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ، اَللَّهُمَّ احْقِنْ دِمَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنَ، وَافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ يَا رَبَّ الْعَاَلَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Link download PDF khutbah Jumat Bahasa Indonesia di atas: Buah-Iman-di-Dunia.***

Pos terkait