SERANG, BANTEN RAYA – Serapan tenaga kerja di Kabupaten Serang oleh industri pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2021. Tercatata penempatan tenaga kerja tahun ini sampai dengan Oktober 3.700 orang, sedangkan pada tahun 2021 sampai dengan bulan yang sama mencapai 4.946 orang.
Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang Ugun Gurmilang mengatakan, pada tahun ini terjadi penunurun jumlah serapan tenaga kerja jika dibandingkan tahun sebelumnya walaupun masih terjadi pandemi Covid-19.
“Pas pertengahan tahun ini bagus serapan tenaga kerjanya, tapi tiba-tiba pihak perusahaan menyampaikan banyak orderan atau pemesanan yang ditunda, mungkin karena mendengar akan adanya resesi di tahun 2023 sehingga perekrutan tenaga kerja tidak terlalu banyak,” ujar Ugun, Senin (14/11).
Sedangkan untuk pencari kerja (pencaker) yang membuat kartu kuning di kantor Disnakertrans Kabupaten Serang dalam sehari tidak kurang dari 100 orang. “Ada penurunan juga untuk pencakernya, tahun 2021 itu di data kami sampai Oktober pencaker yang membuat kartu kuning sebanyak 17.852 orang dan tahun ini sebanyak 15.017 orang,” katanya.
Ia mengungkapkan, rekrutmen tenaga kerja beberapa kali dilakukan melalui bursa kerja khusus (BKK) yang ada di SMK-SMK. “Jadi ada kerja sama antara BKK dengan HRD (human resource development) perusahaan. Saya berharap sih seperti tahun 2019 bahwa lulusan SMK banyak diserap perusahaan,” tuturnya.
Disola jumlah tenaga kerja asal Kabupaten Serang yang bekerja di PT Nikomas Gemilang dan di PT Parkland World Indonesia (PWI) yang belakarang ramai diberitakan akan hengkang ke Jawa Tengah, Ugun memastikan banyak warga Kabupaten Serang yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
“Banyak warga kita yang bekerja di PT Nikomas dan PT PWI, mungkin puluhan ribu jumlahnya. PN Nikomas tiga bulan ke belakang melakukan rekrutmen tapi kami meminta ke pihak perusahaan agar memprioritaskan warga Kabupaten Serang terutama yang dirumahkan waktu saat pandemi,” katanya. (tanjung/fikri)