BANTENRAYA.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus Suherman mengatakan, persoalan daya tampung SMPN bukan terjadi di Kota Serang saja, melainkan terjadi di kabupaten kota lain se Indonesia.
Pernyataan Tubagus Suherman ini menanggapi sebanyak 6.130 siswa lulusan SDN yang terancam tak masuk SMPN pada tahun Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024.
6.130 siswa lulusan SDN ini terancam tak masuk SMPN, lantaran daya tampung SMPN untuk tahun ajaran 2023-2024 sebanyak 6.234 siswa.
BACA JUGA:Sekda Nanang Beberkan Prestasi Kota Serang di Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Banten
Kepala Dindikbud Kota Serang Tubagus Suherman mengatakan, lulusan SD Negeri tahun 2023 sebanyak 12.364 siswa. Sementara jumlah SMPN 27 sekolah dengan daya tampung 6.234 siswa.
“Daya tampung ini bukan terjadi di Kota Serang aja. Kemampuan daya tampung ini terjadi di kabupaten kota lain se Indonesia,” kata Tubagus Suherman, ditemui di ruang kerjanya, Jumat 23 Juni 2023.
Tubagus Suherman menjelaskan, pelaksanaan PPDB online jenjang SMPN dimulai pada 3 Juni hingga 6 Juni 2023. Pengumuman hasil PPDB online pada 8 Juni 2023.
BACA JUGA:Walikota Serang Syafrudin Tinjau Puskesmas Singandaru
Bila calon siswa tidak diterima di SMPN, calon siswa bisa mendaftarkan ke SMP swasta, karena masih ada jeda waktu dua hari sebelum daftar ulang.
“Masih ada waktu dua hari sebelum daftar ulang, itu untuk daftar ke sekolah yang lain, terutama sekolah swasta,” kata dia.
Menurut Tubagus Suherman, daya tampung SMP swasta sangat mumpuni menampung 6.130 siswa yang terancam tak masuk SMPN.
BACA JUGA:500 Rumah Tidak Layak Huni Ajukan Perbaikan, Pemkot Serang Hanya Mampu 80
“Sangat mumpuni. Makanya sekolah-sekolah swasta banyak yang favorit juga. Ada juga sekolah swasta yang sedang berkembang,” kata dia.
“SMP swasta yang berkembang didorong untuk menampung para siswa yang tidak diterima di SMPN,” imbuhnya.
Tubagus Suherman menuturkan, sekolah-sekolah swasta banyak digandrungi oleh para orang tua siswa, hanya saja daya tampung sekolah-sekolah swasta favorit daya tampungnya terbatas juga.
BACA JUGA:Dari 500 RTLH, Pemkot Serang Baru Bisa 80 RTLH Yang Diperbaiki
“Dalam waktu dua hari tadi, mereka sekarang tidak pilih ke negeri. Ada yang langsung pilih ke swasta yang favorit. Contoh SMP Pariskian, Al-Azhar, Al-Izzah, AGIS,” tutur Tubagus Suherman.
Tubagus Suherman mengaku optimistis sekolah-sekolah swasta di Kota Serang mampu menampung jumlah siswa yang tidak diterima di SMPN.
“Yang penting mereka bersekolah, apalagi swasta sekarang tidak kalah dengan negeri. Pendidikannya sama, guru penggeraknya juga diberi kesempatan oleh pemerintah juga sama, kurikulumnya juga sama,” terangnya.
BACA JUGA:Syafrudin Lepas Kontingen PMR Kota Serang ke Jumbara Nasional IX
Tubagus Suherman mengungkapkan, Walikota Serang Syafrudin sudah memberikan imbauan bagi lulusan SDN yang terancam tidak masuk SMPN, agar masuk ke SMPN swasta, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya.
“Ini menggembirakan untuk sekolah swasta, karena bangunannya mereka sudah bagus-bagus. Sekolah swasta tak kalah dengan negeri. Untuk itu swasta supaya menerima peluang ini untuk diterima di lembaganya masing-masing,” tandas dia. ***