BANTENRAYA.CO.ID – Gunungkidul tengah dihebohkan dengan adanya antraks, dan dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai penyakit tersebut.
Penyakit tersebut muncul di Gunungkidul sekitar akhir Juni dan awal bulan Juli 2023, berawal dari seorang warga yang meninggal karena positif antraks.
Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta (BBVET) berkolaborasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, tim gabungan menggunakan peralatan sesuai untuk mengambil sampel antraks.
BACA JUGA: Air Keran Masjid Al Madani Pemkot Serang Tak Ngocor, Warga Penjemput Jemaah Haji Wudhu di Westafel
Antraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai Bacillus anthracis.
Salah satu komponen penting dari siklus hidup bakteri ini adalah pembentukan spora antraks, yang memainkan peran kunci dalam penularan penyakit ini.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai antraks, mari kita jelaskan mengenai spora antraks yang dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber.
Apa itu Spora Antraks?
Spora antraks adalah bentuk laten atau tidak aktif dari bakteri Bacillus anthracis. Spora ini berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup bakteri dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti tanah atau bahan organik.
Ketika spora antraks menemukan kondisi yang menguntungkan, mereka dapat berubah menjadi bentuk aktif bakteri dan mulai berkembang biak.
Penularan Antraks melalui Spora
Spora antraks dapat ditularkan ke manusia dan hewan melalui beberapa cara, terutama melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau bahan organik yang terkontaminasi spora antraks. Berikut adalah beberapa metode penularan utama:
1. Penularan Melalui Hewan
Manusia dapat terinfeksi antraks melalui kontak langsung dengan hewan yang terjangkit spora antraks. Hewan seperti sapi, domba, kambing, dan hewan lainnya yang terkena antraks dapat mengeluarkan spora antraks melalui darah, daging, atau produk hewan lainnya. Manusia yang berhubungan langsung dengan hewan tersebut berisiko tertular penyakit ini.
2. Penularan Lingkungan
Spora antraks dapat tetap bertahan di tanah dan lingkungan selama periode yang lama. Manusia dapat tertular saat mengalami kontak dengan tanah atau lingkungan yang terkontaminasi spora antraks, terutama jika mereka memiliki luka terbuka pada kulit. Misalnya, peternak atau pekerja yang berhubungan dengan produk hewan, seperti bulu atau wol, dapat terpapar spora antraks.
3. Penularan Melalui Udara
Meskipun kasus penularan melalui udara sangat jarang, spora antraks juga dapat ditularkan melalui udara dalam keadaan tertentu. Hal ini terjadi ketika spora antraks yang terkandung dalam bahan organik yang terinfeksi seperti bulu, tulang, atau jaringan hewan, dihirup dalam bentuk partikel debu.
BACA JUGA: Masih Mengundang Banyak Pertanyaan Hingga Ending, Apakah Drama Celebrity Lanjut Season 2?
Pencegahan Antraks
Pencegahan adalah hal penting dalam mengendalikan penyebaran antraks. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi antraks adalah sebagai berikut:
1. Vaksinasi
Vaksin antraks tersedia untuk melindungi manusia dan hewan dari infeksi antraks. Vaksin ini sangat penting terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar spora antraks, seperti peternak atau pekerja di industri peternakan.
2. Kebersihan dan Higienitas
Mempertahankan kebersihan yang baik, khususnya dalam penanganan hewan dan produk hewan, sangat penting. Pengolahan yang tepat pada produk-produk hewan dan perlindungan terhadap luka terbuka pada kulit juga merupakan langkah penting dalam mencegah penularan antraks.
4. Pengawasan Hewan
Pengawasan dan pemantauan yang ketat terhadap kesehatan hewan, terutama hewan ternak, dapat membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran antraks.
5. Pelindung Diri
Bagi mereka yang bekerja dengan hewan atau bahan organik yang mungkin terkontaminasi spora antraks, penggunaan perlengkapan pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung diperlukan untuk mengurangi risiko infeksi.
Dalam kasus wabah antraks, penting untuk segera menghubungi pihak berwenang dan layanan kesehatan setempat untuk mendapatkan bantuan dan informasi yang tepat.
Dengan pemahaman yang baik tentang spora antraks dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit ini dan melindungi kesehatan masyarakat.***