Helldy: Penanggulangan Bencana Tanggungjawab Bersama, Cilegon Miliki 11 Potensi Bencana

12 Helldy

CILEGON, BANTEN RAYA – Walikota Cilegon Helldy Agustian menegaskan, penanggulangan bencana alam maupun nonalam bukan hanya tugas pemerintah daerah, TNI, Polri maupun instansi terkait, melainkan menjadi tanggungjawab bersama masyarakat. “Penanggulangan bencana bukan bersiat responsif tetapi preventif. Artinya, sebelum terjadi bencana kita sudah harus melakukan upaya-upaya agar bisa meminimalisir dampak,” kata Helldy saat Apel Siaga Bencana tingkat Kota Cilegon, Selasa (27/12).

Menurut Helldy, Kota Cilegon memiliki wilayah multi ancaman bencana, baik bencana alam maupun nonalam. Menurut kajian risiko bencana, kata Helldy, ada 11 ancaman bencana di Kota Cilegon. “Yang memiliki dampak terbesar adalah bencana gempa bumi yang disusul oleh bencana tsunami dan kegagalan teknologi,” kata Helldy.

Dikatakan Helldy, bencana alam maupun nonalam tidak bisa ditolak, namun yang penting adalah bagaimana cara meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana, yaitu kerugian harta benda dan jiwa. “Kita masih ingat tragedi bancana gempa bumi dengan magnitude 5,6 yang menimpa suadara-saudar di Cianjur 21 November lalu. Dampak kehilangan korban jiwa 321 orang. Bancana adalah hal penting dan tidak boleh dipandang sebelah mata,” kata Helldy.

Dalam kesempatan itu, Helldy mengajak masyarakat membersihkan lingkungan, khususnya drainase agar tidak terjadi penyumbatan yang bisa berakibat banjir saat hujan. “Menananm pohon di lereng gunung atau perbukitan agar tidak terjadi pergerakan tanah atau longsor. Hal seperti ini sering terjadi di Cilegon, tetapi tidak banyak masyarakat yang menyadari itu,” ucapnya.

Kata Helldy, Apel Siaga Bencana tingkat Kota Cilegon tahun 2022 merupakan salah satu langkah pemerintah dalam membuat Good Disaster Management Plant. Penanganan bencana yang tepat bisa meminimalisasi kerugian harta benda dan korban jiwa.

“Imbauan yang dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) selaku leading sektor kebencanaan harus diterima dengan baik dan menjadi tolok ukur pengurangan risiko bencana. Saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga alam, bila kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon Nikmatullah mengatakan, apel siaga bencana dilakukan karena dalam akhir tahun hingga awal tahun diprediksi curah hujan meningkat. “Kebetulan di akhir Desember ini kita menghadapi puncaknya hujan dan Januari 2023, kita melakukan apel siap siaga bencana,” kata Nikmat.

Nikmat menjelaskan, pihaknya juga mengecek kesiapan pasukan dalam menghadapi bencana. “Disamping itu juga relawan-relawan kita dicek kesiapannya,” ucapnya.

Pihaknya juga berharap apel siap siaga bukan hanya seremonial semata, tetapi memang memastikan kesiapan pasukan. “Meski sudah melakukan apel siap siaga bencana, kita tetap berharap tidak ada bencana di Kota Cilegon,” tutupnya. (gillang)

Pos terkait