BANTENRAYA.CO.ID – Prestasi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Serang di tingkat Provinsi Banten terjun bebas atau merosot.
Setelah abstain dari juara umum dan selama enam tahun berturut-turut menjadi juara 2, pada tahun 2023 ini Kabupaten Serang hanya meraih peringkat kelima.
Asisten Daerah (Asda) I Bidang Administrasi Pemerintahan Pemkab Serang Nanang Supriatna mengatakan, ada beberapa penyebab prestasi kafilan MTQ Kabupaten Serang, salah satunya ada cabang yang menjadi andalan Kabupaten Serang namun oleh pantia MTQ tingkat Provinsi tidak dilombakan.
BACA JUGA: Viral Ketua Karang Taruna di Kabupaten Serang Usir Pelamar Kerja
“Ada cabang yang biasa kita mendulang emas tapi itu enggak dilombakan. Cabang tersebut yakni qiroatul kutub ula dan wustha, makanya kita prestasinya turun. Tidak dilombakannya kesepakatan kita semua tapi memang kita yang dirugikan,” ujar Nanang, Minggu 30 Juli 2023.
Nanang menjelaskan, dari segi persiapan diakui kurang maksimal terutama terkait dengan penganggaran, dimana Pemkab Serang telah merencanakan penganggaran untuk persiapan MTQ tingkat Provinsi Banten pada bulan September atau Oktober.
“MTQ tingkat provinsi itu biasanya di bulan September-Oktober, tapi tahun ini dimajukan bulan Juli jadi agak repot juga kita menyusun anggarannya. Jadi ini ada sedikit pengaruhnya juga. Yang lain juga sama, kecuali Kabupaten Tangerang sebagai tuan rumah yang pengen di bulan Juli ini,” katanya.
BACA JUGA: Taekwondo Kabupaten Serang Dapat Perunggu dari Yogyakarta
Ia menuturkan, hasil pada MTQ ke-XX tingkat Provinsi Banten ini akan menjadi evaluasi bagir Pemkab Serang agar ke depannya bisa lebih baik lagi. “Kita akan tingkatkan lagi pembinaannya,” paparnya.
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang Suja’i A. Sayuti mengaku sangat menyayangkan merosotinya prestasi MTQ Kabupaten Serang tersebut.
BACA JUGA: Lahan Kritis di Kabupaten Serang Mencapai 22 Ribu Hektar
“Sangat menyayangkan kenapa bisa terjun bebas begitu. Saya belum tahu penyebabnya apa, tapi apapun penyebabnya harus dikoreksi dan dievaluasi. Secepatnya saya tanyakan ke pemerintah daerah khsusunya Kabag Kesra (Febrian Ripera-red),” katanya.***