CINANGKA, BANTEN RAYA – Omzet penjualan baju pantai di kawasan wisata Anyer-Cinangka berkurang sejak beberapa waktu terakhir. Salah satu pelaku usaha baju pantai Nurhasanah mengatakan penjualan baju pantai turun semenjak enam bulan lalu.
“Lagi sepi sekarang mah, kayaknya udah lima enam bulan mulai turun lagi. Waktu covid mah walau yang dateng dikit pada beli semua. Sekarang ramenya aja, yang beli baju dikit banget,” ujar Anah, sapaan akrabnya, saat ditemui di tokonya yang terletak di seberang Hotel Marbella Anyer, Jumat (24/2).
Ia mengatakan, meningkatnya kuantitas wisatawan pantai Anyer tidak selaras dengan meningkatnya penjualan baju pantai. Sebagai penjual grosir dan eceran, dirinya mengaku masih sangat terbantu oleh pembeli eceran daripada pembeli grosiran warung baju di pantai.
“Kalau eceran masih ada aja, dari warga rantauan di sini juga. Kadang mereka beli buat oleh-oleh pas mau pulang ke kampunnya. Yang udah langganan juga Alhamdulillah banyak. Kalau yang buat dijual ke pantai lagi mah sedikit, paling ngambil tiga baju aja. Mereka juga cerita di pantai paling sehari cuman dapet Rp100 ribu biasanya bisa sampai Rp1 juta,” jelas Anah.
Berkurangnya minat wisatawan Pantai Anyer terhadap baju pantai diduga karena berkurangnya juga pendapatan masyarakat di tengah meningkatnya harga barang.
“Mungkin karena rame-rame sekarang itu ya resesi ekonomi. Barang-barang pada naik. Jadi turun juga kemauan beli baju pantai,” kata Anah.
Walau begitu, dirinya optimis bahwa libur lebaran 2023 akan terjadi peningkatan kembali. Seperti tahun-tahun sebelumnya libur lebaran adalah liburan yang paling menguntungkan bagi pelaku usaha di daerah pantai khususnya daerah wisata Anyer.
Untuk mempersiapkan libur lebaran 2023 pada April, Anah sudah berbelanja stok baju pantai mulai dari sekarang. Ia juga mengaku jika libur lebaran adalah waktu yang paling sibuk di antara hari libur lainnya.
“Udah siap-siapin mulai dari sekarang soalnya libur lebaran mah selalu habis. Kadang udah nyetok juga tiap hari harus selalu belanja lagi pas libur lebaran. Jadi kadang kita kerja ya 24 jam. Belanja malem, pagi-pagi orang-orang udah di depan toko nungguin kita buka buat mereka jualin lagi di pantai,” ucap Anah.
Selain mempersiapkan stok baju pantai, dirinya mengaku modal yang harus dikeluarkan saat libur lebaran cukup besar. “Kadang Rp50 juta juga enggak cukup, bisa sampai Rp100 juta mungkin paling besar kalo libur lebaran,” kata Anah. (mg-reva)