SERANG, BANTEN RAYA- Banten Internasional Stadium (BIS) atau Stadion Internasional Banten (SIB) yang semula digadang-gadang menjadi stadion termegah di Provinsi Banten dan akan menjadi markas sejumlah klub sepakbola ternama sampai saat ini sepi peminat. Belum ada satu pun klub sepakbola swasta yang melirik BIS untuk dijadikan sebagai markas mereka.
Padahal di awal pendiriannya sejumlah klub sepak bola diklaim sudah melakukan komunikasi dan akan menjadikan BIS sebagai home base mereka. Beberapa klub bola ternama itu antara lain Bali United dan klub sepak bola asuhan artis Raffi Ahmad yaitu Cilegon United. Bahkan, Raffi Ahmad sempat berkunjung ke kediaman Wahidin Halim saat masih menjabat sebagai Gubernur Banten, di Kota Tangerang dan dikabarkan menjalin obrolan tentang pengelolaan BIS untuk Cilegon United.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Provinsi Banten Muhammad Rahmat Rugianto membenarkan sampai saat ini belum ada lagi klub sepak bola swasta yang melirik BIS sebagai home base mereka. Dia mengatakan, untuk menawarkan BIS kepada pihak swasta saat ini pihaknya sedang menyusun outline business case atau perhitungan analisis bisnis pemanfaatan BIS. “Itu sudah sampai outline business case,” kata Rahmat, Senin (27/2/2023).
Outline bisnis case ini akan berisi data tentang luasan, fasilitas, dan apa saja yang terdapat pada BIS sehingga pihak swasta mendapatkan gambaran bagaimana jika mereka akan mengelola BIS. Setelah outline bisnis case selesai maka tahapan selanjutnya adalah market sounding atau menawarkan pengelolaan BIS ke pihak swasta.
Pengelolaan BIS kepada swasta biasanya memiliki jangka waktu tertentu yang disepakati oleh pemerintah daerah dan pihak swasta selaku pengelola. Biasanya jangka waktu pengelolaan itu diberikan selama 25 tahun. Rahmat mengaku optimis akan ada pihak swasta yang tertarik untuk mengelola stadion yang biaya anggaran untuk pembuatannya mencapai hampir 1 triliun Rupiah tersebut. “Kalau menurut saya sih menarik,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa mulai Januari 2023 pemeliharaan BIS sudah diserahkan dari DPRKP Provinsi Banten ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten. Sehingga, untuk anggaran perawatan dan lainnya untuk BIS diserahkan dan dikelola oleh DPUPR Provinsi Banten. “Per Januari kemarin sudah diserahkan ke DPUPR,” katanya.
Sebelumnya, Walikota Serang Syafrudin mengkritik pembangunan BIS yang menelan anggaran mencapai hampir Rp1 triliun. Syafrudin bahkan menyebut bahwa pembangunan BIS dinilai mubazir karena hanya membuang-buang uang rakyat.
Padahal, anggaran sebesar itu menurutnya bila diberikan ke kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten sebagai bantuan keuangan dari Pemprov Banten, akan lebih memiliki dampak ke masyarakat ketimbang digunakan untuk membangun stadion megah. Apalagi, selama ini besaran anggaran bantuan keuangan dari Pemprov Banten untuk kabupaten kota yang ada di Provinsi Banten dinilai masih terlalu kecil. (tohir)