BANTENRAYA.CO.ID – PT Krakatau Steel telah membayar utang Tranche B sebesar Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan pada 1 Maret 2023.
Dengan demikian, terhitung sejak restrukturisasi dimulai pada tahun 2019, Krakatau Steel telah membayar utang sebesar Rp10,9 triliun atau setara USD718 juta dari total pokok utang sebesar Rp33,6 triliun (USD2,2 miliar).
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, sisa utang Tranche B lainnya akan dibayarkan pada November 2023 senilai USD121 juta (Rp1,8 triliun) dan di bulan Desember 2023 senilai USD166 juta (Rp2,5 triliun).
Adapun rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar hingga saat ini yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar Rp423,1 miliar (USD27,7 juta).
Tranche B Krakatau Steel sebesar Rp6,5 triliun (USD430 juta), serta pembayaran pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar Rp3,9 triliun (USD260 juta).
Sedangkan utang Tranche C Krakatau Steel sebesar USD1 miliar baru akan jatuh tempo pada tahun 2025 dan 2027.
“Sejak dilakukannya restrukturisasi dan transformasi di tahun 2019, Krakatau Steel telah mencapai peningkatan kinerja yang signifikan,” kata Purwono.
Pada 2020 laba bersih Krakatau Steel mencapai sebesar Rp351,3 miliar (USD23 juta).
Kemudian laba bersih Krakatau Steel meningkat di 2021 menjadi sebesar Rp947 miliar (USD62 juta), dan Rp1,2 triliun (USD82 juta) di tahun 2022 (unaudited).
Tren peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari peningkatan pendapatan di 2020 sebesar Rp19,8 triliun (USD1,3 miliar).
Kemudian kinerja Krakatau Steel kembali meningkat di 2021 menjadi sebesar Rp32 triliun (USD2,1 miliar), dan Rp33 triliun (USD2,2 miliar) di 2022 (unaudited).
“Dengan kinerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Krakatau Steel dapat memenuhi kewajibannya dalam pembayaran utang,” ujar Purwono.
“Ke depan pun kami optimistis akan dapat melunasi sisa utang sesuai yang telah direncanakan dan mempertahankan konsistensi dalam meningkatkan kinerja,” pungkasnya. ***