SKHN 02 Kota Serang Unjuk Kebolehan di MOS

8 SKHNNN
Panitia dan para guru SKHN 02 Kota Serang di sela kegiatan, Rabu (15/3). (Mia Reva/Banten Raya)

SERANG, BANTEN RAYA – Para siswa Sekolah Khusus Negeri (SKHN) 02 Kota Serang menampilkan berbagai hasil karya Kurikulum Merdeka dengan tema kearifan lokal Banten di Mall Of Serang (MOS), Rabu (15/3).

Kepala SKHN 02 Kota Serang Lilis Sri Suryani mengatakan, acara tersebut merupakan puncak acara proyek penguatan Pancasila bertema kearifan lokal yang sudah berlangsung selama dua bulan.

“Sekarang itu pucak acara kearifan lokal. Proyeknya ini merupakan implementasi dari kurikulum merdeka, hasil karya anak-anak selama mereka belajar,” ujar Lilis kepada Banten Raya.

Selama dua bulan, anak-anak dari SKHN 02 Kota Serang dilatih minat dan bakatnya dalam kearifan lokal seperti bidang seni rupa, seni tari dan pancak silat. Puncak kegiatan dilaksanakan dengan tujuan menampilkan hasil karya anak-anak berkebutuhan khusus kepada masyarakat Serang dan sekitarnya.

“Tahun ini acaranya berlokasi di mal supaya masyarakat tahu bahwa anak-anak berkebutuhan khusus itu bisa. Apalagi pengunjung mal banyak dari semua kalangan,” tegas Lilis.

Evi Novita Sari, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum sekaligus ketua pelaksana puncak kegiatan tersebut menambahkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus juga berkompeten dan bisa ikut berperan dalam melestarikan budaya lokal Banten.

Ia mengatakan, walaupun puncak acara sudah dilaksanakan, kegiatan minat dan bakat anak-anak akan terus berlanjut di sekolah mengingat kurikulum di sekolah khusus lebih banyak menerapkan keterampilan vokasi daripada pembelajaran akademik.

Puncak kegiatan tersebut berlangsung mulai dari pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB diisi dengan pameran hasil karya anak-anak mulai dari gambar, seni kayu, bunga, kemudian pementasan seni tari pancak silat, dan seni rupa unjuk kerja membatik dan melukis kerajian gerabah Banten.

Siswa siswi SKHN 02 Kota Serang dilatih dan dibimbing oleh guru-guru yang sudah kompeten di bidangnya masing-masing di antaranya guru membatik, guru tata busana, tata boga, tari dan lain sebagainya.

Tidak hanya menampilkan karya seni, hasil karya tersebut juga dijual kepada masyarakat. Hasil karya mereka juga dapat dipesan secara custom oleh pembeli.

Lilis mengungkapkan bahwa antusias anak-anak sangat tinggi terhadap kegiatan ini serta orang tua mendukung penuh kegiatan dan karya anak-anaknya. (mg-reva)

Pos terkait