BANTENRAYA.CO.ID – Baru-baru ini berdear sebuah pemberitaan mengenai ratusan ton sampah dibuang ke Bulan.
Diperikirakan sebanyak 200 ton sampah dibuang ke Bulan mulai dari pesawat luar angkasa, robot-robot hingga kotoran manusia.
Melansir dari The Conversation, aktivitas manusia di Bulan telah meninggalkan ratusan ton sampah.
BACA JUGA: Honda Tengah Bekerja Sama dengan Kementrian Perhubungan dan KNKT, Warganet: Banyak Alasan!
Diperkirakan lebih dari 200 ton sampah telah dibuang ke Bulan sejak manusia pertama menginjakkan kaki di sana.
Ini termasuk sampah mulai dari peralatan yang digunakan oleh astronot hingga sisa-sisa misi luar angkasa seperti roket dan pesawat luar angkasa yang sudah usang.
Bahkan, di antara berbagai jenis sampah tersebut, ada barang-barang yang tampaknya tak terduga seperti ransel, majalah, selimut, kamera, bahkan kantong muntahan dan urine manusia.
Bahkan, bola golf dan sepatu bola juga telah ditinggalkan di sana.
Namun, apa yang membuat situasi ini semakin rumit adalah bahwa, menurut Perjanjian Luar Angkasa PBB yang ditetapkan pada tahun 1967, “tidak ada negara yang dapat memiliki bulan atau bagian manapun darinya.
Artinya tidak ada pemilik yang bertanggung jawab untuk menjaga Bulan tetap bersih.
BACA JUGA: Nonton My Lovely Liar Episode 12 Sub Indo, Link Resmi dan Preview: Pembunuh Asli Eom Ji Muncul?
Dengan kata lain, Bulan adalah milik bersama manusia, tetapi tanggung jawabnya tidak terarah.
Kekhawatiran tentang sampah di Bulan bukanlah hal yang sepele.
Sampah ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat memiliki dampak ekologis dan ilmiah yang serius.
BACA JUGA: Honda Kembali Buka Suara Soal Kerangka eSAF, Hubungi Nomor Berikut Jika Ada Keluhan!
Misalnya, barang-barang yang ditinggalkan di Bulan dapat menciptakan masalah potensial bagi eksplorasi masa depan dan penelitian ilmiah.
Mereka bisa menjadi hambatan bagi pesawat luar angkasa dan robot yang beroperasi di sana, serta merusak lingkungan alaminya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu hingga 100 juta tahun untuk sampah di Bulan dapat menguraikan secara alami.
Ini berarti bahwa selama puluhan juta tahun ke depan, sampah-sampah tersebut akan tetap menjadi bukti eksistensi manusia di Bulan.***