BANTENRAYA.CO.ID – Belakangan ini nama ADHD kerap kali muncul dan juga hangat dibicarakan di berbagai platfrom salah satunya Twitter.
Namun apakah kalian tahu apa itu ADHD? jika kalian simak seperti sebuah singkatan nama saja.
Bahkan ada juga yang menilai jika ADHD ini merupakan arti dari sebuh nama bakteri.
BACA JUGA : Langsung Klik! Daftar Harga Hewan Kurban 2023 di Bogor, Super Jumbo Tanpa Cacat
Ntah benar atau tidaknya mari langsung saja simak artikel dibawah ini diantaranya sebagai berikut.
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, jika nama sebuah singkatan juga dikatakan benar dan lebih tepatnya ini sebuah nama dari salah satu bakteri yang mematikan sehingga dibuatlah nama ADHD.
Akan tetapi ADHD ini yang jelas merupakan bakteri yang mematikan bagi tubuh kita.
Bakteri ini diberi diberi singkatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder, sehingga orang mengenalnya dengan julukan ADHD.
BACA JUGA : Apakah Hewan Kurban Harus Jantan? Begini Penjelasan Kemenag
ADHD akan menyerang siapa saja ketika imun kita melemah sehingga menibulkan sesak pada pernafasan hingga membuat seseorang merasakan pusing hebat.
Bahkan ADHD ini juga bisa membuat ganguan mental pada usia rentan seperti usia anak-anak.
Nah untuk ciri-ciri mengidap ADHD akan mengalami perbedaan dalam perkembangan otak dan aktivitas otak mereka.
Akibatnya, anak penderita ADHD akan berperilaku lebih hiperaktif, sulit berkonsentrasi dan mengendalikan diri, serta sering bertindak impulsif.
Oleh karena itu, ADHD pada anak kerap membuat Si Kecil sulit berinteraksi dengan lingkungan atau berkonsentrasi saat belajar di sekolah.
BACA JUGA : Swedia Secara Resmi Akan Gelar Kejuaraan Seks Eropa Pertama, Ada 16 Cabang Termasuk Foreplay dan Daya Tahan
Memang, sebagian besar kasus ADHD baru ketahuan ketika Si Kecil sudah masuk sekolah.
Gejala ADHD Pada Anak
Gejala ADHD pada anak menentukan tipe ADHD yang diderita.
Menurut American Psychatric Association, ADHD sendiri terdiri atas tiga tipe, yaitu a) tipe lalai, b) tipe hiperaktif/impulsif, dan c) tipe gabungan dari tipe lalai dan tipe hiperaktif.
Berikut ini gejala ADHD pada anak berdasarkan tipenya:
Tipe Lalai
Tipe ini punya gejala seperti berikut:
Anak tidak memperhatikan detail-detail tertentu (cenderung ceroboh) saat menjalankan tugas dari sekolah atau pekerjaan dari orang tua.
Anak kesulitan fokus pada tugas atau kegiatannya.
Anak tidak mendengar atau memperhatikan saat diajak bicara.
BACA JUGA : Waspada Penipuan! Begini Cara Cek Hasil Pengumuman Lolos Rekrutmen Bersama BUMN
Anak tidak menjalankan instruksi serta tidak menyelesaikan tugas sekolah.
Anak kesulitan mengatur tugas dan pekerjaan.
Anak menghindar serta cenderung tidak suka dengan tugas yang membutuhkan upaya mental berkelanjutan, seperti menyiapkan laporan dan mengisi formulir.
Anak sering kehilangan barang.
Anak tidak fokus dan perhatiannya mudah terganggu.
Anak sering melupakan tugas sehari-hari.
Tipe Hiperaktif/Impulsif
BACA JUGA : 15 Teka-Teki Lucu dengan Jawaban Tak Terduga, Bikin Geleng-Geleng Kepala
Anak sering gelisah, gejalanya ditandai dengan sering mengetukkan tangan, mengetukkan kaki, atau menggeliat di kursi.
Anak sering berlari atau memanjat.
Anak tidak dapat bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang.
Anak terlalu banyak bicara.
Anak sering memotong pembicaraan orang lain atau tidak sabar untuk berbicara.
Anak kesulitan menunggu gilirannya.
Anak sering memotong aktivitas atau mengganggu orang lain.
Anak lebih sering mengalami cedera atau kecelakaan.
Bunda bisa mengenali lebih lanjut penyebab anak hiperaktif dan cara mengatasinya melalui artikel berikut ini ya: Kenali Penyebab & Cara Mengatasi Anak Hiperaktif dengan Baik
BACA JUGA : Bikin Ngiler! Begini Penampakan Vespa Matic Terbaru 2023 Cuma Rp 20 Jutaan
Tipe Gabungan
Anak yang mengidap ADHD tipe ini mengalami gejala gabungan antara tipe lalai dan hiperaktif. Pada tipe gabungan ini, anak akan cenderung impulsif, hiperaktif, serta tidak memiliki fokus yang baik. Dibutuhkan penanganan medis yang berbeda-beda atas ketiga tipe ADHD tersebut.
Ciri-ciri Anak Penderita ADHD
ADHD pada anak bisa dideteksi sejak usia bayi atau ketika Si Kecil beranjak ke usia lebih besar.
Ciri Anak ADHD pada Usia Bayi
Berikut ini gejala-gejala anak ADHD ketika ia masih bayi:
Sensitif terhadap suara dan cahaya.
BACA JUGA : Bikin Geleng-geleng Kepala! 6 Kecamatan Paling Sepi di Kabupaten Serang: Mobil Hingga Motor Wajib Kelakson
Sering menangis.
Suka menjerit.
Kesulitan tidur.
Sulit mengkonsumsi ASI.
Tidak senang bila digendong
Ciri-ciri Anak ADHD pada Usia 2 Tahun (atau Lebih)
Selalu bergerak atau aktif.
Mudah merasa bosan.
Tampak canggung.
Sering mengalami kecelakaan, misalnya terjatuh atau terbentur.
Lebih ramai dibanding anak-anak lainnya.
BACA JUGA : Jadwal Bioskop di Cilegon Hari Ini Selasa, 6 Juni 2023 Serta Harga Tiket Mulai Rp20 Ribu
Kurang konsentrasi.
Mudah marah.
Nafsu makan buruk.
Koordinasi antara mata dengan tangan tidak baik.
Suka menyakiti diri sendiri.
Mengalami gangguan tidur
BACA JUGA : Kelebihan dan Kekurangan Kuliah Online yang Wajib Mahasiswa Harus Tahu!
Diagnosa ADHD
Anak yang menunjukkan gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, tidak bisa langsung disimpulkan menderita ADHD.
Terdapat beberapa ketentuan untuk bisa mendiagnosis bahwa anak mengidap ADHD, yakni:
Gejala harus sudah dideteksi sebelum anak berusia 12 tahun.
Gejala harus berlangsung lebih dari enam bulan.
BACA JUGA : Cara Cepat Cek Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 2023
Gejala muncul dalam dua atau lebih situasi, misalnya saat anak di sekolah sekaligus di rumah.
Gejala-gejala tersebut terbukti mempengaruhi fungsi hidup sehari-hari pada anak.
Dilansir dari situs cdc.gov, adapun dokter biasanya akan melakukan diagnosa ADHD dengan panduan dari American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual, Fifth edition (DSM-5).
Gimana menurut kalian nih sangat mengerikan sekali yah jika terkena penyidap penyakit tersebut, namun alangkah baiknya kalian harus tetap waspada yah tentang apa yang terjadi pada penyakit ADHD tersebut, semoga bermanfaat.***