BANTENRAYA.CO.ID – Abdul Jalla merupakan bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Demokrat yang siap tampil pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Abdul Jalla tampil di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
Abdul Jalla mengusung visi melakukan perbaikan dan perubahan di Kota Serang.
Abdul Jalla mengatakan, motivasi tampil dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
Abdul Jalla mengakui bahwa untuk melakukan perbaikan dan perubahan harus ada pengorban.
Abdul Jalla menyebutkan salah satu contoh pengorbanan adalah jiwa raga untuk sebuah perbaikan dan perubahan, baik itu perubahan kondisi lingkungan, kondisi masyarakat, dan perubahan tentu saja ke arah yang lebih baik.
“Selama kita tidak peduli, perubahan itu tidak akan terjadi. Kepedulian itu diantaranya adalah harus siap untuk mengambil hak kita. Menjadi bagian dari kontestansi Pileg 2024 ini,” ujar Abdul Jalla, kepada Bantenraya.co.id.
Abdul Jalla menjelaskan, untuk menjadi agen perubahan dan perbaikan, maka harus mengambil hak atau tampil sebagai insan agen perubahan tersebut.
“Kalau kita diam saja tidak mengambil hak kita sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan untuk melakukan sebuah perbaikan di muka bumi ini, maka itu akan diambil oleh orang lain,” jelas dia.
Jika orang lain yang mengambil kesempatan menjadi Caleg, maka belum tentu punya visi melakukan sebuah perubahan dan perbaikan untuk masa depan yang lebih baik.
“Kita tidak berpikir diri kita saat ini, tapi kita berpikir untuk masa depan semua, anak kita, anak cucu kita sampai ke cicit, itu yang harus kita emban,” tuturnya.
“Jadi bukan karena kita menjadi Caleg itu untuk gengsi, tapi ini adalah kesempatan mau siapa lagi, mau kapan lagi, kalau kita tidak mengambil bagian penting dari kontestansi politik dalam Pileg 2024 yang akan datang,” sambung Abdul Jalla.
Abdul Jalla menerangkan, Partai Demokrat menjadi pilihan politiknya sejak tahun 2005 lalu.
“Saya masuk Partai Demokrat, karena tentu saja ada alasannya. Demokrat adalah partai yang nasionalis dan juga religius,” terang Abdul Jalla.
Menurut Abdul Jalla, hidup berbangsa dan bernegara tentu harus memahami nasionalis, tetapi tetap dalam koridor satu tujuan.
Menjunjung tinggi negara kesatuan, kemudian religius sebagai insan yang berTuhan tentu harus tetap mengabdi sebagai hamba Allah.
“Jadi saya tertarik kepada Demokrat ini karena nasionalis, dan religiusnya itu menjadi tagline, menjadi visi bahkan menjadi semangat kita berpartai di Demokrat. Jadi dari 2005 sampai sekarang in syaa Allah saya tidak bisa pindah ke lain hati kecuali Demokrat,” akunya.
Abdul Jalla menuturkan, Kota Serang kota yang tidak terlalu besar, namun bukan berarti tidak ada tantangan. Tantangan yang mungkin dihadapi saat ini yakni Kota Serang sebagai etalase Provinsi Banten.
Sebagai etalase Provinsi Banten, Kota Serang harus menjelma menjadi Ibukota Provinsi Banten yang nyaman, bisa dihuni oleh siapapun di kota ini dengan aman dan nyaman.
Untuk menciptakan Kota Serang yang aman dan nyaman salah satunya adalah kotanya tidak kumuh, tidak cepat banjir pada saat hujan turun, tidak berserakan sampah di mana-mana, kemudian lalu lintas kendaraan tidak macet.
Tak hanya itu, lanjut Abdul Jalla, Kota Serang juga sebagai kota tujuan, karena banyak urbanisasi yang datang ke Kota Serang, sehingga di Kota Serang menumpuk.
Ada Pemerintahan Kota Serang, ada Pemerintahan Provinsi Banten, dan juga ada Pemerintahan Kabupaten Serang.
Penumpukan-penumpukan itu tentu saja akan berdampak lain misalkan ada kemacetan, terhadap banyaknya sampah, dan kita juga sering mengalami sedikit hujan juga cepat banjir.
“Perlu ada penataan yang lebih baik dan yang lebih penting adalah bagaimana di Kota Serang ke depan ini lingkungan-lingkungan kumuh, dan miskin cepat teratasi, kemiskinan dan pengangguran juga tetap bisa diminimalisir,” beber dia.
Abdul Jalla menjelaskan, visi sebagai Caleg Partai Demokrat pada Pileg 2024, beritikad melakukan perubahan dan perbaikan menjadi keniscayaan untuk dilakukan.
Perubahan dan perbaikan baik itu secara physically, maupun juga terhadap kondisi sumber daya manusia (SDM)nya.
“Kita dorong melalui pendidikan, kalau sumber daya manusia, tentunya adalah pendidikan yang harus kita dorong. Sementara juga kemampuan daya beli masyarakat soal ekonomi itu juga perlu,” jelas Abdul Jalla.
“Jangan ibukota dominan masyarakat miskin, dan penganggurannya itu kan nggak elok. Jadi visi saya bagaimana perubahan itu terjadi ke arah yang lebih baik. Baik itu dari sisi physically, maupun juga dari sisi sumber daya manusianya,” tandas. *
