BANTENRAYA.CO.ID – Kasus pelaporan pelajar SMP asal Jambi Syarifah Fadiyah Alkaff oleh Pemkot Jambi melalui Kabag Hukum Muhamad gempa Awljon Putra terus bergulir.
Kini beredar sebuah tangkapan layar yang disebut merupakan pernyataan dari Gempa Awljon terkait pelaporannya terhadap Syarifah.
Dalam pengakuan itu Gempa Awljon mengaku pihaknya tak pernah melaporkan Syarifah tapi yang dilaporkan adalah akun TikTok yang mengkritik dengan kata tak pantas.
Kasus Syarifah menjadi viral bermula dari kritikannya yang meminta keadilan untuk neneknya yang diakuinya sebagai pejuang kemerdekaan.
Ia tak terima dengan kegiatan PT RPSL yang diduga telah merusak rumah dan sumur neneknya.
Kegiatan yang telah dilakukan perusahaan diduga telah melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2027 tentang angkutan jalan.
BACA JUGA: 14 Anak Alami Stunting dan Kurang Gizi, Kelurahan Kotasari dan RSKM Cilegon Kompak Lakukan Ini
Pemkot Jambi sendiri telah memberikan jawaban terkait kritikan yang disampaikan Syarifah dan kembali dibuat konten.
Konten reaksi atas jabatan pemerintah setempat itulah yang dianggap Pemkot Jambi tak pantas karena menyelipkan terlampau kasar.
Akhirnya Pemkot Jambi pun membuat laporan ke Polda Jambi dengan Nomor LAPDUAN/83/V/RES.2.5/2023/Ditreskrimsus.
Dari situlah kasus Syarifah ini menjadi viral hingga menyedot perhatian menkopolhukam Mahfud MD yang meminta agar kasus ini dijernihkan.
Adapun yang menjadi sorotan dari kasus ini adalah Syarifah yang ternyata adalah seorang remaja SMP.
Setelah kasus ini ramai, pernyataan yang diduga adalah Gempa Awljon beredar seperti dikutip dari Twitter @REEPORT_ID, Senin 5 Juni 2023.
“Saya coba dm, ini jawaban nya,” katanya.
Isi Lengkap Pengakuan
Dalam tangkapan layar tersebut diungkapkan jika akun yang disebut sebagai milik Gempa Awljon meminta agar semua pihak bisa objektif.
“Tetap objektif ya mas. Saya tidak pernah melaporkan anak tersebut, saya melaporkan akun TikTok sebagaimana yang tertera,” tulisnya.
BACA JUGA: Tempat Wisata Paling Cantik di Majalengka Wajib Dikunjungi Sekarang Juga!
“Ketika ternyata dari hasil penyelidikan Polda itu masih anak-anak, itu di luar dugaan kami,” katanya.
Diungkapkannya, bahwa laporan yang dibuat Pemkot Jambi bukan dikarenakan kritikan yang disampaikan Syarifah.
“Laporan kami bukan karena kritik tapi karena bahasa yang menyampaikan Pemerintah Kota Jambi isinya iblis semua,” tuturnya.
BACA JUGA: Jakarta Fair 2023 dibuka Kembali Nih, Buruan cek Artikel Ini Untuk Mengetahui Tanggal Bukanya
Saat ini, Pemkot Jambi juga telah menerima video permintaan maaf dari Syarifah terkait pernyataannya dan penyelesaian kasus akan diserahkan ke Polisi.
“Karena sudah ada video permintaan maaf dari anak tersebut, kami juga sudah memaafkan dan penyelesaiannya kita serahkan kepada Polda Jambi,” tuturnya. ***