BANTENRAYA.CO.ID – Camat Pulomerak, Kota Cilegon Hoero Sanjaya memastikan warganya yang tinggal di daerah pegunungan tidak mengalami krisi air bersih saat musim kemarau.
Saat ini, Pemerintah Kecamatan Pulomerak telah melakukan inventarisasi masalah kesulitan air bersih bagi warga di Kecamatan Pulomerak.
Diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Cilegon ada 3 kelurahan di wilayah Kecamatan Pulomerak yang mengalami krisis air bersih saat kemarau.
Di Kelurahan Suralaya ada Lingkungan Kembang Kuning 150 KK 350 jiwa, Lingkungan Cisuru 60 KK 170 jiwa, Lingkungan Kotak Malang 200 KK 500 jiwa, Lingkungan Jelawe 250 KK 250 jiwa.
Kelurahan Mekarsari ada Lingkungan Tembulun 241 KK 616 jiwa, Lingkungan Gunung Batur 312 KK 843 jiwa.
BACA JUGA:Kebakaran Lahan di Kota Cilegon Meningkat Tajam Saat Musim Kemarau, Jumlahnya Segini
Kelurahan Lebak Gede ada Lingkungan Cipala RW 05 403 KK 1.465 jiwa.
“Kalau dari Kecamatan, penanganan krisis air kita inventarisir, kemudian dibuatkan surat ke BPBD, kemarin sudah kita laksanakan. Nantinya, BPBD biasanya bekerjasa dengan PDAM (Perumda Cilegon Mandiri),” kata Hoero Sanjaya, Rabu, 30 Agustus 2023.
Hoero mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu pengiriman air bersih ke lokasi krisis air.
Bantuan dari Polda Banten dan KNPI Cilegon telah tersalurkan ke masyarakat.
“Kalau ada yang mau kasih bantuan air bersih, kita minta menghubungi Lurah, karena biar tepat sasaran. Khawatirnya ada lokasi yang sudah terima bantuan, ada yang belum terima bantuan,” ucapnya.
BACA JUGA:OPD Pemkot Cilegon Diminta Genjot Serapan Anggaran, Target Akhir Tahun Capai 92 Persen
Penanganan krisis air bersih dalam jangka pendek untuk pengiriman air bersih sudah dilakukan.
Sementara, untuk penanganan krisis air jangka panjang juga dilakukan.
“Jangka panjang di Cipala RW 05 di Kelurahan Lebak Gede, sudah ada pengusaha air yang bersedia menyalurkan air untuk masyarakat, tapi Pemerintah Kota Cilegon harus membangunkan jaringannya, sementara nanti untuk pembelian airnya dari masyarakat. Ini yang kami harap adanya sinergi, pemerintah, industri dan masyarakat itu sendiri,” ucapnya.
Penanganan di Kelurahan Mekarsari, kata Hoero, pihaknya juga akan berupaya mencari titik yang bisa dilakukan pengeboran sumur bor.
“Kami masih mencari titik lokasinya,” tuturnya.
BACA JUGA:2 Sekolah di Kota Cilegon Jadi Tumpuan Raih Juara Lomba Sekolah Sehat
Kabid Kesiapsiagaan dan Kebencanaan pada BPBD Kota Cilegon Oman Faturahman mengatakan, ancaman krisis air bersih, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Banten maupun stakeholder di wilayah kelurahan akan memobilisasi pengiriman air bersih apabila dibutuhkan.
Dia bilang, potensi krisis air bersih dampak El Nino di Kota Cilegon terdapat di sebagian permukiman penduduk di Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Purwakarta.
“Bisa nanti kita koordinasi dengan instansi yang menyediakan air bersih,” katanya.
Kata Oman, sudah ada surat laporan dari Kelurahan Lebak Gede, Suralaya dan Mekarsari terkait kondisi warga yang kesulitan air.
“Di Lebak Gede di Lingkungan Batu Payung. Di Suralaya ada di Lingkungan Cisuru, Kembang Kuning. Mekarsari ada Tembulun, Gunung Batur,” katanya.
BACA JUGA:DPMPTSP Cilegon Tingkatkan Kepatuhan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
Oman menambahkan, beberapa lingkungan hampir semua tertangani.
Selain kiriman dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, juga ada bantuan dari berbagai pihak.
“Pada intinya, beberapa sudah tertangani. Kami juga akan melakukan pengiriman air bersih dalam waktu dekat ini, karena baru saja ada bantuan dari KNPI dan Polda Banten,” ucapnya.***