SERANG, BANTEN RAYA- Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial SP (45), warga Lingkungan Muncul Jaya, Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang nyaris mengakhiri hidupnya dengan loncat dari tower sutet, Selasa (24/5) siang. IRT tersebut diduga mengalami depresi akibat masalah keluarga.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Banten Raya, kasus percobaan bunuh diri oleh SP itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya, SP mendatangi tower sutet bertegangan tinggi yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya, dan langsung memanjat sutet tersebut.
Warga yang melihat SP naik ke atas sutet bergegas ke lokasi, dan meneriaki SP agar turun. Namun permintaan warga tersebut tidak digubris. Perempuan berusia 40 tahun itu terus menaikinya hingga ketinggian sekitar 15 meter.
Masyarakat yang khawatir dengan keselamatan SP, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian dari Sektor Cipocok Jaya. Proses evakuasi perempuan depresi itu sempat berjalan alot, lantaran SP enggan turun dari atas sutet.
Polisi dan suaminya RL (42) kemudian ikut naik ke atas sutet untuk membujuk IRT tersebut. SP yang terus dibujuk akhirnya mau turun dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
Proses evakuasi terhadap SP sendiri berlangsung selama satu jam lebih. Agar proses evakuasi berjalan aman dan lancar, bagian pinggang SP diikat menggunakan tali.
Kapolsek Cipocok Jaya AKP Boy Achmad mengatakan, berdasarkan dari keterangan yang diperolehnya, SP berusaha mengakhiri hidup lantaran tidak tahan dengan pertikaian yang terjadi antara keluarganya dan keluarga suaminya.
“Motifnya depresi, karena antara keluarga mertua dan orangtuanya cekcok. Suaminya juga agak keras,” katanya kepada Banten Raya saat didatangi di kantornya, Selasa (24/5).
Menurut Boy, suami dan anggotanya berhasil membujuk SP turun dari atas sutet. Setelah berada di bawah, SP masih terlihat depresi, sehingga polisi mengevakuasi perempuan beranak 3 itu ke rumahnya.
“Setelah itu sampai di bawah lemas. Perawatan dikembalikan kepada keluarganya, dan kita minta keluarganya untuk merangkul SP,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Boy mengajak masyarakat sekitar untuk tetap waspada di lingkungannya. Apalagi di lokasi banyak berdiri tower sutet yang bisa saja digunakan untuk bunuh diri.
“Di situ banyak sutet, warga harus mewaspadai hal ini terulang kembali. Untuk warga saya mengingatkan juga setiap masalah tidak ada yang tidak bisa diselesaikan, dan bunuh diri bukan jalan keluar,” tegasnya. (darjat)