BANTENRAYA.CO.ID – Tukang angkut barang atau biasa disebut porter sangat lazim ditemui di tempat umum seperti, terminal, pelabuhan, stasiun maupun bandara.
Di Pelabuhan Merak, keberadaan porter sangat mudah ditemui.
Porter bertugas membawakan barang milik penumpang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Di Pelabuhan Merak sendiri, porter biasanya membawakan barang dari Terminal Terpadu Merak ke kapal atau sebaliknya, serta dari Stasiun Merak ke kapal atau sebaliknya.
Keberadaan porter sangat membantu penumpang kapal yang membawa banyak barang bawaan.
BACA JUGA: Jadwal Bus Damri dari Bandara Soekarno Hatta ke Serang, Cilegon dan Merak
Porter di Pelabuhan Merak sendiri mengenakan seragam berwarna merah dan dilengkapi nomor di bajunya.
Seragam tersebut membuat penumpang kapal lebih mudah mengenalinya.
Salah satu Porter di Pelabuhan Merak Safrudin mengaku telah bekerja sebagai porter di Pelabuhan Merak sekitar 23 tahun.
“Kurang lebih dari tahun 2000 (Jadi Porter),” kata Safrudin, Rabu, 26 April 2023.
Warga Kecamatan Pulomerak ini menerangkan, porter di Pelabuhan Merak bukan karyawan PT ASDP Indonesia Ferry, namun sebagai mitra binaan.
BACA JUGA: Jadwal dan Tarif Bus Damri Rute Merak ke Bandara Soekarno Hatta
“Keanggotaan saja dari ASDP dan pembinaan juga dari KSKP,” katanya.
Safrudin menuturkan, secara berkala, pihaknya juga mendapatkan pembinaan terkait keselamatan di atas kapal.
”Seperti dilarang loncat dari kapal ke gangway, pembinaan lain sopan santun, juga sering dilakukan,” katanya.
Safrudin mengaku pada Lebaran 2023 bisa mengantongi uang lebih banyak.
BACA JUGA: Jelang Rakorkomwil Apeksi Wilayah III, Okupansi Hotel di Cilegon Alami Kenaikan
Dalam sehari, Ia bisa mendapatkan uang lebih dari Rp 500 ribu pada musim mudik Lebaran 2023.
Pada arus mudik sebelumnya jarang terjadi, apalagi saat pandemi covid-19 terjadi.
Di hari-hari biasa paling Ia hanya membawa pulang uang Rp 100 ribu.
“Sekarang jauh ya (jarak tempuh karena adanya renovasi dermaga), dari dermaga ke Terminal Merak, sekitar 1,5 kilometer, dermaga 3 paling jauh, jadi banyak yang barangnya dibawain,” katanya.
BACA JUGA: Tarif Menginap di Pitu Rooms pada Akhir Pekan Ini, Hotel Tipis yang Viral di Salatiga
Namun, Ia mengaku lebih mudah lelah saat ini karena jarak yang semakin jauh dari dermaga ke Pelabuhan Merak.
Dalam penentuan tarif, kata Safrudin, ada kesepakatan terlebih dahulu sebelum barang diangkut antara porter dan penumpang.
”Biasanya kesepakatan dulu, karena masing-masing dermaga tarifnya beda, lihat jauh dekatnya. Sekitar 20 ribu, 30 ribu sampai 50 ribu, lihat jauh dekatnya. Kalau belum ada kesepakatan tidak dibawa dulu,” ungkapnya.
Safrudin menuturkan, jika setelah terjadi kesepakatan harga maka barang dibawakan oleh porter.
BACA JUGA: 5 Hotel Murah Kategori Bintang 4 di Sentul Bogor, Staycation Tak Perlu Jauh-jauh
Membawakan barang milik penumpang juga sifatnya tidak memaksa, jika tidak berkenan juga tidak diangkut.
”Kalau sudah deal rata-rata ngasih uangnya tidak kurang, bahkan ada yang lebih. Pernah ada yang harusnya 30 ribu ngasih 50 ribu, ada yang harusnya 50 ribu ngasih 100 ribu,” tuturnya.
Sistem kerja porter shift dalam 24 jam atau sehari semalam.
“Misal pagi ini masuk, sampai besok pagi, 24 jam. Nanti besoknya libur 24 jam. Semua per shift 23 orang,” tutupnya.
BACA JUGA: Serulingmas Zoo, Obyek Wisata Tarif Murah yang Wajib Dikunjungi Saat Mudik ke Jawa Tengah
Salah satu penumpang kapal Arya mengaku terbantu dengan adanya porter di Pelabuhan Merak.
Apalagi jarak dari dermaga ke Terminal Terpadu Merak sangat jauh.
“Jauh, kalau bawa barang sendiri berat, apalagi bukan cuma satu tas,” ungkapnya.***