BANTENRAYA.CO.ID – Perayaan 17 Agustus semakin dekat. Berikut contoh teks lomba pidato 17 Agustus singkat, padat dan mudah dihafal.
Berbagai perayaan mulai dari upacara, lomba dan pawai pastinya akan dilakukan pada 17 Agustus setiap tahunnya. Persiapan tersebut sudah dirampung mulai dari jauh-jauh hari.
Salah satu lomba 17 Agustus yang biasanya selalu ada adalah lomba pidato, mulai dari anak SD hingga SMA. Lomba pidato memang menjadi lomba yang tidak mudah dilakukan, apalagi lomba tersebut dilakukan secara individu.
Untuk memudahkan Anda mempersiapkan lomba pidato untuk 17 Agustus nanti. Referensi di bawah ini juga tentunya bisa disesuaikan dengan konsep dan kebiasaan Anda dalam berpidato.
BACA JUGA: Link Twibbon 17 Agustus 2023: Desain Super Keren Merah Menyala Semangat Empat Lima
Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang disampaikan oleh seseorang kepada audiens dalam konteks formal atau resmi.
Pidato biasanya digunakan untuk menyampaikan gagasan, pandangan, atau pesan tertentu kepada khalayak umum, seringkali dalam acara-acara seperti seminar, pertemuan, peringatan, lomba, upacara, atau peristiwa penting lainnya.
Tujuan dari pidato bisa bermacam-macam, seperti memberikan informasi, memotivasi, menginspirasi, mengajak tindakan, atau mengubah pandangan.
Sebuah pidato biasanya memiliki struktur yang teratur, dimulai dengan salam kepada audiens dan pengantar, dilanjutkan dengan pemaparan isi pidato, dan diakhiri dengan kesimpulan atau rangkuman.
BACA JUGA: Contoh Teks Lomba Pidato 17 Agustus Singkat, Padat, Mudah Dihafal! Auto Jadi Perhatian Para Juri
Bahasa yang digunakan dalam pidato cenderung lebih formal dan terorganisir daripada percakapan sehari-hari, karena tujuannya adalah untuk mengkomunikasikan pesan dengan jelas dan efektif kepada pendengar.
Berikut kami hadirkan contoh teks pidato untuk lomba 17 Agustus yang bisa dijadikan referensi:
Judul: “Kemerdekaan Indonesia: Meraih Mimpi, Menjaga Tradisi”
Hadirin yang saya hormati,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul dalam momen yang bersejarah ini untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
Terima kasih juga kepada panitia yang telah mengadakan lomba pidato ini, yang memberikan kesempatan kepada kita untuk menyampaikan pandangan dan semangat kita tentang arti kemerdekaan.
Hari ini, kita bukan hanya merayakan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan kita, tetapi juga merefleksikan bagaimana kita sebagai generasi muda dapat meneruskan perjuangan mereka.
Kemerdekaan adalah suatu anugerah yang berharga, tetapi juga merupakan tanggung jawab besar bagi kita untuk menjaga, membangun, dan menghargai nilai-nilai yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.
Kemerdekaan tidak hanya sebatas dari penjajahan fisik, tetapi juga melibatkan kebebasan berpikir, berpendapat, dan berkreasi. Inilah saatnya bagi kita untuk meraih mimpi-mimpi kita dengan tekad dan usaha keras.
Seperti yang dikatakan oleh Bung Karno, “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Pesan tersebut mengingatkan kita bahwa semangat juang dan kerja keras pemuda adalah kunci untuk mencapai prestasi luar biasa.
Namun, dalam meraih mimpi, kita tidak boleh melupakan tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila sebagai dasar negara mengajarkan kita untuk hidup dalam keragaman, menghormati perbedaan, dan menciptakan keadilan sosial.
Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan, serta menghindari perpecahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
Dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik, mari kita terus belajar dari sejarah. Mari kita ingat bagaimana para pahlawan kita berjuang dengan semangat kebersamaan dan tekad yang bulat.
Mari kita pelajari nilai-nilai kepahlawanan, ketabahan, dan semangat pantang menyerah yang telah mereka perlihatkan kepada kita.
Sebagai generasi muda, tanggung jawab berat ada di pundak kita. Mari kita manfaatkan potensi dan peluang yang ada untuk berkontribusi bagi pembangunan negara kita.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, kita bisa mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa kita, mulai dari masalah lingkungan hingga kesenjangan sosial.
Sebelum saya mengakhiri pidato ini, mari kita renungkan kata-kata Bung Tomo, “Jangan sekali-kali merasa puas dengan apa yang dicapai.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu lapar dan haus akan prestasi.” Mari kita terus bersemangat dalam meraih prestasi tanpa henti, demi kemajuan Indonesia yang lebih gemilang.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
***