Bantenraya.co.id- Mantan Bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah menyatakan bulat maju dalam Pilkada Banten 2024 mendatang.
Niat maju sebagai bakal calon gubernur, Dimyati mengusung visi untuk menjadikan Banten modern dan sejahtera.
Hal itu dikatakan Dimyati usai mendaftar ke empat partai, yakni PDIP, Nasdem, PAN dan PKB, pada Rabu (1 Mei 2024).
Selain itu, Dimyati menyampaikan misinya maju sebagai bakal calon gubernur merealisasikan Banten modern.
Program Beasiswa Full Sarjana Pemkot Cilegon Diapresiasi Akademisi
Artinya akan membangun infrastruktur online. Artinya membangun akses digital.
Sedangkan Banten sejahtera untuk mewujudkan bebas biaya pendidikan jenjang sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP), menengah atas hingga jenjang perguruan tinggi (SI, S2 dan S3).
Dimyati mengatakan, biaya pendidikan perlu digratiskan guna meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Tol Tangerang-Merak Arah Merak Ramai
Selain itu, kata dia, IPM sangat penting karena memberikan gambaran holistik tentang kemajuan suatu negara,
tidak hanya dari segi ekonomi tetapi juga dari segi kesehatan dan pendidikan.
“Visi misi saya maju di Pilgub Banten ini yakni untuk menggratiskan sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai S3.
Ini cita-cita Dimyati sejak dulu, bagaimana orang Banten ini pintar, Banten ini cerdas, kalau sudah pintar dan cerdas itu bisa menguasai dunia,” kata Dimyati.
Kader PDI Perjuangan Lebak Dukung Penuh Keputusan JB Dorong Hasbi Jayabaya Jadi Bacabup Lebak
Selain pendidikan, dirinya juga ingin mengratiskan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Menurutnya, saat ini masih banyak warga Banten yang kesulitan dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Kita tidak ingin lagi warga Banten khususnya mereka yang kurang mampu tidak bisa mendapatkan hak mereka
untuk sehat, kita ingin semua warga Banten bisa mendapatkan haknya atas pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Lebih jauh, sarana infrastruktur juga akan menjadi prioritas dirinya jika terpilih menjadi Gubernur Banten.
Ia ingin membangun infrastruktur baik offline maupun online.
Pembangunan infrastruktur offline berupa pembangunan jalan yang menunjang perekonomian warga melalui APBDes atau bantuan pemeritnah lainnya.
“Dan infrastruktur onlinenya itu adalah yang menyangkut dengan pelayanan kepada masyarakat yang di zaman ini sudah harus serba digital.
Hal itu harus dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Untuk mewujudkan semua itu, Dimyati menawarkan program bantuan dana desa sebesar Rp1 milliar per desa,
dan specific grant atau bantuan keuangan Rp100 miliar ke delapan kabupaten kota di Banten.
Bantuan itu sebagai bentuk perhatiannya kepada anggota BPD di tiap desa terutama sarana dan prasarana dan fasilitas sebagai penunjang kinerja mereka.
Sambut Ramadan 1445 H, PLN Pastikan Pasokan Listrik di Wilayah Banten Andal
“Berarti Rp 800 miliar (specific grant) untuk kabupaten kota, belum lagi satu desa satu miliar dari spesifik grand
untuk BPD seperti untuk membangun sarana prasarana, transportasi BPD. Itu harus diberikan kepada BPD termasuk siltap buat BPD,” katanya.
Menurut dia, visi misi tadi yakni mengratiskan pendidikan, kesehatan juga peningkatan pembangunan
infrastruktur diklaim serupa dengan pandangan dari PDIP tentang Wong Cilik, misi PKB dalam membela kepentingan rakyat maupun visi Restorasi dari Partai NasDem. (muhaemin)