BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten akan mengaktifkan pelayanan di 127 rumah sakit yang ada di Provinsi Banten, bagi para pemudik yang akan melintasi wilayah Banten.
Tidak hanya itu, Dinkes Banten juga akan mengaktifkan kendaraan Public Safety Center (PSC) 119 untuk mengatasi jika terjadi kegawatdaruratan.
Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, guna memberikan pelayanan mudik, pihaknya juga akan mendirikan sejumlah posko kesehatan.
Sejumlah posko itu misalkan posko kendali yang ada di setiap dinas kesehatan kabupaten dan kota.
BACA JUGA: 1.545 Personel PLN Banten Siaga 24 Jam, Amankan Pasokan Listrik Jelang Idul Fitri 1444 H
Sedangkan posko utama ada di setiap puskesmas yang beroperasi selama 24 jam.
“Jadi nanti sebanyak 127 rumah sakit kita aktifkan, dan ada juga nanti posko tambahan di beberapa titik,” ujar Ati, Senin (10/4/2023).
“Tapi kita belum tahu pastinya karena akan didiskusikan dengan Polda Metro Jaya dan Polda Banten terlebih dahulu. Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah bisa diputuskan,” lanjutnya.
Ati menjelaskan, di terminal-terminal yang strategis nantinya juga akan dibuka posko kesehatan, misalkan di Pelabuhan Merak dan Ciwandan.
BACA JUGA: Kapan Puncak Arus Mudik Lebaran 2023? Simak Jadwal Terlengkap di Sini
Di Merak akan dibuka 2 posko kesehatan, dan di Ciwandan juga akan dibuka 2 posko kesehatan.
Posko yang akan didirikan di kedua lokasi ini merupakan gabungan antara tim kesehatan dari Dinkes Provinsi Banten dan Dinkes Kota Cilegon.
Selain mendirikan posko kesehatan, Dinkes Provinsi Banten juga akan mengaktifkan kendaraan Public Safety Center (PSC) 119 untuk mengatasi kegawatdaruratan, khususnya untuk kecelakaan lalu lintas.
Kendaraan ini juga yang nantinya akan membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
BACA JUGA: Link Download Novel Nyanyian Cinta Versi PDF Gratis Karya Habiburrahman El Shirazy
“Kita punya 9 PSC 119 akan mobile untuk kegawatdaruratan yang kecelakaan,” ujar Ati.
Ati mengimbau para pemudik, terutama sopir, harus safety, dan sehat.
Selain itu, Dinkes Provinsi Banten juga akan melakukan cek kesehatan, cek lingkungan karena harus bersih semua, termasuk pemeriksaan di terminal dan lain-lain.
Pemeriksaan sampel makanan diperkirakan akan dilakukan pada H-3 Lebaran.
Di terminal juga pemeriksaan tidak hanya pada orangnya, melainkan juga pada makanan, terutama jajanan, karena bisa jadi penyakit timbul dari jajajan yang tidak sehat.
Untuk itu, Dinkes Provinsi Banten akan bekerja sama dengan BPOM di Serang untuk mengawasi jajanan ini.
“Kalau untuk prosedur protokol kesehatan kita sudah tidak pakai protokol Covid-19 lagi,” katanya.
Adapun pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan penyakit menular dan penyakit tidak menular.
BACA JUGA: Update Mahasiswi UIN Banten yang Diculik saat Nunggu Bus, Ini Kata Pihak Kampus
Dia pun meminta masyarakat yang memiliki penyakit bawaan hendaknya membawa sendiri obat yang dibutuhkan, sehingga ketika kumat bisa langsung meminum obat.
“Buat yang punya penyakit bawaan tentu harus siap-siap bawa obat-obatan yang dibutuhkan. Jadi, jangan lupa membawa obat-obatan,” ujarnya.
Sementara iu, Koordinator Posko Mudik Lebaran 2023 Lulu Jamaludin mengatakan, guna melayani para pemudik tahun ini Relawan Terpadu se-Banten juga akan mendirikan posko mudik Lebaran di Kota Serang.
Diprediksi akan ada 4,4 juta pemudik dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera, sehingga secara otomatis Kota Serang menjadi gerbang lintas para pemudik.
Posko mudik Lebaran akan mulai dibuka pada H-10 hingga H+7 Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Selain mendirikan posko, para relawan terpadu juga akan menyiapkan sejumlah unit ambulan dan obat-obatan.
Lulu mengatakan, pihaknya membuka kerja sama kepada siapa saja yang ingin bergabung dalam aksi membantu para pemudik itu, baik dari lembaga atau organisasi, masyarakat, dan relawan lainnya yang ingin bergabung.
Untuk saat ini, sudah terdapat beberapa lembaga yang bergabung dengan Relawawan Terpadu se-Banten dalam membuka posko Mudik Lebaran seperti Fesbuk Banten News (FBN), Bulog Sub Divre Serang, dan TIM SAR Basarnas Banten.
Selanjutnya ada Vertical Rescue, Paguyuban Warga Pandeglang (Padakpa), Komunitas Pendaki Gunung Banten, Forum Me-Dan, Komunitas Banten Ceria, Komunitas Bahasa Jawa Serang (BJS).
Juga ada Himpunan Putera Puteri Angkatan Darat (Hipakad), Sedekah Terbuka (ST), Siaga Bencana (Sigab) Persis Banten, Tagana Banten, Tim Reaksi Cepat (TRC) Banten , ROSI Banten, Medical Volunteer, dan Program Keluarga Harapan (PKH) Wilayah Banten. ***