SERANG, BANTEN RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang mengeluhkan anggaran ekstra puding tenaga harian lepas (THL) kebersihan hilang.
Ekstra puding dibutuhkan untuk menambah vitamin bagi THL kebersihan DLH Kota Serang.
Keluhan ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah DLH Kota Serang Rafiudin mengatakan, anggaran ekstra puding dibutuhkan untuk menambah vitamin bagi THL kebersihan.
“Seharusnya ada yang kerja malam juga. Tapi dalam penambahan energi harusnya ada vitamin buat yang kerja. Sedangkan kerja di sampah. Dulu mah ada extra pudding,” ujar Rafiudin, kepada Banten Raya, Minggu (10/7/22).
Menurut Rafiudin, tugas THL kebersihan setiap hari bekerja mengurus sampah di TPSA Cilowong, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
“Harusnya ada perhatian khusus buat tambahan vitamin yang THL. Yang kerja di lapangan. Dulu mah ada extra puding seperti susu, kacang ijo, pokoknya ada empat macam ekstra pudingnya,” ucap dia.
Rafiudin mengatakan, volume sampah di Kota Serang mengalami peningkatan 20 ton per hari.
Peningkatan volume sampah ini dipicu aktivitas warga mulai dilonggarkan, lantaran status Kota Serang saat ini berada dalam PPKM level 1, sehingga kebutuhan masyarakat pun meningkat.
Rafiudin menyebutkan, sampah yang masuk ke TPSA Cilowong berasal dari tiga kabupaten kota.
Dari Kota Serang sebanyak 360-370 ton per hari. Kemudian dari Kabupaten Serang sebanyak 150-160 ton per hari, dan dari Kota Tangsel sebanyak 400 ton per hari.
“Agak meningkat. Kalau sampah jarang ngurangi malah nambah. Ada penambahan sekitar 10 ton lebih untuk Kota Serang. Dari Kabupaten Serang naik dikisaran 5-10 ton per hari. Kalau dari Kota Tangsel tetep 400 per hari,” ungkapnya.
Rafiudin mengungkapkan, sampah yang mengalami peningkatan itu jenis sampah rumah tangga.
“Sampah domestik atau rumah tangga, sampah plastik campur yang penting bukan limbah B3,” tutur dia.
Rafiudin menjelaskan, peningkatan volume sampah itu sejak aktivitas warga dilonggarkan, kendati demikian tidak terlalu signifikan.
“Peningkatan volume sampah ini dipicu dari kebutuhannya manusia. Soalnya tiap hari tiap orang mengeluarkan sampah, apalagi nambah penduduk,” jelasnya.
Rafiudin mengungkapkan, melonjaknya volume sampah mengakibatkan jam kerja para pekerja pun harus bertambah.
“Tenaga kerja yang tadinya harus istirahat. Jadi bertambah jam kerja. Kalau tiap malam gak didorong bisa kayak gunung,” ungkap Rafiudin.
Rafiudin mengimbau masyarakat untuk lebih meminimalisir dalam penggunaan kantong plastik saat berbelanja.
“Kalau bisa mah penggunaan kantong plastiknya bisa dikurangi, supaya sampah plastiknya juga berkurang,” katanya. (harir)