BANTENRAYA.CO.ID – DPRD Provinsi Banten melalui Komisi V DPRD Provinsi Banten mendesak Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten untuk segera membuat manajemen struktur organisasi dan tata kelola atau SOTK untuk RS Labuan dan RS Cilograng di Kabupaten Lebak.
Pasalnya hingga saat ini SOTK RS Labuan dan RS Cilograng belum dibuat oleh Pemprov Banten.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Fitron Nur Ikhsan mengatakan, RS Labuan dan RS Cilograng perlu memiliki manajemen SOTK secepatnya karena yang akan dibuka pada kedua rumah sakit tersebut adalah layanan kesehatan, bukan toko buah.
Sebab dalam setiap pengoperasian organisasi yang baru, maka manajemen yang ada harus beradaptasi dahulu.
Menurutnya, tidak bisa hari ini rumah sakit dibuka lalu hari ini juga langsung menerima pasien.
Karena dia yakin, pasti akan ada kegugupan dari petugas yang akan melayani.
Karena itu, menurutnya perlu ada persiapan dan pembiasaan terlebih dahulu.
“Wong penjaga toko buah aja setelah ditraining, melayani pertama kalinya pasti masih gugup, (apalagi ini pelayanan di rumah sakit),” kata Fitron, Senin, 16 Oktober 2023.
BACA JUGA:Cuma Buka Sabtu dan Minggu, Intip Warung Si Doel Milik Rano Karno Bakal Calon Gubernur Banten 2024
Jika SOTK segera dibuat, kata Fitron, maka manajemen yang ada punya cukup waktu untuk menyusun pedoman, standar operasional prosedur (SOP), alur pelayanan, form dan kelengkapan penunjang pelayanan lainnya terlebih dahulu.
Selain itu, manajemen yang ada juga akan punya cukup waktu untuk melakukan simulasi alur pelayanan.
“Manajemen yang ada juga akan punya cukup waktu untuk mempersiapkan penunjang pelayanan, seperti stok obat, oksigen, dan lain-lain,” ujarnya.
Sementara untuk rekrutmen pegawai, bisa dilakukan secara bertahap setelah manajemen ada.
Terkait pengadaan pegawai untuk kedua rumah sakit ini Fitron menyarankan agar Pemprov Banten untuk tahap awal ini mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada yang tersebar di Pemprov Banten.
Sementara operasional RS Labuan dan Cilograng dapat dilakukan secara bertahap.
“Misalnya tahap pertama, layanan poli klinik dulu. Setelah itu layanan IGD. Setelah itu rawat inap dan seterusnya,” kata Fitron.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, jika manajemen sudah ada saat ini, maka mereka bisa membantu persiapan penyusunan anggaran tahun 2024 untuk operasional RS.
BACA JUGA:Paling Favorit! 5 Tempat Makan Durian di Cirebon dengan Rasa Khas dan Bikin Nagih
Dia pun memberikan contoh bagaimana dahulu RS Banten ketika awal akan beroperasi.
“Manajemennya dilantik awal Oktober 2013. Kemudian mereka beradaptasi dan mempersiapkan diri. RS Banten kemudian beroperasi di awal tahun 2014,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Banten Mahdani membenarkan bahwa RS Labuan dan RS Cilograng diupayakan akan beroperasi pada tahun 2024 yang akan datang.
Pemprov Banten pun akan merekrut pegawai yang akan bekerja di kedua rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:Pemerintah Kecamatan Waringinkurung Himbau Masyarakat Untuk Menghidari Penyebab Kebakaran Lahan
“Kalau untuk jumlah personelnya berapa dinkes yang tahu,” katanya.
Mahdani hanya mengatakan bahwa untuk alat kesehatan rumah sakit sejauh ini sudah cukup. Saat ini hanya tinggal pegawai yang akan bekerja di sana yang akan dipersiapkan.***