BANTENRAYA.CO.ID – Cuaca ekstrem karena adanya El Nino atau kemarau panjang diprediksi membuat sejumlah bahan kebutuhan dapur, sayur-mayur dan buah di Pasar Kranggot akan mengalami kenaikan.
Bahkan, hari ini Selasa 15 Agustus 2023 harga kebutuhan dapur seperti cabai rawit merah di Pasar Kranggot sebagai pasar induk sudah mengalami kenaikan mencapai Rp55 ribu per kilo dari sebelumnya hanya Rp40 ribu per kilo.
Pantauan Banten Raya di Pasar Kranggot, baru hanya kebutuhan dapur cabai rawit merah yang mengalami kenaikan melonjak selama satu pekan.
Sementara harga lainnya terpantau stabil per kilonya misalnya Bawang Merah Rp25 ribu, bawang putih bonggol Rp40 ribu, bawang putih kating Rp45.
Selanjutnya cabai merah keriting Rp40 ribu, cabai merah TW Rp40 ribu, cabai hijau TW Rp25 ribu, cabai rawit hijau 35 ribu.
Telur ayam Rp29 ribu, daging ayam, Rp40 ribu, daging ayam kampung Rp120 ribu per ekor, daging sapi Rp130 ribu per kilo, gula pasir Rp14 ribu.
BACA JUGA: Harga Cabai dan Bawang Naik, Pengusaha di Pasar Rangkasbitung Mengeluh Lantaran Sepi Pelanggan
Namun, harga tersebut diprediksi akan melonjak seiring dengan kemarau ektrem yang melanda di Indonesia.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha UPT Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon Siti Rogayah menjelaskan, sudah memasuki musim kemarau ekstrem, sehingga memicu sejumlah komoditas hortikultura mulai mengalami kenaikan.
“Itu terjadi rata-rata normalnya Rp 40 ribu ke Rp 55 ribu. Harga headnya dari Kementrian naik turun,” katanya, Selasa 15 Agustus 2023.
Meski akan mengalami kenaikan dan sebagian sudah, jelas Rogayah, pasokan masih sangat aman di Kota Cilegon. Namun, jika sudah mulai langka maka harga biasanya akan mencapai sampai Rp100 ribu per kilo seperti tahun sebelumnya.
“Tapi kenaikan saat ini tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun kemarin yang sampai Rp 100 ribu. Karena pasokannya masih aman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Kranggot Dani Rahmat menyampaikan, berharap harga yang ada tetap bisa stabil atau meski naik tapi relatif masih banyak yang membeli.
BACA JUGA: Harga Sembako Merangkak, Cabai Merah Naik Rp10.000
“Ada kenaikan tapi masih stabil. Nanti biasanya akan berdampak setelahnya disaat memang musim kemarau semakin membuat petani tidak bisa bertanam, sehingga stok berkurang dan harga akan sangat melonjak naik,” ujarnya.
Pedagang Pasar Kranggot Susilawati (55) mengungkapkan, kenaikan terjadi karena memang dari distributor sudah menaikan harga. Tapi kenapa sampai naik dirinya tidak mengetahui secara pasti.
“Sudah naik dari distributor, kurang tahu karena sudah harganya naik dari sana,” paparnya.
Susilawati menjelaskan, tentu saja kenaikan harga tersebut akan mengurangi daya beli masyarakat.
“Pasti akan berkurang pembelinya. Saya kasih mahal tidak ada yang mau pasti pelanggan, dijual murah saya rugi,” pungkasnya.***