BANTENRAYA.CO.ID – Kematian harimau benggala Alshad Ahmad menuai banyak kontroversi dari berbagai pihak.
Matinya harimau benggala Alshad Ahmad itu banyak disoroti netizen dengan berbagai tanggapan yang kebanyakan justru meghujat influencer tersebut.
Bahkan, WWF Indonesia pun ikut memberikan tanggapan terkait kematian harimau benggala Alshad Ahmad tersebut.
BACA JUGA:BORONG SEKARANG! Katalog Promo JSM Indomaret Tanggal 28-30 Juli 2023, Belanja Hemat Hatipun Senang!
Dikutip dari berbagai sumber, munculnya berita kematian harimau benggala Alshad Ahmad itu sampai mendapat tanggapan dari WWF Indonesia.
Meskipun WWF Indonesia tak menybeut secara spesifik terkait identitas, namun diduga tanggapan WWF Indonesia itu ditujukan untuk Alshad Ahmad.
Melalui akun Twitter @WWF_ID, yang menyatakan jika satwa liar bukan sebagai peliharaan manusia.
Hal ini berkaitan erat dengan populasi berkurangnya satwa di alam liar.
Untuk itulah WWF Indonesia memberikan tanggapan tegas terkait matinya harimau yamng diduga sebagai tanggapan untuk Alshad Ahmad.
WWF Indonesia juga berpesan agar masyarakat Indonesia bisa ikut melestrikan satwa liar.
BACA JUGA:5 Hotel Murah di Anyer Rp100 Ribuan dengan Fasilitas yang Bikin Nyaman, Checkin Aman Bersama Ayang
“Mari bersama-sama melestarikan satwa liar dengan jangan membeli, jangan mengonsumsi, dan laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan satwa liar dilindungi di sekitar kita,” tulis WWF Indonesia
Tidak hanya itu, WWF Indonesia juga mengungkapkan akan bahaya dari memelihara satwa liar tesebut
Salah satu dampak yang akan terjadi yaitu menularnya penyakit zoonosis. Dimana zoonosis sendiri merupakan proses penularan penyakit dari hewan ke manusia dan ditularkan kepada manusia lainnya.
BACA JUGA:Rekomendasi! 5 Tempat Wisata di Batam yang Hits dan Populer, Cocok Liburan Bersama Pasangan Kalian
Sampai saat ini masih dicari informasi terkait penyebab matinya harimau milik Alshad Ahmad tersbeut.
Meskipun banyaknya pihak yang menyudutkan Alshad Ahmad, tidak sedikit juga yang memberikan dukungan kepada influencer tersebut.
Semoga hal serupa tidak kembali terjadi dan masyarakat dapat dengan bijak menyikapi suatu peristiwa dengan mengambil pelajaran.***