BANTENRAYA.CO.ID – Perayaan Muludan atau maulid nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam menjadi salah satu hari besar Islam di beberapa negara.
Dan tiap negara juga memeriahkan perayaan muludan dengan cara berbeda, tergantung tradisi atau budaya masing-masing.
Di Indonesia, perayaan muludan juga menjadi salah satu tanggal merah di kalender.
BACA JUGA: 4 Adab Jumatan yang Tidak Boleh Dilupakan oleh Jamaah, Rugi Jika Diabaikan
Di Banten, perayaan tersebut biasanya identik dengan ‘panjang’, nasi tumpeng, dzikir, sholawat, dan petasan.
Namun belum lama ini beredar rekaman perayaan muludan di Kota Serang yang nampaknya sangat berlebihan.
Dilansir bantenraya.co.id dari salah satu postingan video akun Instagram @infoserang, kemeriahan muludan di Kota Serang tersebut mendapat banyak kritik dari warganet di kolom komentar.
Dalam postingan tersebut terdapat rekaman dari 3 desa berbeda di Kota Serang, yaitu Kampung Tanggul, Kampung Domba dan Kampung Kaliwadas.
BACA JUGA: 5 Adab Makan Sesuai Sunnah yang Harus Dibiasakan oleh Seorang Muslim
Ketiga video tersebut merupakan rekaman acara yang diadakan pada Selasa (10/10/2023).
Dalam rekaman di Kampung Tanggul, tampak warga yang rata-rata laki-laki bersorak dan melompat-lompat sambil mengucapkan sholawat di jalanan.
Selain itu, mobil pemadam kebakaran menyirami mereka juga supaya tidak kepanasan.
Sementara rekaman di Kampung Domba, tampak warga memeriahkan dengan menyalakan petasan yang besar, berjoget dengan irama musik rebana, serta menyalakan flare.
BACA JUGA: 4 Keutamaan Sholat di Masjid, Rugi Jika Diabaikan Muslim yang Rumahnya Dekat Masjid
Dan acara yang meriah tersebut dinilai beberapa warganet tidak menunjukkan nilai-nilai islami.
“Di luar ajaran Nabi,” kata @nona_miners.
“Bayangkan jika Rasulullah menyaksikan umat bersolawat untuknya dengan cara seperti ini,” kata @trisna_mua.
Ada juga komentar yang menilai kalau acara yang terlalu meriah tersebut lebih mirip acara konser.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
“Saya yakin pada orang yang ada disitu khusus nya yg joget joget tidak ada pikiran memikirkan Nabi sedikitpun. Coba tolong kasih tau saya ajaran maulid nabi dengan perayaan joget-joget, pake flare, baju kaya mau nonton konser, laki-laki dan perempuan bercampur. Ada yang tahu ajaran nabi begitu? Tolong info saya,” kata @twntyfoursea.
Bahkan ada juga yang sampai bingung dengan faedah atau esensi perayaannya sampai terlalu meriah begitu.
“Serius nanya, jangan dihujat. Faedahnya apa ya acara beginian? Memperingati maulid nabi? Emang begini ya tradisinya?” komentar @kamtru.design.
BACA JUGA: Bahayanya Jembatan Bawah Tol Tangerang-Merak Tanpa Besi Pengaman
Bayangkan jika pertanyaan tersebut datang dari seorang non-muslim.
Namun, nyatanya tidak ada perayaan muludan yang diadakan oleh para sahabat Nabi sendiri.
Karena cara para sahabt Nabi menghormati atau menunjukkan rasa cinta mereka pada Nabi memang tidak dengan acara yang menyerupai konser musik.***