Trending

Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut, Ombudsman Periksa Dinkes Banten

Pemeriksaan ini menurutnya adalah untuk mendalami apakah ada praktik maladministrasi atau tidak dalam kasus gagal ginjal pada anak ini. Sebab Ombudsman melihat problem besar pada kasus ini ada pada pengawasan pemerintah terhadap industri farmasi yang melakukan produksi dan perusahaan yang melakukan distribusi.

“Terutama BPOM yang punya kewenangan pengawasan,” kata Jaweng.

Dia mengatakan, sampai saat ini sudah ada 322 kasus gagal ginjal akut pada anak (data 5 November 2022). Dari jumlah itu, sebanyak 201 anak meninggal dunia. Menurutnya jumlah ini sangat besar dan perlu penanganan segera agar ke depan tidak lagi terulang.

Jaweng mengatakan, dalam pemeriksaan ini ada 2 tim yang turun ke Provinsi Banten, yaitu yang bertemu dengan pemerintah daerah dan yang ke perusahaan-perusahaan farmasi, tidak hanya di Kota Serang tetapi juga di kabupaten kota lain yang ada di Provinsi Banten. Meski demikian menurutnya sampai saat ini belum ada kesimpulan dari pemeriksaan ini.

Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) dan Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr. Dendi mengatakan, kedatangan Ombudsman RI ke Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk mensinkronkan data kasus dan korban gagal ginjal akut pada anak-anak yang ada di provinsi sampai data di tingkat Puskesmas. Ketika disinkronkan semua data menurutnya sudah sinkron. Diungkapkan dia, sampai dengan saat ini jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Provinsi Banten mencapai 21 kasus.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button