Istghfar Nabi Khidir AS Bisa Beri Ampunan Allah SWT Meski Telah Lakukan Dosa Besar! Bagaimana Bacaanya?
BANTENRAYA.CO.ID – Salah satu jenis doa untuk memohon ampunan Allah SWT dari belenggu dosa adalah istighfar Nabi Khidir as. Lalu, bagaimana bacaanya?
Nabi Khidir as adalah seorang utusan Allah SWT yang sosoknya masih menjadi misteri di dalam sejarah Islam. Namun kisahnya diceritakan dalam surat Al-Kahfi ayat 60-82.
Sosok misterius yang konon adalah guru Nabi Musa as ini banyak dipercaya masih hidup sampai sekarang. Wallahu a’lam bissowab.
Istighfar adalah bacaan permohonan ampun kepada Allah SWT dari manusia yang tak luput dari kesalahan kecil hingga besar.
BACA JUGA: Bacaan Doa Memikat Hati Wanita agar Kita Berjodoh dengan Si Doi, Dijamin Ampuh Lewat Jalur Langit
Membaca istighfar juga membuat hati menjadi lebih tenang dan damai. Apalagi jika dibaca ketika sedang diberi cobaan dan kesulitan.
Nabi Khidir as juga mengajarkan bacaan istighfar yang dapat menghilangkan kesulitan dan diberi ampunan besar oleh Allah SWT.
Dikutip dari jatim.kemenag.go.id, berikut ini bacaan doa istighfar Nabi Khidir as lengkap dengan terjemahannya:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَغْفـِرُكَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ تُبْتُ إِلَيْكَ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ فِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا وَعَدْتُكَ بِهِ مِنْ نَفْسِيْ ثُمَّ أَخْلَفْتُكَ فِيْهِ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا أَرَدْتُ بِهِ وَجْهَكَ الْكَرِيْمَ فَخَالَطَهُ غَيْرُكَ وَأَسْتَغْفِرُكَ مِنْ كُلِّ نِعْمَةٍ اَنْعَمْتَ عَلَيْهَا عَلَيَّ فَاسْتَعَنْتُ بِهَا عَلَى مَعْصِيَتِكَ وَأَسْتَغْفِرُكَ يَاعَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ اَتَيْتُهُ فِيْ ضِيَاءِ النَّهَارِ وَسَوَادِ اللَّيْلِ، فِيْ مَلَإٍ وَخَلاَءٍ، وَسِـرٍّ وَعَلاَنِـيَّـةٍ يَاحَلِيْمُ
Allahumma innii as-taghfiruka min kulli dzanbina tubtu ilaika minhu tsumma ‘udtu fiihi wa astaghfiruka limaa wa’adtuka bihii min nafsii tsumma akhlaftuka fiihi wa astghfiruka limaa aradtu wajhakal kariimi fa khoolathohuu ghairuka wa astaghfiruka min kulli ni’matin an’amta ‘alaihaa ‘alayya fasta’antu bihaa ‘alaa ma’shiyatika wa astghfiruka yaa ‘aalimal ghaibi wasy syahaadati min kulli dzanbin ataituhuu fii dhiyaa-in nahaari wa sawwadil laili fii malain wa kholain wa sirrin wa ‘alaaniyatin yaa haliim.
