I’tikaf di Bulan Ramadhan: Inilah Arti, Jenis, dan Keutamaan

muslim g051bffc6c 1920
inilah informasi seputar i'itikaf edisi terbaru. (Pixabay/chiplanay)

BANTENRAYA.CO.ID – Inilah informasi seputar i’tikaf di Bulan Ramadhan dengan arti, jenis dan keutamaannya.

Umat muslim memanfaatkan waktu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini untuk melakukan i’tikaf atau i’tikaf.

Umat muslim melaksanakan i’tikaf di masjid dengan ibadah, bermuhasabah, introspeksi diri, dan mendekatkan diri ke Allah SWT.

Bacaan Lainnya

Seperti kita ketahui tempat i’tikaf adalah di masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah.

BACA JUGA; Real No Tipu! 30 Kode Voucher Shopee Hari Ini 11 April 2023, Banyak Untung Karena Cashback dan Diskon

Selain itu, bisa juga i’tikaf di mushalla, meski tidak digunakan untuk sholat Jumat.

Aktivitas yang dapat dilakukan, yakni salat wajib atau sunnah, membaca Al Quran, berzikir, dan lain sebagaianya.

Berbagai keistimewaan dari itikaf ini menjadi hal yang diutamakan oleh umat muslim, termasuk salah satu upaya untuk meraih malam lailatul qadar.

Penasaran dengan i’tikaf arti, jenis dan keutamaannya? Simak artikel ini sampai selesai.

BACA JUGA; GRATIS! 17 Link Twibbon HUT TNI AU Ke-77 Tahun 2023, Desain Gagah dan Elegan, Cocok Diunggah di Media Sosial dan WA

Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, berikut ini adalah i’tikaf arti, jenis dan keutamaannya:

Arti i’tikaf

arti i’tikaf berarti menyendiri di Masjid atau di rumah dengan niat semata-mata mendedikasikan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT.

I’tikaf merupakan sunnah al muaqidah (sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan) yang dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Seseorang dapat memulai itikaf setelah matahari terbenam pada tanggal 20 Ramadhan, dan mengakhirinya ketika bulan atau hilal Idul Fitri terlihat.

BACA JUGA; Jadwal dan Live TV Pertandingan Semifinal Orleans Master 2023 Hari Ini: 2 Wakil Indonesia Adu Mekanik di Semifinal, Penerus The Deddies di Tentukan! 

Selama 10 hari terakhir Ramadhan, banyak umat Islam menghabiskan siang dan malamnya di masjid untuk memastikan bahwa mereka berada di sana pada malam Lailatul Qadar terjadi. Praktek ini dikenal sebagai itikaf. Diterjemahkan secara harfiah dari kata Bahasa Arab yang memiliki arti mengisolasi diri.

Sahabat Abdullah bin Umar berkata, “Rasulullah SAW biasa melakukan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan,” (HR. Bukhari Nomor 2025).

Aisha, istri Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Nabi biasa melakukan itikaf selama 10 malam terakhir Ramadhan sampai dia meninggal. Dan istri-istrinya terus melakukan itikaf selama 10 malam terakhir setelah dia,” (HR Bukhari Nomor 2026).

Jenis i’tikaf

BACA JUGA; Contoh Teks Kultum Ramadhan 2023, Malam Lailatul Qadar Malam Super Istimewa

1. Sunnah: Merupakan i’tikaf yang dilakukan selama 10 hari terakhir Ramadhan;

2. Nafl: I’tikaf yang dapat dilakukan setiap hari atau malam sepanjang tahun. Ini dianggap sebagai tindakan nafl atau sukarela;

3. Wajib: Jika Anda telah membuat nazar untuk melakukan itikaf, maka Anda wajib melakukannya. Ini bisa berupa sumpah kepada Allah SWT, seperti melalui niat untuk melakukan itikaf, atau sumpah berdasarkan suatu kondisi.

Keutamaan i’tikaf

Untuk memahami keutamaan i’tikaf, seseorang perlu memahami tujuannya dan mengapa itu dianjurkan, baik selama Ramadhan atau di waktu lain. Tujuan utama itikaf adalah untuk melepaskan diri dari gangguan dan fokus hanya untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana Allah menciptakan kita untuk melakukannya.

Keutamaan i’tikaf

1. Memperbaharui Hubungan dengan Allah SWT

Itikaf adalah waktu untuk memperbarui hubungan Anda dengan Allah SWT tanpa gangguan apapun. Ini seperti retret spiritual untuk memperbarui dan memberi energi pada jiwa.

Sebenarnya, tujuan lain dari itikaf adalah agar Anda mencintai Allah. Dengan kata lain, itu dapat membantu memperkuat iman kepada Allah SWT dan membantu untuk lebih menyempurnakan ibadah Anda kepada-Nya.

2. Sarana untuk Melatih Hati

Inti dari semua perbuatan adalah hati, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Di dalam tubuh terdapat organ yang jika sehat maka seluruh tubuh akan sehat, dan jika rusak maka seluruh tubuh akan rusak. Organ itu adalah hati,” (HR. Bukhari 52 dan Muslim 1599).

Dalam hadits ini, pesan berbicara tentang hati sebagai inti dari tindakan kita. Dunia ini memiliki banyak godaan, cobaan, dan kesengsaraan. Itu dapat mempengaruhi tindakan hati kita.

Itikaf memungkinkan Anda untuk mengambil waktu istirahat dari dunia dan fokus pada ibadah terus-menerus kepada Allah SWT untuk mengingatkan bahwa kita di sini untuk menyembah dan beribadah kepada Allah.

Hal tersebut dapat membantu kita untuk menjaga hati tetap baik dan berada di jalan yang lurus. Itikaf dapat membantu memperkuat perisai seseorang terhadap tipu muslihat dan godaan setan.

3. Sarana untuk Introspeksi dan Evaluasi Diri

Introspeksi dan evaluasi diri adalah hal yang paling sulit dilakukan oleh manusia. Evaluasi diri seperti proses atau pegangan yang akan membawakan manusia mencapai hikmah dan perbaikan diri. Tanpa introspeksi dan evaluasi diri, manusia akan terjebak dan tersesat karena terbawa hanya oleh diri atau hawa nafsu pribadinya.

Demikian itikaf di bulan ramadhan yang lengkap dengan arti, jenis dan keutamaannya.***

Pos terkait