BANTENRAYA.CO.ID – Bagi muslim yang masih mengejar impian, doa ketika cita-cita atau usaha belum tercapai ini patut difahami.
Setiap manusia memiliki cita-cita dan harapan yang berbeda. Ada yang ingin menjadi pengusaha, dokter, pegawai negeri dan lainnya.
Tentunya jalan menuju impian itu tidak bisa dibangun dengan mudah. Ada usaha dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk sampai ke tujuan.
Namun, bagaimana jika kerja keras dan pengorbanan sudah dilakukan semaksimal mungkin tapi cita-cita atau usaha tersebut belum tercapai?
BACA JUGA: Bacaan Doa Nabi Ibrahim Agar Bisa Cepat Naik Haji Mudah Dihafal dan Diamalkan
Sejatinya, Allah SWT telah memilihkan apa yang terbaik untuk hambanya. Ada yang menurut manusia baik namun belum tentu baik di mata-Nya.
Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 216 berikut:
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ
Artinya: “Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Sebagai manusia kita harus tetap berusaha, ikhtiar dan berpasrah kepada Allah SWT memohon apa yang terbaik bagi hidup kita.
BACA JUGA: Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha Lengkap Arab, Latin, Hingga Artinya
Berdoa adalah salah satu bentuk ikhtiar manusia terhadap impian dan keinginannya. Dengan tujuan Allah lah satu-satunya yang dapat mengabulkan permohonan kita.
Nah, berikut doa ketika cita-cita atau usaha belum tercapai yang bisa dibaca usai sholat agar dimudahkan segala urusan:
DOA AGAR MENDAPAT PEKERJAAN ATAU IMPIAN
اللَّهُمَّ يَا غَنِيٌّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِهُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ أَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Allaahumma yaa ghaniyyu yaa hamiidu yaa mubdi-u yaa muʼiidu yaa rahiimu yaa waduudu aghninii bi halaalika ‘an haraamika wa bi fadhlika ‘amman siwaak. Wa shallallaahu ‘alaa muhammadin wa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya: “Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang Memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, Wahai Dzat Yang Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau.”
DOA AGAR DIMUDAHKAN SEGALA URUSAN
اَللَّهمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
Allohumma ahsin ‘aaqibatanaa fil umuuri kullihaa wa ajirnaa min khizyid dunyaa wa ‘adzaabil aakhiroh.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah baik akhir setiap urusan kami, dan lindungi kami dari bencana dunia dan azab akhirat.”
DOA MENGHADAPI KESULITAN
اَللّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ainiw wa ashlih lii sya’ nii kullahuu laa ilaaha illaa anta.
Artinya: “Ya Allah, rahmat Tuhanlah yang kuharapkan, maka janganlah membiarkan aku sekejap matapun, dan baguskanlah keadaanku seluruhnya, tiada yang boleh disembah melainkan Engkau.”
DOA KETIKA USAHA BELUM TERCAPAI
اللهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الكَبِيرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الدِّلِيلُ الضعيفُ اللهُمَّ سَخَرْ لِي أَمْرِي كَمَا سَخَرْتَ فِي عَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ قُلُوبَ النَّاسِ الَيْنَا كَمَا لَيَنْتَ الحَدِيْدَ لدَاوُدَانْتَ مَوْلَانَا نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَاذَا الجَلَالِ وَالاكْرَامِ
Allaahumma innaka antal aziizul kabiiru wa anaa ‘abdukadz dzaliiludh dha’iifu allaahumma sakhkhirlii amrii kamaa sakhkharta fii ‘auna limuu saa walayin quluuban naasi ilainaa kamaa layyantal hadiida lidaa wuda anta mau laanaa, n’imal maulaa wan’iman nashiiru yaa hayyu yaa qayyuumu yaadzal jalaali wal ikraami
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan bahwasannya aku hamba-Mu yang lemah. Ya Allah, mudahkanlah segala urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan urusan Fir’aun bagi Musa. Dan lunakkanlah hati manusia bagiku, sebagaimana Engkau melunakkan besi bagi Nabi Daud. Engkaulah pemimpin kami, sebaik-baik pemimpin dan sebaik- baik penolong. Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Maha Penguasa, wahai Tuhan Yang Maha Mulia atas segala sesuatu, perkenankanlah.”***