BANTENRAYA.CO.ID – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi baru-baru ini diprotes dan dikritik karena pernyataannya yang kontroversial.
Prasetyo Edi Marsudi menyebut bahwa telur asin di Brebes membuat kentut bau.
Hal ini Prasetyo Edi sampaikan di Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta saat membahas kunjungan kerja.
Prasetyo Edi mengusulkan kunjungan kerja ke luar negeri daripada ke Brebes atau Tegal.
Sebab, ia menyatakan bahwa ke Brebes atau Tegal ujung-ujungnya cukup beli telur asin.
“Daripada kunker ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Namun, benarkah pernyataan Prasetyo Edi bahwa telur asin bisa membuat kentut bau?
Atau apa yang disampaikan Prasetyo Edi soal telur asin bikin kentut bau adalah mitos belaka?
Berikut penjelasannya yang dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber.
Telur asin telah lama menjadi bagian dari hidangan yang populer di berbagai belahan dunia.
Terutama telur asin ini menjadi makanan khas atau oleh-oleh khas dari Brebes.
Namun, seiring dengan popularitasnya, muncul pula berbagai mitos tentang efek konsumsi telur asin terhadap bau gas atau kentut.
BACA JUGA: 26 Link Twibbon Hari Pramuka 2023 Ke-62, Desain Kekinian dan Keren, Cocok jadi SW atau SG
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apakah benar telur asin dapat menyebabkan kentut bau dan apakah mitos ini memiliki dasar ilmiah.
1. Kandungan Belerang dalam Telur Asin
Mitos yang beredar mengenai telur asin menyebabkan kentut bau berhubungan dengan kandungan belerang dalam telur asin.
Telur asin umumnya dibuat dengan merendam telur dalam campuran garam dan bahan lain, dan kemudian mengolahnya dalam proses fermentasi.
Proses ini dapat meningkatkan kandungan belerang dalam telur asin.
Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kandungan belerang dalam telur asin secara signifikan berkontribusi terhadap produksi gas usus atau kentut.
2. Produksi Gas Usus
Gas usus atau kentut adalah hasil dari proses pencernaan dalam tubuh, di mana bakteri usus mengurai makanan yang tidak dicerna oleh enzim pencernaan.
Gas-gas tersebut terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, dan metana.
Meskipun beberapa makanan dapat meningkatkan produksi gas, seperti kacang-kacangan, brokoli, dan biji-bijian, keterlibatan telur asin dalam hal ini masih belum terbukti secara ilmiah.
3. Faktor Individual dan Kebiasaan Makan
Bau kentut dapat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada faktor-faktor seperti komposisi bakteri usus, kondisi kesehatan, dan kebiasaan makan.
Sementara telur asin dapat memiliki aroma yang kuat karena proses fermentasinya, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa aroma tersebut secara khusus akan berkontribusi pada bau kentut yang lebih tidak sedap.
Mitos vs Fakta
Pada dasarnya, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa telur asin secara langsung menyebabkan kentut bau.
Produksi gas usus dan bau kentut lebih berkaitan dengan interaksi kompleks antara berbagai faktor, termasuk jenis makanan yang dikonsumsi, proses pencernaan individu, dan komposisi bakteri usus.
Oleh karena itu, mengaitkan telur asin secara langsung dengan bau kentut mungkin lebih merupakan mitos daripada fakta yang didukung oleh penelitian ilmiah.
Penting untuk mengingat bahwa setiap tubuh bereaksi berbeda terhadap makanan tertentu.
Jika Anda merasa bahwa konsumsi telur asin atau makanan lain mempengaruhi kesejahteraan Anda secara negatif, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau ahli gizi untuk mendapatkan nasihat yang sesuai.***