SERANG, BANTEN RAYA- Sudah sejak tiga tahun terakhir Pemerintah Provinsi (Pemrprov) Banten melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten mengenalkan kopi lokal Banten kepada masyarakat. Dinas Pertanian Provinsi Banten bahkan mengklaim kopi dari Banten saat ini semakin berkualitas.
Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Banten Asep Mulya Hidayat mengatakan, kopi lokal Banten saat ini sudah mulai marak diproduksi oleh sejumlah kalangan. Festival kopi yang digelar sudah memasuki usia ke-3 tahun semakin menambah upaya promosi kopi lokal Banten. “Sudah 3 tahun pengenalan masif kopi lokal Banten dengan festival kopi,” ujar Asep, Minggu (6/11/2022).
Hasil pengamatan saat ini kopi lokal Banten semakin berkualitas dengan secara perlahan semakin terbukanya wawasan petani kopi dalam memanen dan memperlakukan kopi. Bila sebelumnya kopi dipanen secara sembarangan bercampur antara kopi yang sudah matang dengan yang masih muda sehingga menimbulkan rasa kopi yang campur aduk.
Saat ini jumlah pelutannya sudah mulai memahami bahwa panen kopi hanya diberlakukan pada kopi yang sudah matang atau berwarna merah. Dengan memetik kopi hanya yang sudah matang maka akan menghasilkan kopi dengan kualitas tinggi.
“Kita berusaha mengenalkan bahwa Banten punya kopi berkualitas, hanya buah matang yang dipanen, buah diolah dengan baik, drayer yang bagus,” ujarnya.
Asep mengungkapkan sentra kopi di Provinsi Banten sampai saat ini masih berada di tiga wilayah yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Dia mengaku saat ini sedang mengkampanyekan ayo Bella dan beli kopi lokal untuk membantu para petani kopi di Provinsi Banten.
“Saya mengajak masyarakat terutama yg muda-muda ayo konsumsi kopi Banten yang single origin,” katanya.
Asep mengungkapkan, pohon kopi yang ada di Banten saat ini mayoritas merupakan Karuhun atau pohon tua yang ditanam ketika masa penjajahan Belanda. Meski demikian pohon ini juga memiliki keunggulan yaitu rasa original khas masa lalu ketika Para penjajah menanam dan menikmati kopi yang ditanam di Hindia Belanda.
“Karena kopi Karuhun maka rasanya rasa masa lalu, yang bisa membangkitkan kenangan. Oh ternyata ini rasa kopi zaman dulu,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, luasan lahan kopi yang menghasilkan kopi yang ada saat ini mencapai 4.824 hektare dari total luas lahan yang ada sebanyak 6.242 hektare. Dalam setahun produksi kopi di Provinsi Banten mencapai 2.000 ton. Bila 1 kg kopi dihargai Rp25.000 saja maka perputaran uang dari sektor kopi dalam setahun mencapai Rp50 miliar. (tohir)