BANTENRAYA.CO.ID – Alat berat berupa loader di Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon rusak.
Akibatnya, sampah di Pasar Baru Kranggot mengalami penumpukan akibat terhambat dalam proses pengangkutan.
Pantauan Bantenraya.co.id pada Minggu, 4 Juni 2023 pagi, sampah di Tempat Pembuangan Sampah atau TPS Pasar Baru Kranggot mengalami penumpukan.
Bahkan, sampah hingga menutupi separuh badan jalan di Pasar Baru Kranggot.
BACA JUGA:Truk Terguling di Jalur Tengkorak JLS Cilegon, 20 Ton Batubara Berceceran
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon Dani Rahmat mengatakan, adanya sampah yang menumpuk di badan jalan lantaran adanya salah satu alat berat berupa Loader milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag Kota Cilegon rusak.
“(Penyebab sampah menumpuk) Itu Loader punya Disperindag yang rusak. Tapi, ada Loader satu lagi itu milik DLH (Dinas Lingkungan Hidup),” kata Dani.
Dani menjelaskan, kebutuhan perbaikan Loader untuk servis mesin dan penggantian ban anggarannya sekitar Rp 50 juta lebih.
Pihaknya harus mengajukan anggaran terlebih dahulu ke Disperindag Kota Cilegon agar bisa diperbaiki dan digunakan kembali.
“Saya sudah sampaikan ke Pak Kadis (Kepala Disperindag Kota Cilegon Syafrudin). Anggaran perbaikan sekitar 50 juta sampai 100 juta, bannya aja gede banget,” ujarnya.
Dani menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan DLH Kota Cilegon agar tidak ada lagi sampah yang berceceran di Pasar Krangggot.
“Sampah di Pasar Kranggot itu bukan hanya dari pedagang pasar saja, warga sekitar Jombang, Purwakarta bahkan CIbeber itu pada buang ke Pasar, jadi sampahnya banyak sampai ke jalan-jalan,” ucapnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Cilegon Sabri Mahyudin mengatakan, keterlambatan pengangkutan sampah lantaran adanya alat yang rusak.
BACA JUGA:Potret Naff Hipnotis Ribuan Pasang Mata di Alun-alun Kota Cilegon
Namun, saat ini sudah ditangani dan dibantu penanganan secara manual.
“Sudah beres di lapangan tadi jam 2 (14.00 WIB). Yang pasti proses pengangkutan sampah di Pasar Kranggot harus berjalan dan dibantu secara manual, alat kita masih ada yang bisa beroperasi,” ujarnya.
Sabri menambahkan, Loader sebetulnya hanya sebagai alat bantu untuk mengangkut sampah.
Padahal, jika warga membuang sampah ke dalam TPS di Pasar Kranggot Loader juga tidak berfungsi.
BACA JUGA:RANS Nusantara FC Kepincut Stadion Gelora Geger Cilegon Jadi Homebase
“Ini karena warga buangnya di jalan jadi harus pakai Loader, kalau buangnya di TPS kan tidak perlu Loader, intinya tidak menganggu pelayanan ke masyarakat,” ucapnya.
Sabri menambahkan, produksi sampah di Pasar Kranggot sekitar 15 truk.
“Pengangkutan sampah selain dengan Loader saat ini dengan bantuan manusia untuk mengangkut ke atas truk, intinya tidak mengganggu pelayanan,” tuturnya.***